10

3.4K 285 0
                                    

Setelah menerima hukuman dari guru baru sialan itu,
*jan ditiru* jungkook terduduk dilapangan dan mendapati kepalanya kembali berputar putar dan sakit, bibir merahnya sudah berubah menjadi putih pucat dan keringat yang bercucuran.

Jungkook melihat jam ditangannya, jam istirahat berbunyi masih 2 jam lagi,dan ia sudah tak tahan menahan sakit dikepalanya. Ia mengobrak abrik isi tasnya dan tidak menemukan obat nya ditas.

"Sial, aku lupa mengambil obat itu dilaci"ucapnya memijit kepalanya.
"Aku harus ke rooftop sekarang, jika aku ke uks aku akan menyusahkan semua orang"ucapnya lagi membereskan tas dan berlari dari lapangan sembari menjaga keseimbangan tubuhnya agar tak jatuh

Brak
Pintu rooftop terbuka kasar oleh pemuda bergigi kelinci dan jatuh tersungkur sambil mencengkram rambut menahan sakit yang mendera kepalanya tak kunjung mereda. Jungkook meringkuk sesekali bergumam"semua baik baik saja" berkali kali

"Akkh,,,, appo,, sssh hyung"ucapnya merintih kesakitan memanggil keluarganya

"Argggh,,,,, sssh appo hiks,hiks"ucapnya lagi sambil menangis dan merintih dan sesekali menjerit tak terlalu keras

Jungkook tak menyadari bahwa ada seseorang yang menatapnya penuh tanya dan kebingungan. "Jungkook kenapa? Apa dia sakit, kenapa ia terlihat menahan sakitnya?"ucapnya dalam hati

Dia min yoongi, namja putih pucat,dingin,dan datar. Ia sudah sejak pagi berada dirooftop, yoongi memang sengaja tak tak masuk kelas, ngantuk katanya.

"Jungkook, gwaenchana"ucapnya datar tetapi melihat jungkook kesakitan membuatnya khawatir

"Aah, yoongi hyung, tak apa. Aku baik"ucapku bohong aku hanya tak mau hyung baruku khawatir dan menatapku dengan tatapan kasihan. Aku kesal

"Tak usah berbohong, katakanlah jika itu sakit. Menangislah jika kau tak sanggup menahannya sendirian, berbagilah"ucapnya dingin namun ada sorot khawatir dan kecewa menatap jungkook yang tak mau jujur padanya.

Yoongi tau diri ia hanya orang luar dan baru mengenal jungkook baru baru ini, tapi ia sudah cukup nyaman jika berada didekat jungkook. Yoongi sudah menganggapnya sebagai dongsaengnya sendiri, melihat jungkook memikul beban berat sendirian, dan pancaran sorot matanya tak bisa membohongi semuanya bahwa jungkook anak yang rapuh,tertekan dan butuh dukungan serta teman dihidupnya.

"Aku benar benar tak apa,hyung"ucapku lagi meyakinkan yoongi

"Baiklah, aku tak memaksamu untuk cerita masalahmu padaku sekarang kook, ah, tidak lebih tepatnya kami"ucap yoongi menepuk pelan bahu jungkook

Jungkook tertegun akan ucapan yoongi, menurutnya yoongi adalah orang yang sangat penasaran tentangnya setelah taehyung. Jungkook juga tak bisa untuk tak tersenyum mengingat yoongi mulai berbicara sangat panjang dan cerewet, mengingat pertama kali ia bertemu yoongi. Yoongi adalah pribadi yang tertutup,dingin,datar,dan tak banyak bicara tapi disini dirooftop yoongi sangat berbeda.

"Yak, kenapa kau tersenyum eoh, apa kau tak mendengarku bicara kook"ucap yoongi mencebik kesal

"Aku dengar hyung, oh iya hyung, apa kau suka membuat lirik lagu"tanyaku pada yoongi dengan mata berbinar dan mengalihkan pembicaraan

"Tentu, apa kau suka musik"ucapnya padaku aku hanya diam tak menanggapi
"Kook, hyung tanya apa kau suka musik?"tanyanya lagi dengan wajah menatapku serius

"A-aku, sangat menyukai semua yang berbau seni hyung, tapi..."cicitku lirih tapi masih ditangkap dengan baik lontaran jungkook adik kecilnya

"Tapi? Tapi apa jungkook"ucap yoongi penasaran lantaran jungkook menggantung kalimatnya dan terlihat sedih bercampur kecewa

"Eomma, appa tidak menyetujuinya hyung, hiks,, hiks. Mereka bilang cita citaku konyol mereka ingin aku jadi pebisnis hyung, aku tak mau. Aku akan mati karena bosan menjadi pebisnis"ucapku menangis dan mencoba membuka diri pada yoongi hyungnya

"Jungkook, dengarkan. Berusahalah, berjuanglah meraih cita citamu. Jika kau merasa semua menyesakkan lihatlah kesampingmu ada kakak kandungmu, jika kau tak merasa baik dengan kakak, dtanglah pada temanmu jika semua terasa sama saja datanglah pada hyung ne,"ucapnya panjang lebar dan merengkuh tubuh jungkook erat, dan setetes liquid bening jatuh dari mata jungkook membasahi hoodie yoongi

"gomawo hyung, aku merasa lebih baik"ucapku melepas dekapan yoongi
"Hyung, apa ada makanan aku lapar"ucap jungkook polos sambil menyeka ingus dan airmatanya

"Hahaha, ternyata kelinci bongsor kelaparan"ucap yoongi tertawa dan menarik lengan jungkook keluar dari rooftop
"Kajja,ke kantin"ucap yoongi lagi

Nan Gwaenchana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang