If loving you is WRONG. I don't wanna be Right.
***
Tidak ada yang lebih membahagiakan dalam mencintai selain dicintai kembali. Begitulah yang sedang di rasakan gadis cantik yang sedang duduk di deretan kursi itu. Raut ekspresinya sangat berseri. Apalagi alasannya jika bukan karena dirinya sedang dilanda perasaan berbunga-bunga.
Bagaimana tidak jika seorang yang di cintainya memperlakukan dengan manis? Ia dihampiri lalu cowok itu meminta restu darinya? Ahhh, ingin rasanya ia pingsan.
Ia memandang ke arah lapangan. Melihat sosok yang baru saja membuat dirinya bergetar. Semoga lo menang kak, batinnya.
Sedang seorang yang sedang di perhatikan gadis itu sudah mengambil ancang-ancang untuk memulai permainan. Fardhan sudah berada di posisinya menunggu intruksi pertandingan basket ini di mulai.
PRITTT!!!
Semua pemain mulai berhamburan. Mereka lari kesana kemari untuk mengejar bola agar bisa menerobos ring lawan. Suasana semakin ramai disertai ketegangan terutama bagi para penonton. Mereka menjerit histeris terutama saat pemain lari-lari dengan keringat yang mulai bercucuran.
"Serang lawan Geo. Go! Go SMA BANTARA."
"Kak Naren rebut bolanya, rebut. Jangan ngalah."
"Tara semangat!"
"Fardhan makin ganteng aja. SUMPAH GA NAHAN GUE."
Begitulah suara riuh dari deretan penonton. Mereka meriakkan nama faforit masing-masing. Terlebih banyak juga penonton dari sekolah lain yang turut hadir untuk melihat perwakilannya mengejar prestasi dalam pertandingan basket ini.
Nara yang duduk di bangku paling depan beserta kedua sahabatnya nampak sudah terbiasa dengan suara-suara itu. Ia tidak heran karena memang banyak fans dari para pemain basket, terutama jika mereka ganteng. Ia pun tak bisa mengelak bahwa saat ini matanya sedang terpesona dengan pacarnya, Fardhan.
Cowok yang menjabat sebagai ketua tim basket putra di sekolah itu sangat memukau. Gerakannya lincah dalam bermain. Terlebih saat ia sedang mendrible bola. Fardhan menggiringnya untuk menerobos sang lawan.
Dengan mengambil ancang-ancang yang cukup. Ia menshoot bola basket yang ada ditangannya sesudah mengecoh lawan dengan berpura-pura melempar bola kepada Randi, timnya.
POIN!!!
Semua berteriak heboh. Seluruh penonton dari SMA JAYA SAKTI bertepuk tangan memberi semangat. Mengabaikan riuh para supporter dari tim lawan yang mendesah kecewa.
"Kak Fardhan jebolin yang pertama Nar." teriak Zoya mengguncang tubuh sahabatnya.
Mendengar ucapan Zoya itu, Vanda lah yang membalas, "Jangan ambigu deh lo kalau ngomong."
"Emang ada yang salah?"
Vanda hanya memutar bola mata jengah. Ia kembali menatap ke arah depan tanpa berniat membalas pertanyaan konyol dari sahabatnya itu.
Sedangkan Nara sedari tadi mengembangkan senyumnya. Ia bahkan terpaku melihat Fardhan bertos ria dengan anggota timnya. Dan harus ia akui bahwa cowok jangkung itu terlihat lebih tampan apabila dengan berkeringat seperti saat ini.
Pertandingan kembali di mulai. Setelah Fardhan sebagai ketua tim basket membuka poin untuk permainan kali ini, permainan semakin panas. Para pemain mengerahkan seluruh tenaganya untuk saling memasukkan bola ke ring lawan.
Geo. Pemimpin dari SMA BANTARA itu pun semakin gencar melakukan serangan. Ia dan yang lainnya bahkan sudah mencetak satu point lebih unggul daripada SMA JAYA SAKTI. Hal ini membuat Fardhan dan timnya harus memutar cara agar trik mereka bisa membawa kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Choice [Completed]
Novela JuvenilSelalu ada balasan di setiap luka yang kau buat. Sadar ataupun tidak, kita hanya mementingkan keinginan diri tanpa memikirkan rasa orang lain. Atau mungkin saja kita mengorbankan suatu untuk hal yang mungkin tak ditakdirkan Tuhan supaya kita miliki...