#DancingDonghyukDay

100 17 10
                                    

[Huhuhu, akhirnya kuelus kembali ini cerita.]
















































Hari ini Hari Sabtu, tepat 12 hari setelah tahun baru. Dan tepat 9 hari setelah ulang tahunnya Donghyuk Eistein.

Bukan berarti yang lain nggak ngucapin ucapan selamat ke Donghyuk, tapi ia merasa iri dengan ulang tahun Bobby ynag dirayain rame-rame sama anak kost.

Mungkin itu karena ultahnya Bobby bersamaan dengan liburan sekolah, jadinya kan bisa leluasa ngerayain malem-malem. Kalau sekarang kan udah pada sekolah dengan kesibukan masing-masing.

Abang-abang yang udah kelas 12 udah sibuk dengan ujian Nasional. Mereka bahkan udah mulai pemadatan yang mengharuskan mereka pulang lebih sore ataupun harus berangkat sekolah walaupun sekolah libur.

"Huft," dengkus Donghyuk sambil mencoret-coret bukunya. Entah apa yang akan dia tulis sekarang. Padahal besok sekolah libur.

Donghyuk mengambil gawai yang ada di sebelahnya. Menyetel video yang mereka rekam saat perayaan tahun baru kemarin.

"Gue harus pake ini?"

"Pake aja, biar kaya ayam beneran."

"Malu gue."

"Idih, sok-sokan malu segala. Padahal di kost udah kaya monyet ilang kandangnya."

Senyuman terlukis dari mulut Donghyuk seketika. Mengingat kejadian saat tahun baru yang menurutnya sangat memalukan. Dance cover yang mereka lakukan hampir gagal total.

Untunglah ada Jay yang tiba-tiba tarik siara buat acapella. Doomba-doomba pun mereka dendangkan.

Walaupun pada akhirnya mereka terlihat seperti tujuh manusia yang sedang melawak di atas panggung.

Donghyuk meletakkan gawainya kembali di meja. Mendiamkannya sampai pada suara ketukan pintu yang membuatnya hari beranjak dari tempat duduknya untuk membukakan pintunya. Barangkali ada yang bakal ngasih makanan.

Krek!


Byurrr!

Blurp!

Donghyuk basah kuyup karena kelakukan Bobby dan Yunhyeong yang memberinya air seember tepat di atas kepalanya.

Mereka berdua tidak meninggalkan sepatah kata apapun. Hanya cekikikan kecil lalu meninggalkan Donghyuk yang basah kuyup terdiam di depan pintu kamar.

Ini bukan sekuel dari pembullyan kan? Pikir Donghyuk.

Donghyuk tidak berpikir panjang. Ia langsung berjalan ke kamar mandi, berniat untuk mengambil handuk untuk mengeringkan sebagian badannya yang basar.

Kert!

Anjir.

"WOY SIAPA YANG MASANG PERANGKAT LALER DISINI?" Donghyuk berteriak. Membuat seisi rumah mendengar suaranya.

Tidak ada yang menjawab. Hanya suara kekehan yang bisa terdengar.

Donghyuk mendengkus. Tidak ada yang menjawabnya. Ia mencopot lem lalat yang menempel di kakinya. Sulit memang. Makannya ia berjalan menuju ruangan dimana semua anak berkumpul bersamaan.


"HABEDEH DONGHYUK KU!!" Teriak anak yang ternyata pada berkumpul di ruangan itu. Lengkat dengan tumpukan barang yang dibungkus dengan kertas kado.

Donghyuk terdiam. Mencerna kata-kata yang barusan mereka ucapkan.

"Habede, bro. Sorry telat." Hanbin mendekati Donghyuk yang sedang berdiri kebingungan. Sembari menepuk bahunya.

Disusul dengan Bobby, Jay, Yunhyeong, Chanwoo. Silih bergantian.

"Lo nggak ngasih gue kado, Jun?" Tanya Donghyuk.

"Hah?" June terperangah. Lalu beranjak dari tempat duduknya. Mengambil tempat, bersiap untuk melakukan sesuatu.

"HARI INIII HARI YANG KAU TUNGGUU BERTAMBAH SATU TAHUN USIA MU BAHAGIA LANGKAHMU YANG KU BE--"

"Udah, Jun. Makasih hadiahnya lho ya," ucapnya. Memotong nyanyian rock June.

June terdiam. Terlihat tidak suka. Tapi Donghyuk yang menatpanya dengan tertawa geli melihat temannya itu seperti dilanda keputus asaan yang mendalam setelah negaranya tidak masuk ke piala dunia.


















































Bukannya sok sibuk, tapi emang gue bener-bener nggak bisa bagi waktu antara harus nerusin cerita sama sekolah. Jadi ya beginilah. Berantakan. Hehehe.

iKON ANAK SEKOLAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang