Rencana Tahun Baru

129 18 1
                                    

[Welcome Back!]


































Tidak ada anak GGB yang pulang kampung kecuali Bobby yang pulang kerumahnya ketika mamanya menelpon menyuruhnya pulang. Untuk merayakan ulagtahunnya yang sudah berlalu.

Tapi sekarang Bobby udah balik lagi ke kost. Karena dia tahu sekolah bakal dateng lagi menyambutnya. Tepat sehari setelah perayaan tahun baru, dia bersama anak sekolah lain harus bertempur melawan kemacetan yang melanda jalanan ibukota di pagi hari.

Ngomong-ngomong soal tahun baru, sebenarnya anak GGB nggak punya rencana khusus. Karena mereka disibukkan dengan kesibukan mereka masing-masing. Hari Minggu, dua hari lagi mereka harus mengganti kalender di tembok kamar.

Hanbin sibuk terdiam di kamar. Mengolah software yang ia gunakan untuk membuat lagu. Berhubung ia nggak punya duit—maklum anak kost yang dompetnya tipis—ia menggunakan aplikasi bajakan versi full version biar kagak bayar. Jangan dicontoh ya man temanku sekalian.

Beralih ke Jay yang berkutat dengan kesibukannya bersama June di ruang serbaguna. Mereka menggelar kertas mainan monopoli di meja. Mainan yang barusan mereka beli ketika jalan pagi nyari sarapan di deket TK. Diketahui hari ini mereka udah memainkan permainan itu selama tiga jam. Cuma ditemani sama minuman botol yang mereka beli di warung deket TK juga.

Pindah ke Bobby yang ada di garasi. Ngelus-ngelus si Reva—motor bebek kesayangannya itu—biar berhenti ngambek. Seharian ngelus-elus si Reva biar nggak mogok. Tapi nggak berhasil. Akibatnya si Bobby harus bawa Reva ke bengkel biar nggak terjadi sesuatu yang lebih parah.

Pindah lagi ke Yunyheong yang ditemani mbak google di dapur. Lagi masak. Tapi masaknya pake jas hujan sama helm. Takut kena minyak. Kayanya si Yunyheong salah takaran yang membuat cimol buatannya itu mengamuk meledak-ledak menyerangnya.

Menuju ke Donghyuk yang ditemani oleh mbak google juga sambil megang pensil. Dihadapannya terdapat buku setebal 800 halaman yang menyambutnya. Berisi soal-soal yang kata June gampang banget. Tinggal silang-silang sebarang sambil tutup mata udah kelar deh semuanya.

Oke kita ke June sekarang. Tapi kan June udah sama Jay. Yaudah nggak usah diceritain lagi.

Terakhir ada satu kamar bernomor 6 itu. berisik terus dari tadi. Bukan karena dia ngajak temen dari kost sebelah nemenin di kamar. Tapi dia lagi sibuk ngegame. Itu loh game yang lagi banyak digandrungi manusia seperti Chanwoo apalagi kalau bukan PUBG? Chanwoo mah levelnya beda, nggak kaya Yunyheong yang suka main Candy Crush kalo nggak ya Finding Frenzy. Paling gandam sih cuma main GTA. Itu aja kalo udah dapet bintang satu udah pasrah.

Kegiatan itu berhasil di berhentikan oleh Pak Yang tiba-tiba masuk memberikan arahan yang tidak mengenakkan.

“Kalian sekarang ikuatan bapak-bapak bersihin lapangan. Buat tirakatan malam tahun baru besok.” Pria bersarung itu masuk mendapati Jay dan June yang main monopoli di ruang tamu. “Yang lain mana?”

“I…itu.” Jay sambil nunjuk Bobby yang tiduran di Reva. Ngomong sendiri.

Merasakan dirinya diajak ngobrol, Bobby langsung membetulkan posisinya. Menyambut kedatangan Pak Yang di dalam Kost mereka. Menunjuk diri sembari tersenyum ramah menampilkan gigi kelincinya yang membuat orang terpukau.

“Yaudah, sama kalian semua siap-siap ikut gabung sana!” Instruksi Pak Yang.

“Tapi kan kita bukan bapak-bapak? Kok disuruh gabung?” June tetep aja berani angkat bicara. Protes.

“Kalian itu masih bocil tapi muka kalian kaya orang manula yang hidup di panti jompo,” ucap Pak Yang, berhasil membuat orang bungkam. Beliau lalu keluar begitu saja.

Jay sebagai orang tertua langsung beraksi. Berdiri lalu menepuk bahu June. Pertanda dia harus segera berdiri. Lalu melirik ke arah Bobby. Memberikan kode untuk segera bergabung. Lalu ia mengetuk setiap pintu kamar yang tertutup. Menyuruh mereka untuk segera keluar dari kamar. Menuruti perintah Pak Yang.

Dengan pakaian kaos oblong bersama celana kolor setinggi lutut mereka bertujuh keluar dari kost-kostan membawa senjata mereka—sapu—menuju lapangan dimana tempat dimana tirakatan akan dilaksanakan.

“Ini anak kostan nya Pak Yang, ya?” tanya seseorang bapak seumuran Pak Yang kepada anak-anak yang baru datang.

“Iya.” Hanbin menjawab. “Gimana, pak? Ada yang bisa kami bantu?”

Orang itu manggut-manggut. “Gimana kalau kalian ikut ngeramein acara? Pake apa gitu? Soalnya biar bisa narik perhatian anak perawan disini yang pada mau keluar rumah.”

“Kenapa harus kita, Pak?” Si Jenius Donghyuk bertanya.

“Kalian itu punya daya tarik tersendiri. Anak cewek saya aja gambar hpnya (mungkin maksudnya wallpaper) aja anak ini.” Bapak itu sambil nunjuk Bobby. Merasa terpanggil, Bobby langsung kebingungan.

Jay tersenyum sumringah. Mendapatkan nilai (+) dari warga sekitar.

“Kami akan mencoba melakukannya.” Hanbin dengan yakin ngambil setuju aja membuat orang yang ada di sampingnya melihatnya dengan tatapan melototnya itu.

“Oke, makasih. Silahkan bekerja,” ujar bapak itu sambil menepuk bahu Hanbin.

Mereka semua langsung berpandangan bingung. Kaget.

























15.00, Kost Garuda









“Ini ceritanya gimana sih? Kita disuruh nampilin atraksi jungkir balik gitu?” Hanbin mondar mandir. Bingung.

“Nampilin goyang dua jari aja, lagi viral itu.” Chanwoo si Anak Gamers nunjukin gawainya. Nontonin video anak tok-tok ke anak-anak.

“Ah, jijik gue.” Bobby menghindar. Nutup matanya.

“Nanti gue nggak keliatah seksi dong.” Jay ikutan nggak menyetujui.

“Kita bikin atraksi masak aja,” ujar Yunyheong mengajukan usulannya. Seolah keluar lampu bohlam dari kepalanya.

“Masak mulu. Nanti Chanwoo tanbah gendut,” cibir June. Membuat Yunhyeong tersenyum kesal. “Heh, Bin. Mendingan kita nyanyiin lagu bikinan lo aja. Daripada kita joget lagi Syantik. Malu gue.” Lanjut June.

“Gue?” Hanbin kebingunan. Yang lain nggangguk.

Hanbin mendengkus pelan. “Yaudah, gue punya lagu di pc. Nanti Donghyuk bikin koreonya, oke?”

“Koreonya nggak usah susah-susah,” ucap Yunyheong.

“Emang lo pikir kita bakal goyang Maumere yang Cuma ke kanan sama ke kiri?” Bobby tertawa pelan. Meledek orang kuno macam Yunyheong.








































Serah elu lah Bang Yoyo. Kamu goyang Gemufamire aja anak perawan pada teriak:)

iKON ANAK SEKOLAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang