[Maknae kita udah tambah umur *yuhuuu* Selamat Ulang tahun yaa:3]
"Duh!" gumam Chanwoo yang sedang berkutat dengan buku-buku yang ada di depannya. Sebenernya pelajaran sejarah itu nggak susah-susah amat buat Chanwoo. Permasalahannya itu tugas rumah yang harus ia kerjakan di rumah mencapai 100 soal.
Jam menunjukkan angka 11.40. sudah terlalu larut untuk tidur. Chanwoo segera beranjak dari tempat duduknya menuju kasur. Mengambil gawai yang sebelumnya sengaja ia lempar lantaran kesal dengan kegiatan sekolah yang menurutnya tidak berperikemanusiaan.
"Mending itu, Chan. Gue dulu lebih banyak lagi. Pas jaman belum Full Day School. Sekarang udah agak dikurangin, sih. Nggak kejam banget." Chanwo teringat percakapannya dengan Yunyheong saat ia mengeluh dengan kegiatan sekolah yang menjadi-jadi.
Ditambah lagi, Chanwoo mencalonkan diri sebagai anggota OSIS. Dan alhasil dia lolos. Dia nggak tau jurinya objektif apa subyektif. Soalnya juri ada di sekitar dia semua.
Huft.
Selain Chanwoo yang menjadi anggota OSIS-walaupun belum dilantik sih-Hanbin juga turut serta. Bukan untuk mencalonkan diri sebagai anggota OSIS, tetapi menjadi Ketua OSIS. Bersiap menggantikan posisi Jay.
Chanwoo membuka gawainya. Gawai yang paling canggih jika dibandingkan anak kost lain. Iya, soalnya dia nggak mau kalo sama barang-barang mahal tapi kualitas jelek. Mendingan pake yang murah tapi kualitat mantep.
Mata Chanwoo mulai menyipit seiring sinar hp yang menyala itu tetap menyala. Ditambah matanya kini sudah terasa mengantuk.
Duh!
"Malem-malem gini kenapa harus kebelet pipis, sih?!" gumam Chanwoo.
Chanwoo lalu beranjak dari tempat tidurnya. Menuju kamar mandi yang nggak jauh-jauh amat dari kamarnya.
Byurr!
Iya, Chanwoo habis pipis diguyur, biar nggak bau pesing. Nggak kaya June yang habis pipis langsung lari.
Eh, aib!
Chanwo berjalan kembali ke kamarnya. Tetapi dia menemukan sesuatu yang aneh.
Nggak mungkin malem-malem begini ada tamu.
Dilihatnya lampu ruang tamu menyala. Pastilah ada yang menggunakan. Atau paling tidak Si Bobby yang lupa matiin lampu. Atau Si Hanbin yang suka ketiduran di ruang tamu.
Chanwoo berjalan mendekat. Bermaksud untuk mengetahui siapa gerangan yang bermain di ruangan itu.
"Jangan pake itu, dia nggak doyan pedes."
Terdengar suara June yang begitu khas ditelinga.
"Emang ada seblak rasanya manis?"
Kali ini terdengar pula suara Jay yang muncul. Berarti tidak hanya June yang ada disana. Jay juga.
Chanwoo berjalan mendekatinya.
Srek!
Ssrek!
Sssreekk!
Ini bukan adegan di film hantu, ya!
"Kita beneran Cuma mau ngasih ini ke Chanwoo?"
"Nggak usah banyak-banyak. Lagian pas kita ngerayain ultah Bobby aja Cuma dikasih tepung. Donghyuk Cuma dikasih air. Ini Chanwoo dikasih seblak."
"Lagian gue tadi udah bantuin dia ngerjain soal."
Deg!
Terdengar suara Yunyheong, Jay dan Bobby berturut-turut. Tapi..
Wait!
Kapan gue dibantuin Bang Bobby ngerjain soal? Pikir Chanwoo.
"Tadi gue ngintip kamarnya. Dia masih ngerjain soal keknya. Gue deketin ternyata dia ngorok. Yaudah gue bantuin dia ngerjain soal. Sebisa gue."
Oke, sekarang Chanwoo terbelalak mendengarnya.
Tanpa pikir panjang lagi. Chanwo langsung bergabung dengan mereka.
"Kalian makan-makan nggak ngajak gue?" ucap Chanwoo. Tiba-tiba hadi di depan enam anak yang terkejut akan kehadiran Chanwoo.
"Buset," umpat June.
"Ini nggak seperti yang kamu maksud, sayang." Donghyuk angkat suara. Aneh emang dia sekarang. Ketularan Bobby kayanya.
"Lo ultah kan?" tanya Hanbin.
"Kapan?" Chanwoo memasang muka polosnya.
"Njir, Cuma tetangga kamarnya yang inget," ucap June.
"Maksud kalian, gue ultah?" Tanya Chanwoo. Sambil melirik kalender yang ada di dekatnya. "Astagfirullah, gue lupa sama ultah gue sendiri masa."
Semuanya Cuma bisa geleng-geleng kepala.
"Ini kayanya anak punya penyakit ingatan jangka pendek cem Dory deh," ucap Donghyuk.
"Beneran, gue lupa." Ucap chanwoo. "Jadi kalian Ngalong hari ini buat nyiapin ultah gue?"
"Lo pikir apa?"
"Aduh, dedek terharu ini. Makasih."
"Met ultah ya, Chan. Semoga bisa tetep tabah ngadepin guru sejarah lo itu. haha."
Chanwoo Cuma mengangguk senang.
"Yaudah, sini kita sekarang makan makanan bikinan gue," ucap Yunyheong.
Chanwoo ikut duduk bareng. Liat makanan yang dibikin Yunyheong.
"Oke, Berhubung sekarang ada yang ultah, jadi makanannya buat yang ultah dulu!" suara Bobby yang berat itu memenuhi ruangan itu.
Tanpa pikir panjang lagi, Chanwo langsung melahap makanan itu.
Satu.
Dua.
Tiga.
Rasakan.
Nikmati.
"Pedes," ucap Chanwoo sambil nyengir-nyengir. Kepedesan.
"Iyalah, namanya juga seblak!" ucap Jay.
Seblak bikinan Yunyheong dengan sepenuh hati menggunakan cabai rawit hasil tawar menawar antara Donghyuk dan abang tukang sayur keliling. Juga hasil debat antara June sama Jay yang ribut di warung gegara nggak bisa bedain mana jahe sama kencur. Tidak lupa Hasil ngamen Hanbin minta gratisan masako di warung.
Mereka bukan ahlinya masak memasak.
Sekian dan terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
iKON ANAK SEKOLAHAN
FanfictionEmang anak sekolah harus belajar mulu? Lika-liku anak sekolah itu beragam, bukan? Dari masalah percintaan sampe ke keluarga, kita ngelakuin semuanya, 'kan? PR mah urusan gampang. Kita ketemu waktu SMA, nggak mungkin bakal pisah kan nanti? . . . . Ki...