Baby

928 172 31
                                    

Maaf, gak pake edit.

Song : Huhgak - Only You.

Dua minggu kemudian. .

Bagaimana cara mendeskripsikan kepedihan agar bisa di tuai dengan kebahagiaan? Aku diam, tidak mampu mengatakan pada siapapun tentang perasaan, pengkhianatan, sakit dan rasa tidak berguna.

Setiap hari setelah tibanya aku di Jepang, bersama Sakura dan suami baru Sakura, mereka tidak pernah mengeluh apapun tentang aku. Tidak pernah merasa keberatan dengan hadirnya aku di rumah mereka. Meski pada nyatanya, aku malu tinggal disini bersama sepasang pengantin baru.

Pasti secara tidak langsung, mereka keberatan. Tapi karena mereka saling menghormati, jadilah aku tinggal disini, dirumah lama Sakura. Sedangkan, saat ini Sakura dan Haruka sedang bulan madu di Korea, Negara yang sudah membuat cerita panjang penuh rasa sakit.

Aku masih disini, masih menunggu. Entah kapan ia datang? Entah kapan ia memelukku? Dan entah kapan ia menepati janji?

"Hai, Kak Sena?"

Lelaki kecil ini, sejak kapan ia disini? Berdiri di depanku sembari membawa bingkisan dari Apotek. Ia tersenyum, menghadiahkan satu hal yang membuat aku betah menunggu kehadiran anak ini. Ia mengenakan baju sekolah, benar, ini jam ia pulang sekolah.

"Kakak, aku sempat malu ketika membeli testpack-mu di apotek. Apa kau tau, aku dilihat oleh mereka, mungkin mereka berpikir wajah polos sepertiku sudah menghamili orang." Selanjutnya ia tertawa keras.

Membuatku malu, "kau balas saja jika ini milik kakakmu."

"Sudah, tapi ya begitulah." Ia mengangkat bahu, "oh, kak, apa kau sudah berhenti muntah?"

Aku menganggukan kepala.

Memang beberapa hari ini, rasa pusing serta muntah yang terjadi setiap pagi hingga siang hari terus terjadi. Belum lagi periode-ku sudah tidak berjalan baik. Lalu setelah aku cek ke beberapa Artikel situs, apa yang aku alami adalah separuh dari gejala kehamilan.

Aku yakin saat ini aku memang hamil. Mengingat pula diriku sewaktu di Korea, Daniel tidak pernah membiarkan aku satu haripun untuk istirahat. Dan itu sudah lewat selama hampir satu bulan, benarkah aku mengandung anak Daniel?

Aku menarik nafas, lalu mengamati bungkusan itu lagi. Hingga suara Jinyoung, membuat aku sadar akan lamunanku, "apa aku harus menghubungi kak Seongwoo, ah, sebenarnya aku tidak bisa berbahasa Korea."

Benar, Jinyoung adik angkat suami Sakura. Ia berasal dari Korea, tapi karena ia dibawa ke Jepang. Ia tidak tau menau tentang hal berbau Korea.

"Mau aku hubungi kak Sakura?" Aku menggeleng.

"Jangan dulu, aku harus periksa benar atau tidak aku hamil," balasku. Ia mengangguk paham.

Setelah aku berdiri, ia meraih tanganku, menyentuh telapak tanganku sembari berkata penuh kekhawatiran. "Jika kau benar-benar hamil, apa Seongwoo mau bertanggung jawab?"

Aku diam, tergelak oleh pertanyaannya yang telah salah paham oleh Seongwoo. Jelas ini bukan perbuatan Seongwoo, jika aku beritahu hal sebenarnya. Akankah ia masih menghargaiku?

Tidak,

Jelas saja tidak.

Bagaimana bisa orang yang baru di kenal beberapa minggu, sudah membuatku seperti ini!

Bukankah aku murahan, aku tidak ingin disebut murahan. Tapi kenyataannya berkata aku sangat murahan.

Aku menahan air mataku, menyentuh tangannya yang telah menyentuh tanganku. Kemudian aku tersenyum, "kau tidak perlu-"

Beautiful Mistakes - Kang Daniel Ft Ong SeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang