Angry

596 130 17
                                    

Song : Huhgak - the last night
(Sumpah demi apapun, dari lama sampai sekarang aku cinta mv itu. Romantisme yang begitu instan, tapi begitu komplit perasaan. Puitis banget aku.)

Vote and comments.

Next? harus sampai 100 ya guys,


Mereka menunggu Ayah Guanlin atau bisa disebut Ayah tiri Sena. Sampai sebuah mobil hitam datang dan berhenti dengan satu hantaman pintu mobil yang begitu keras. Bagaimanapun Ayah Guanlin sudah menganggap Putri tirinya seperti Putri kandung kesayangannya. Kebanggaan keluarga yang begitu emas dan berharga. Ayah Guanlin tidak ingin anak tirinya menderita, apalagi sudah menyangkut tentang Ayah kandung Sena dan Istri tercintanya.

"PARK MINHO!" Dapat di dengar, suara Ayah Guanlin menggema memanggil Ayah kandung Sena dan Jihoon.

. . . .

Sena terdiam, mengamati kedua Ayahnya yang tengah diam dengan wajah saling membenci. Mengingatkan dirinya pada Daniel dan Seongwoo.

Sena menyentuh tangan Daniel. Memohon sesuatu, agar kedua ayahnya tidak melakukan kontak fisik dengan cara Pria. Tidak! Tentu Sena tidak mau hal itu terjadi.

Yang ia inginkan saat ini adalah kebaikan kedua keluarga, Sena ingin semua berjalan sesuai irama. Sena cuman mau melihat kedua pria yang ia panggil ayah itu, saling berpelukan dan membuktikan jika mereka dulu pernah bersahabat. Seperti Daniel dan Seongwoo.

Daniel menunduk, ia mulai dilanda rasa cemas. Tapi, alangkah lebih baik jika keterdiaman ini menjadi hal yang lebih bermanfaat. Ibu Sena memandang anaknya dan Daniel, sedikit nampak pucat dari saat pertama mereka bertemu.

"Aku ingin menikahi Sena."

Daniel mulai bersuara, menimbun rasa takut untuk lebih maju dari ketegangan itu. Semua objek tertuju padanya. Terlalu berani mengambil tindakan yang lebih serius dari hanya sebuah ucapan belaka. Dalam hati Daniel sudah memantapkan diri untuk menikahi Sena, menjadikan wanita itu sebagai bagian dari hidupnya.

Tapi suara Pria berwajah mulus, berkhas logat pria Taiwan memulai bicara untuk membalas niat seorang Daniel. "Apa yang kau miliki untuk anakku, aku menyayangi dia melebihi ayah kandungnya."

Seperti belati yang telah menancap kasar di dada. Entah bagaimana, Sena mulai dilanda rasa cemas. Iris matanya sejenak melirik raut perubahan di wajah William. Ayah kandungnya menunduk, tidak bisa melakukan apapun.

Sena sadar jika posisi William sebagai ayah telah salah. Bahkan William sudah mengerti jika akan seperti ini jadinya. William angkat kepala menatap sahabat lamanya dengan tatapan yang sulit di mengerti.

"Jika kau menyayangi Sena, apa kau tega menghancurkan hidupnya dengan cara menolak lamaran ini?" Tanya William.

"Kau saja sudah menghancurkan kepercayaan Ibu Sena. Lalu, untuk apa aku percaya pada semua yang kau lakukan hari ini? Bagaimana jika sesudah atau sebelum menikah dengan anak perempuanku, Pria disampingmu bernasib sama dengan dirimu. Di awal saja sudah seperti ini, apa jadinya jika nanti anak kesayanganku ditinggalkan oleh pria ini? Kau tidak mengenal Sena, kau bahkan tak pantas disebut Ayah. Kau belum mengerti bagaimana menjadi Orang tua. Pria yang kau didik saja seperti itu, bagaimana jika Sena sudah bersama Pria ini? Apa jaminannya? Nyawamu?"

Beautiful Mistakes - Kang Daniel Ft Ong SeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang