Back

1.1K 201 12
                                    


Tetap bersamamu adalah keindahan, tapi jika aku tetap bersamamu dalam keadaan seperti ini. Itu artinya aku akan kehilangan semua kebahagiaan yang telah aku dapat sejak lama. Aku tidak mau,

Aku akan lari, jika kau mencintaiku, cari aku, kejar aku dan peluk aku. Karena kali ini, aku rasa— akulah yang harus menjernihkan semua hal baik-baik.

Tanganku terangkat mengambil kunci rumah dan membuka dompet Daniel untuk mengambil uangnya. Maaf, aku harus pergi jauh mulai sekarang.

Aku mencintaimu, Kang Daniel.

Terima kasih sudah membuat banyak kebahagiaan hanya dengan melihat wajahmu serta suara emasmu sebagai Center di hatiku saat ini.

Aku menunduk, masih menyentuh perutku yang masih sakit tanpa aku ketahui apa penyebabnya. Aku memandang wajah terlelap Daniel, dada bidang yang tertutup selimut putih tebal. Jendela sengaja tidak aku buka, malah kain gorden hitam aku tutup untuk memberi suasana gelap di kamar ini.

Sekali lagi aku melihat kamar luas ini, mataku terpejam bersama air yang meluncur di kedua pipiku. Aku menyentuh dadaku, gemuruh rasa takut serta rasa akan kehilangan terasa sangat menyesatkan.

Aku menghapus air mataku, memberi senyum tipis yang akan mengawali hari pertamaku untuk bebas. Aku hanya ingin pergi dan kembali ketika aku telah siap.

Kakiku melangkah keluar kamar, menutup kamar itu dengan pelan. Dan berlari meninggalkan kamar untuk segera keluar, aku berlari. Aku bahkan tidak tau dimana aku berdiri, tempat apa ini sampai begitu sepi dan tidak ada taksi yang lewat.

Aku berjalan, seseorang berjalan dengan keranjang sayur. Aku menghapus air mata dan menghampiri wanita tua itu, "Bibi,"

Wanita itu nampak terkejut melihatku berdiri dengan wajah sembab, ia bahkan terkejut saat aku tak memakai alas kaki, "ada apa, nak? Apa kau-"

"Kau tau ini dimana? Bisa aku minta tolong telponkan taksi menuju Seoul, Apartement Akasia." Wanita itu mengangguk panik, ia mengeluarkan ponsel jadul dan menelpon taksi untukku.

Selang beberapa menit, ia bahkan memberiku minuman untukku minum. Ia terus tersenyum padaku hingga setelah taksi datang ia kembali bersuara, "mintalah pertolongan pada keluargamu, dia pasti di penjara."

"Aku tidak ingin ia di penjara, terima kasih, Bibi."

Bibi itu nampak bingung setelah aku mengucapkan kalimat itu. Aku hanya ingin keadilan, Daniel mencintaiku, ia takut kehilanganku. Itu sebabnya ia mengurungku seperti ini. Untuk memenjarakan ia, rasanya aku tidak mau. Aku hanya ingin ia usaha, aku ingin ia berusaha untuk mencariku.

Aku ingin ia mencariku dan aku ingin ia membuatku hidup. Aku ingin semua berjalan lancar, ini caraku dan Daniel harus berusaha.

Jika benar aku cintanya, maka ia harus membuatku kembali padanya. Apapun caranya aku ingin ia sendiri yang datang padaku, aku ingin ia yang merangkulku dengan cinta bukan nafsu.


. . .


Jauh. Daniel membawaku ketempat yang jauh, menyembunyikan aku secara diam-diam. Aku mengigit bibir bawahku sembari memandang gedung itu. Beberapa orang memandangku aneh, aku seperti orang gila. Tapi aku tidak perduli, aku butuh Seongwoo. Aku berjalan, masuk kedalam salah satu Lift dan menekan tombol lantai. Menunggu sembari melempar kalimat dengan awalan semoga dan akhir amin. Berharap jika kalimat itu terkabul.

Mendadak perutku sakit, luar biasa sakit hingga aku berjongkok sembari menekan perutku dengan tangan dan kedua pahaku. Kenapa sakit sekali, apa yang harus aku lakukan?

Beautiful Mistakes - Kang Daniel Ft Ong SeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang