Chapter 6

2.5K 240 7
                                    

"Akh" Taehyung memegang kepalanya yang berdenyut

'Aku ketiduran?'


























"Aaaaa!!!! Sudah jam berapa ini?!? Mati aku, oh rapatnya!"
Jimin dengan secepat kilat menaiki tangga menuju kamar taehyung




Brak!




"TAE! Rapatnya-"  Jimin mematung di depan pintu melihat Taehyung yang sudah rapi dengan setelan jas hitam nya

"Berisik Jim, mandi sana" ucap Taehyung sambil membetulkan dasi nya

'WTF? Yang berdiri di depan gue ini manusia kan?'

"Tumben, biasanya kan kau masih molor di kasur, nah ini? Udah rapi saja"

"Cepat atau ku potong gaji mu"

"Iya iya tuan Kim Taehyung yang terhormat" Jimin terkekeh geli, lalu berlalu ke kamar mandi












Skip














"Hah, sudah jam 5 tapi aku belum juga menemukan pekerjaan" ucap Jisoo sambil mengelap keringat di dahinya

Kemudian Jisoo melanjutkan perjalanannya, setibanya di jalanan Hongdae, mata nya terpaku pada suatu gedung yang menarik perhatiannya

"Restaurant TaeTae? Wah namanya lucu" Jisoo tersenyum kecil lalu masuk kedalam restaurant tersebut

"Emm permisi, a-apakah disini membuka lowongan pekerjaan?"

"Ah iya, kebetulan Restaurant kami kekurangan pelayan" ujar resepsionis itu ramah

"Kalau begitu a-apa boleh saya melamar pekerjaan di sini?"

"Saya rasa anda harus menemui langsung pengelola restaurant ini, tunggu sebentar, akan saya  hubungi" Resepsionis itu lalu menelepon seseorang yang di yakini adalah pengelola restauran nya

"Ah maaf nona, Tuan Kim sedang sibuk, mungkin ia akan kesini sekitar 2 jam lagi"

"Be-begitu ya? Baiklah akan saya tunggu" ujar Jisoo tersenyum lalu duduk di salah satu kursi yang tersedia di sana

















Apartemen Jisoo

"Nuna dimana ya? Jam segini belum pulang" Jungkook mondar mandir di depan pintu kamarnya

Ia khawatir Jisoo kenapa2 ia berniat ingin mencari nunanya, tapi ia urungkan , ia meyakinkan dirinya bahwa Jisoo pasti baik2 saja, dan akan segera pulang

"Mungkin nuna terjebak macet" Jungkook lalu melanjutkan main PS di dalam kamarnya















"Terimakasih Tuan Kim, anak anda memang berbakat dalam bidang bisnis"

"Hahaha, itu memang benar, bahkan ia sudah bisa mengelola restaurant milik saya di Hongdae"

"Begitu ya? Selamat Taehyung, saya bangga bisa menjalin kerja sama dengan mu"

"Hn, sama sama" Taehyung lalu berjabat tangan dengan klien nya, lalu berlalu dari sana

"Taehyung! tunggu sebentar, ayah ingin bicara dengan mu" ucap Tuan Kim menahan pergelangan tangan Taehyung

Taehyung lalu berbalik, dan menghempaskan tangan Tuan Kim

"Abeoji, jika kau ingin bicara tentang perjodohan itu lagi, aku tidak tertarik"

"Aku sudah menawarkan hal yang menggiurkan untuk mu, dan kau menolak?"

"Ya, aku menolak" setelah itu Taehyung langsung meninggalkan Tuan Kim yang menganga tidak percaya kalau anaknya akan merespon seperti itu


















"Maaf nona, anda kelihatan nya lelah sekali, lebih baik nona kembali besok saja"

"Ah tidak apa apa, a-aku baik2 saja" ujar jisoo berusaha tersenyum padahal sejujurnya badannya sudah lelah sekali karena berjalan seharian

"Baiklah nona, apa perlu saya ambilkan minum?" tawar resepsionis itu

"Bo-boleh, jika tak merepotkan"

"Hahaha, santai saja nona, tak merepotkan kok" Ujar resepsionis itu lalu pergi ke belakang untuk mengambil minum untuk jisoo

'Resepsionis itu baik sekali' monolog Jisoo dalam hati

"Ini nona silahkan diminum"

"Te-terima kasih, eum"

"Jihyo, nama saya Park Jihyo, panggil saja Jihyo" ujarnya sambil tersenyum

"Ah terima kasih, Jihyo-ssi"

"Jangan terlalu formal, santai saja nona"

"Ba-baiklah" jisoo tersenyum kecil lalu meneguk minuman itu

"Ngomong2 nama nona siapa? Umur nona?"

"Na-nama saya Jisoo umur saya 20 tahun" ujar jisoo gugup

"Wah! Benarkah? Kalau begitu,boleh kah kupanggil nona eonnie? Jihyo memegang tangan jisoo antusias

"Eum, haha ti-tidak apa apa" ucap jisoo canggung, karena memang selama ini ia tak pernah di dekati ataupun mendekat ke orang lain, di kampus pun ia juga tak memiliki seorang teman

"Terima kasih eonnie! Oh ya, kenapa eonnie gagap begitu? Tampang ku menakutkan ya?

"Ah Ti-tidak, bukan begitu kok, i-ini sebenarnya aku memiliki phobia dengan orang lain, aku akan gugup jika di dekat orang, ke-kecuali dengan adik ku"

"Lho? Kenapa?"

"Mu-mungkin karena di-dia satu2 nya keluarga ku yang tersisa" ujar jisoo lalu menundukkan kepalanya

"Ah, mian eonnie aku tak bermaksud-"

"Tidak apa apa, aku juga senang bercerita dengan orang lain, ra-rasanya menyenangkan"




Kring kring kring



"Eonnie, chakkaman yo? Aku angkat telfon dulu" Jihyo berdiri lalu berlalu ke meja resepsionis

"Halo"

"Maaf hari ini Taehyung tak bisa datang, dia kelihatan lelah sekali,jadi kau saja yang urus restaurant nya oke?"

"Ta-tapi, bagaimana dengan karyawan kita yang melamar-"

"Suruh dia datang kembali besok, Tolong urus semua nya ya? Jangan sampai kau di pecat oleh Taehyung lagi"

"Baiklah Tuan Park, saya mengerti"

Tut tut tut




"Eonnie, maaf ya? Tuan Kim tidak bisa datang hari ini, ah Eonnie juga telah menunggu selama berjam2, aku jadi tidak enak" ujar jihyo sambil mengusap belakang lehernya

'Begitu ya'

"Ti-tidak apa2 kok, aku akan kembali ke sini besok, ma-maaf telah merepotkan" ujar jisoo lalu membungkuk

"Ah iya eonnie, besok kesini lagi ya? Tuan Kim juga besok pasti datang"

"Iya, ka-kalau begitu permisi, se-selamat malam jihyo-ah" jisoo tersenyum lalu berjalan keluar dari restaurant itu










'Aku jadi tidak enak dengan nya'
-jihyo










Jisoo melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 09.15

"Oh, lama juga ya aku di sana, huft badan ku lelah sekali"Jisoo memberhentikan taksi lalu berlalu menuju rumahnya


















Hai, ketemu lagi nih, gimana udah panjang chap nya belum? Kalo belum yah, maafin aja ya

Jangan lupa tinggalin jejak😘











It's HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang