: 4,0 Giga : Hancur

1K 86 6
                                    

| Part 40 |

| Hancur |

"Mbak Ayu! Tiga mangkok nasi goreng!" Adam berteriak pada Mbak Ayu sebelum duduk di hadapan Giga.

Giga yang tengah menghabiskan bakso di hadapannya mendongak menatap Adam. Satu buah bakso yang masih berada di mulutnya ditelan dengan tergesa-gesa. "Buset! Lo mau makan tiga mangkok nasi goreng?"

"Satu buat gue, dua buat lo!" ujar Adam. "Gue baru dapet bayaran dari endorse di ig gue, jadi lo sebagai orang yang sering berkonstribusi buat gue, gue gratisin dua mangkok nasi gorengnya mbak Ayu buat lo!" ujar Adam tertawa begitu bahagia.

"Dalam rangka apa coba?" Giga menyendok kuah bakso dalam mulutnya.

"Dalam rangka ulang tahun gue!" ujar Adam.

"Emang lo pernah lahir? Pake ulang tahun segala!"

"Lah lo kira bapak gue membelah diri supaya ada gue! Ya gue lahir lah goblok!" Adam menoyor kepala Giga.

"Kan ulang tahun lo Bulan September Dam?" Daniel yang sedari tadi memakan cireng disebelah Giga bersuara.

"Oktober woy!" sahut Adam.

"Lah kenapa lo bilangnya sekarang ulang tahun lo! Kan sekarang bulan Februari!" ujar Giga polos.

Adam menggosok wajahnya kasar. "Nih ya. Gue cuma lagi di kasih uang lebih sama bapak gue dan sekali gue mau gratisin lo ditanya ini-itu. Kalo selagi gue gak ada duit aja dipalakin! Maunya apa si lo?"

Giga menunjukan gigi-giginya. "Santai aja dong lo! Nggak usah marah-marah gitu! Kaya satpam kompleks!" lalu Giga menatap magkok yang masih menyisakan tiga butir bakso di sana. "Tapi kan gue masih makan bakso Dam!"

"Tambah dua bakwan? Atau tiga?" tanya Adam tanpa memperdulikan omongan Giga.

"Empat Dam!" Giga tersenyum seperti tukang cilok yang waktu kasih uang kembalian dibalas. Udah pak, uang kembaliannya simpan aja.

"Dam lo gak ada rencana buat nlaktir gue juga?" tanya Daniel sedikit meminta.

"Oh iya, gue lupa punya temen kaya lo!" Adam terkikik.

Giga tertawa.

Sedangkan Daniel hendak melepas kedua sepatunya untuk di masukan dalam mulut kedua sahabatnya.

°°°°°

"Kamu ngabisin dagangannya Mbak Ayu?" Oryza menyerahkan air mineral pada Giga yang duduk di pinggiran lapangan sambil menonton latihan basket SMA Cakrawala yang akan bertanding minggu depan.

"Bukan ngabisin! Tapi menambah pemasukan Mbak Ayu, demi meningkatkan tingkat perekonomian keluarga Mbak Ayu," sahut Giga.

"Mulia sekali tugasmu. Tapi perut kamu kaya habis nelan kuda nil!" Oryza meninju pelan perut Giga yang masih tertutup seragam dengan dasi yang pergi entah kemana.

Giga mengelus perutnya yang benar-benar kenyang. "Buat stok sampe nanti malem."

"Halah! Nanti sore juga laper lagi!"

Giga tertawa sambil menatap regu basket SMA Cakrawala yang salah satunya ada teman bangku kampretnya. Siapa lagi kalau bukan Adam.

Oryza masih duduk manis di samping Giga sambil menggenggam botol mineral di kedua tangannya dan sibuk memperhatikan permainan tim basket sekolahnya itu.

Gue Giga [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang