Versi baru, 2020.
©sourceofjoyful
Aku punya 5 orang kakak atau biasanya aku panggil 'Mas' karena memang keluargaku keluarga Jawa nyel. Jadi, dari kecil udah kebiasaan manggil 'Mas'. Manggil 'Kakak' kok kayaknya aneh aja alias nggak terbiasa hehehe.
Aku adalah manusia tidak berbatang alias perempuan di rumah iniㅡPerempuan satu satunya di rumah setelah Ibu pergi dengan suami barunya.
Ayah dengan susah payah membesarkan enam anaknya yang makin lama makin tidak manusiable ini.
Namaku Arin. Arindia Prasanti. Tapi Mas-masku yang tidak tahu diri itu sering manggil aku Ari. Jadi, semua temennya suka salah kira kalau mereka punya adik cowok.
Sebenernya aku nggak marah juga karena mereka memang sedikit protective kepadaku meskipun di rumah mereka sering bercanda ala militer dengankuㅡtendang tendangan, pukul pukulan, jambak jambakanㅡtapi di luar, mereka memperlakukan aku seperti tuan putri. Hehehe.
Umurku delapan belas dan tahun ini akan jalan sembilan belas.
Sekarang, aku mau kenalin mas-masku ya. Jangan ada yang berekspetasi tinggi. Mereka semua 100% gak nggenah.
Profil kelima masnya Arin, check!✅
Jaenudin Julian Prasatya.
"Jancok."
Tanpa menoleh pun kayaknya aku sudah tahu itu suaranya siapa. Mas Jae. Satu-satunya anak Ayah yang namanya ada perpaduan kearifan lokal. Doi lahir di LA. Paling jago bahasa Inggris daripada yang lain. Tapi kalau misuh lebih jelas lagi.
Kalau nge-jancok mantep bor.
"Hahaha. Goblok banget!"
Pasti lagi main PS di ruang tengah.
"Aku kalah." katanya lemas.
"Huahahahahahaha." Kali ini suara tawanya beda. Lebih menggelegar. Bukan Mas Jae lagi ini yang ketawa.
"Mas Jae kasihan banget." Masku yang lain nyahut.
"Rame banget sih!" gerutuku keluar kamar.
"Nyaut aja bocil!" kata Mas Jae ngeselin.
"Huuu!" balasku sambil melempari Mas Jae pakai tissue.
"Yeekk, nggilani! (Ih, menjijikkan!)."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Panggil Mereka : Mas!
Fanfiction📌 OUT NOW @universe_publisher (shopee) Jadi Arindia nggak selalu seindah pandangan orang-orang. Kemana pun dia pergi, kelima masnya akan selalu ngintilin dan berlagak jadi bodyguard. Rasanya campur aduk karena meskipun ngeselin, Arindia bersyukur d...