Brian turun dari mobil setelah berhasil menemukan parkiran.
"Sabrina, aku udah di basement," ucapnya sambil berbicara di sambungan telepon.
"Oh, udah datang ya? Oke aku turun sekarang."
"Oke," kata Brian lalu mematikan sambungan telepon.
Sebenernya sih dia bisa naik ke atas dan cari nomor apartemen Sabrina. Tapi, kan ini Brian lagi bawa banyak banget kantong belanjaan. Bakalan sangat ribet kalau dia seorang diri naik keatas bawa kresek sebanyak ini.
Seorang cewek dengan kaos oversize dan rambut diikat ke atas berlari kecil menghampiri Brian, "Brian, maaf aku lama."
"Hehehe, santai aja, Na. Aku juga baru datang," kata cowok itu.
"Eh, eh. Jangan yang itu. Berat. Nih, kamu bawa yang enteng aja," kata Brian lalu menyerahkan kresek berisi makanan ringan yang nggak terlalu berat.
Sabrina awalnya kebingungan tapi tetap menerima kresek yang disodorkan Brian. Mereka kemudian melangkah masuk ke dalam lift.
"Kamu tinggal sendirian?" tanya Brian saat mereka sedang ada di dalam lift.
"Nggak juga sih. Aku sewa apartemennya patungan sama sahabatku," jawab Sabrina.
"Dia lagi nggak ada di apartemen. Tapi aku udah izin kalau mau pakai tempat buat syuting konten hehehe," kata Sabrina.
"Oh, kalau ada juga nggak apa-apa. Bisa sekalian rame-rame," kata Brian cengengesan. Padahal awalnya tadi pas dengar Sabrina tinggal berdua sama sahabatnya, Brian takut banget suasana bakalan jadi makin canggung.
Diam-diam Sabrina mengalihkan pandangannya ke arah lain. Teringat ucapan Wendy, housemate sekaligus sahabatnya, waktu bilang, "Gue izinin bikin konten apapun disini pokoknya bukan konten porno."
Duh, rasanya pengen digeplak aja sama Sabrina.
Lift yang mereka naiki sudah terbuka dan buru-buru Sabrina membuka pintu apartemennya, "Ian, ganti pakai sandal dulu tuh."
Brian mengerjap matanya berkali-kali. Agak terkejut juga waktu Sabrina manggil dia dengan sebutan 'Ian' soalnya yang biasanya manggil gitu kan cuma kalangan keluarga.
"Sandal?" tanya Brian masih berdiri di depan pintu.
"Sandal..." Sabrina menatap rak sandal di depan pintu dan mau meledak rasanya waktu Wendy benar-benar menyimpan segala sandal dan cuma menyisakan 1 sandal warna pink.
"....yang warna pink," kata Sabrina menciut.
Wah, Brian makin cengo dua kali.
•••
Brian tidak main-main ketika ingin merealisasikan rencananya menjadi seorang Youtuber. Untuk konten pertamanya, dia ingin mengajak Sabrina.
Ngomong-ngomong soal Sabrina, sebenarnya Brian sekalian pengen PDKT ke cewek itu. Sambil menyelam minum air, katanya.
Bodo amat Sabrina udah ada cowok. Brian yakin hubungan itu nggak akan bertahan lama karena dia tahu sendiri kalau si cowok ini brengsek.
Sekarang mereka duduk di depan kamera dan lighting yang sudah disiapkan Brian sebelumnya. Brian sangat bersyukur waktu Sabrina menawarkan untuk syuting di apartemennya aja. Awalnya Brian yang bingung dan ragu buat syuting di rumahnya sendiri karena pasti bakalan banyak adegan N.G alias No Good karena anggota keluarganya yang kelewat supportive (baca : banyak gangguan).
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Panggil Mereka : Mas!
Fanfiction📌 OUT NOW @universe_publisher (shopee) Jadi Arindia nggak selalu seindah pandangan orang-orang. Kemana pun dia pergi, kelima masnya akan selalu ngintilin dan berlagak jadi bodyguard. Rasanya campur aduk karena meskipun ngeselin, Arindia bersyukur d...