11. Interograsi

13.2K 2.4K 480
                                    

Versi baru, 2020.

©sourceofjoyful












"Ada yang ke gep kemarin habis jalan berdua." kataku.

"Siaposeh???" kata Caca kaget.

Aku menunjuk Riri yang lagi nyalin PR dengan dagu, "Tuh,"

"Ha? Riri jalan? Sama siapa?" Caca yang lagi pakai gincu mendadak heboh.

Heboh bukan karena kaget Riri ke gep jalan aja tapi karena ada guru BK lewat pas dia lagi pakai liptint.

"Beneran Riri kemarin jalan sama cowok?" kata Caca tenang setelah memastikan guru BK cuma sekedar lewat. Karena kalau sampai ketahuan bisa-bisa ada razia make up dadakan.

"Duh! Lo tuh salah paham, Rin." kata Riri.

Aku melirik Yoga yang diam di pojokan. Dia lagi pakai headseat dan dapat dipastikan dia nggak denger apa-apa.

"Sama siapa, Rin?" Caca menyenggolku.

Aku mengalihkan tatapanku ke Yoga, "Sama si es batu."

"Serius? Seriusan? Sumpahh?!" kata Caca histeris.

Untung ini jamkos. Anak-anak lain pada ramai sendiri jadi intensitas jeritan Caca belum sampai puncak.

"Kemarin gue nemenin Mas Wirya beli nasi goreng di depan komplek. Eh, lihat kalian. Udah ngaku aja deh, Ri." kataku sambil senggol-senggol Riri.

Riri menatap Caca seperti tahu sesuatu lalu bibir Caca seakan bilang, "Oh, gitu." lalu mereka menatapku intens.

"Apaan sih? Kok malah gue yang kayak lagi disidang?" kataku bingung.

Riri dan Caca juga ikutan menatap Yoga dengan tatapan yang sama sepertiku.

Lalu mereka berkata, "Kalian nanti pulang sekolah tetap stay di kelas. Nggak mau tahu. Nggak ada pertanyaan."

Hah?








•••









Beneran.

Riri dan Caca bagi tugas. Riri berusaha menahanku dan yang agak berbahaya, Caca, berusaha mati-matian mencegah Yoga biar tidak pulang dulu.

Sekarang aku dan Yoga diam di kelas.

Canggung.

Riri sama Caca sialan! Aku ditinggal sendiri.

"Rin, gue mau ngomong." kata Yoga tiba-tiba.

"Apaan?" tanyaku.

Hei, ini kenapa jantungku jadi jedug-jedug begini? A-apa Yoga mau confess? Aduh, aku harus gimana? 

Sebelum cowok itu berbicara, dia terlihat menarik nafas panjang. Baru kali ini aku lihat Yoga mau ngomong aja susah. Biasanya kayak nggak dipikir dulu kalau mau ngomong.

Deg.

Deg.

Deg.

"Gue suka sama lo. Gue emang yang beliin lo liptint bukan Genta. Gue ngajak Riri jalan karena gue harus minta persetujuan dari dua temen lo kalau gue mau nembak lo."

Aku Panggil Mereka : Mas! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang