6. Tentang Mas Jae

15.6K 2.5K 537
                                    

Versi baru, 2020.

©sourceofjoyful










Kalau Mas Surya penyabar tapi random, Mas Wirya paling telaten tapi manja, Mas Devan paling usil tapi pemurah alias suka ngejajanin macem-macem, Mas Ian yang paling buaya tapi moodbooster abis, dan Mas Jae paling galak.

Iya, galak.

Galak galak ngeselin.

Tapi dibalik sifatnya yang galak, Mas Jae sebenarnya penyayang sama adik-adiknya.

Kalau dulu ada salah satu diantara kami yang diganggu sama orang, dia pasti menjadi yang pertama kali pasang badan untuk ngebelain kami. Dan jangan lupakan dengan mulutnya yang super asin itu.

Mas Jae sayang, cuman sulit berekspresi.

Kalau kata Mas Ian, "Tsundere telek a."

Terus diaduin sama Mas Wirya ke Ayah.

Berantem deh.

Iya gitu terus.

Saat Mas Surya sama Mbak Tiara putus, Mas Jae diam-diam nemuin Mbak Tiara.

Aku tahu. Karena aku ikut menemani Mas Jae. Aku maksa ikut karena takut Mas Jae berbuat yang aneh-aneh.

Pas ketemu Mbak Tiara, diluar dugaan Mas Jae tanya, "Tes TOEFL lo berapa sih? Berani-beraninya deketin adek gue?"

Mbak Tiara kayak, 'heh?'

Dan ekspresiku yang, 'Mau nampol tapi dia sesepuh.'

"Kalau lo cari yang kaya emang adik gue si Surya kalah. Tapi kalau lo cari yang bertanggung jawab, gue bisa jamin Surya jadi yang paling depan. Tapi sayang banget adik gue itu nggak pantes sama lo! Lo itu..."

Ini sudah tidak bisa dilanjutin.

"Mas Jae, udah. Ayo pulang!"

Aku menarik lengan Mas Jae buat udahan aja.

"Gak iso, Dek. Wedok koyok ngene ancen kudu dibasmi! Heh rungokno... (Nggak bisa, Dek. Perempuan macem gini tuh harus dibasmi! Heh dengerin...)." kata Mas Jae sampai muncrat kemana-mana sambil nunjuk-nunjuk Mbak Tiara.

Gimana aku nggak malu? 😭

"Mas, weslah. Isin iki dideloki wong-wong. Ayo mulih! (Mas, udahlah. Malu nih dilihat banyak orang. Ayo pulang!)."

Aku terus narik-narik lengan Mas Jae. Malu.

Gawat kalu sampai ada yang ngevideo dan jadi viral.

Mbak Tiara udah nangis bombay sedangkan Mas Jae ini nggak mau udahan.

Akhirnya aku menarik Mas Jae mundur terus menatap Mbak Tiara yang di mataku terlihat mukanya sekarang jadi kayak di imut-imutin.

Ada pacarnya di belakang. Tapi kayaknya nggak berani ikut campur.

Aku menarik nafas dalam dalam lalu ngomong,


































"Jancuk, Mbak. Raimu asu!"

Lah, salah e ngelarani atine Masku (Lah, salah sendiri nyakitin hatinya Masku).


























Tapi Mas Jae malah giniin aku guys :(

Tapi Mas Jae malah giniin aku guys :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku Panggil Mereka : Mas! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang