3. Patah Hati Pertama

20K 2.9K 162
                                    

Versi baru, 2020.

©sourceofjoyful












"Maaf, Rin. Aku nggak bisa les hari ini jadi nggak bisa berangkat bareng."

Aku cuman mengambil nafas panjang waktu dengar suara Arsenno di telepon.

"Pacarmu sing mirip aku ndi, Dek? Gak iso nyusul? (Pacarmu yang mirip aku mana, Dek? Nggak bisa nyusulin?)."

Aku menggeleng, "Dia nggak les hari ini."

Aku yang tadinya sudah siap-siap jadi goleran lagi di sofa. Mas Wirya geleng-geleng kepala, "Tak aduin ke Ayah kalau kamu nggak les lagi hari ini."

"Dih, tukang ngadu!" kataku gemas.

"Biarin. Salah sendiri males. Biar uang jajanmu dipotong."

"Tak minta Mas Surya seh." balasku tak mau kalah, "Maasssssssss!"

Mas Surya yang kebetulan mau keluar jadi kaget, "Duh, ngagetin aja sih."

"Wadoo katene nangdi, Mas? (Waduh mau kemana, Mas?)." Mas Wirya usil lagi, "Kok udah ganteng?"

Aku melempari Mas Wirya pake bantal.

"Anu iku...."

"Mas Surya beneran udah ada calon? Kenalin dong ke Arin." kataku.

"Calon oposeh, Dek? Nggak. Mau nemoni Ayah nang kantor (Calon apa sih, Dek? Nggak. Mau ketemu Ayah di kantor). Tadi Ayah bilang, mobilnya mogok. Jadi Mas suruh jemput."

"Oalah."

"Nah, cocok. Sana bareng Mas Surya." kata Mas Wirya.

"Ah, males, Mas!" aku malah makin nempel di sofa.

"Lah, mau les? Yaudah ayo bareng. Kan searah."

"Deloken lah. Tambah uget-uget. Ayo, Rin! Wong yo les diluk ae. (Nih, lihat! Malah males-malesan. Ayo, Rin! Les cuman sebentar aja)." Mas Wirya narik-narik tanganku.

"Tumben males les? Pacarmu yang biasa antar-jemput itu mana, Dek?" tanya Mas Surya.

Mood ku langsung buruk waktu Mas Surya ngebahas Arsen lagi.

"Ihi, tukaran, rek. PP ne ojo lali. (Ihi, berantem, rek. PP jangan lupa)." kata Mas Wirya.

Aku menatap Mas Wirya dengan tatapan bingung, PP?


































"Pajak Putus. Ngehehehehe."

"Mas Wirya ih!"









•••








"Beneran berantem sama pacarmu?" tanya Mas Surya membuka obrolan. Kami sudah ada didalam mobil.

Aku mendengus perlahan, "Nggak berantem. Tapi Arin kesel aja sama Arsen."

"Kesel kenapa? Masa gara gara nggak jadi les bareng? Lucu banget gaya pacarannya anak SMA zaman sekarang." katanya sambil geleng-geleng kepala.

"Ih, bukan gitu, Mas. Akhir-akhir ini Arsen tuh jarang bisa diajak keluar bereng. Ada aja alasan."

"Kamu curiga dia selingkuh?" tanya Mas Surya.

Aku Panggil Mereka : Mas! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang