Author's side.
1 tahun kemudian.
"Hah?! Ada tugas lagi?!"
Arin menepuk keningnya. Baru saja mengirimkan satu tugas di salah satu mata kuliah tiba-tiba grup kelasnya heboh.
Arin menatap jam di layar HP nya. Pukul 23.57 dan dosennya masih aktif kirim tugas ke platform Google Classroom. Pas dilihat due date nya mantap banget. Jam 12 siang keesokan harinya.
"Gini amat ternyata kuliah." Arin melemparkan tubuhnya ke kasur. Bodo amat deh. Dia mau rebahan dulu.
Arin mulai asyik dengan HP nya. Menatap kosong ke grup chat dirinya dengan Caca dan Riri. Ingat banget dulu selalu heboh bahas PR atau pun julid mengenahi apapun. Sekarang grupnya sepi banget. Sepertinya mereka juga mulai sibuk dengan tugas masing-masing. Apalagi Riri yang kini mulai sering absen ikut acara jalan-jalan bertiga karena weekend dia harus kerja part-time.
Beralih ke grup kelasnya. Sama. Sepi. Sekarang grup kelas malah dijadikan ajang kirim broadcast entah info seminar atau minta bantuan buat like tugas kuliah di instagram atau youtube. Arin sebenarnya sangat memaklumi tapi entah kenapa rasanya jadi kosong aja.
Kemudian chat teratas selanjutnya adalah chat dari Genta. Itu pun tiga hari yang lalu. Dia cuma tanya gimana tugas-tugas Arin. Ada yang kesulitan apa nggak.
Arin tersenyum, "Baik banget emang ini anak. Padahal, kan jurusan gue sama dia beda jauh."
Bayangan Arin kembali ke momen dimana Genta menyatakan perasaannya. Masih ada rasa bersalah di dalam hati Arin. Tapi Arin memang menganggap Genta cuma teman. Teman baik. Nggak lebih.
Belum lagi situasi aneh kalau Arin dan Genta malah pacaran padahal Arin adalah mantan pacar Gading, kembaran Genta.
"Nggak, nggak bisa yang kayak gitu," tegas Arin sambil menggelengkan kepalanya.
Arin kemudian mengetikkan nama 'Prayoga Gading' di kolom search kontak dan membuka roomchat yang sekarang sudah bersih. Arin tahu nomer itu sudah tidak aktif lagi.
"Yoga, gue kangen." Arin mengetik dengan sangat cepat lalu mengirimnya.
Tiba-tiba HP nya ada notifikasi masuk. Kedua mata Arin melebar.
"Apa kabar..." Arin sangat tidak menyangka kalau nomer itu masih aktif!
Arin menatap jam di layar HP nya. Pukul 00.00.
Dibandingkan rasa senang, dia lebih merasa merinding.
•••
"Mau kemana, Rin?"
Suara Ayah menghentikan langkah Arin, "Loh Ayah di rumah?"
Ayah ketawa, "Gitu amat pertanyaannya."
"Kapan pulangnya?" Arin mendekat lalu mencium punggung tangan Ayahnya.
"Tadi jam 3 pagi Ayah pulang," jawab Ayah lalu menatap putrinya itu, "Kamu mau kemana kok sudah rapi begitu?"
"Eung....Arin mau ketemu sama temen," jawab Arin agak ragu.
"Temen....apa pacar?" goda Ayah.
"Ih, dibilangin mau ketemu temen," kata Arin.
Ayah ketawa, "Kalau mau pacaran, pilih yang bener. Masa belum ada yang menghadap Ayah udah gugur duluan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Panggil Mereka : Mas!
Fanfiction📌 OUT NOW @universe_publisher (shopee) Jadi Arindia nggak selalu seindah pandangan orang-orang. Kemana pun dia pergi, kelima masnya akan selalu ngintilin dan berlagak jadi bodyguard. Rasanya campur aduk karena meskipun ngeselin, Arindia bersyukur d...