Aku, Riri, dan Caca berjalan beriringan setelah puas makan siang di kantin. Tiba-tiba Caca mengerem langkah kakinya secara mendadak sehingga aku dan Riri yang sedang menggandeng lengannya ikut kaget.
"Kenapa lagi sih?" tanya Riri.
"Mading ada info apaan tuh? Kok rame banget," ucap Caca meluruskan pandangannya ke depan.
Aku dan Riri mengikuti arah pandangannya.
"Paling ada daftar nilai yang sengaja ditempelin disana," kataku lalu diangguki Riri.
"Bentar." Caca melesat mendekati mading.
"Balik ke kelas dulu yuk, Rin?" ajak Riri.
Aku mengangguk sampai pada akhirnya langkah kami terhenti karena teriakan Caca, "JANGAN DITINGGAL!"
Aku dan Riri mengelus dada lalu ikutan berjalan mendekati mading.
"Anak-anak ekskul mading mau ngadain event Secret Things lagi nih," kata Caca antusias.
"Yaelah kirain ada apaan," kataku.
"Ikutan yuk!" kata Caca semangat.
"Dih, gue jomblo mau ngirim ke siapa?" kata Riri.
"Ke gue, ke Arin. Ntar kita tukeran gitu," kata Caca, "Biar lo nggak ngenes-ngenes banget."
Riri cemberut.
"Gue nggak ah," kataku.
"Nggak mau kirim ke pacar lo, Rin?" tanya Caca heran.
"Yoga nggak suka beginian," jawabku.
"Ih coba dulu." Caca memaksa.
Jadi event Secret Things yang dimaksud Caca adalah event setiap tahun yang digagas oleh anak-anak ekskul mading di sekolahku. Kalau kita ikutan, kita bisa mengirim surat maupun barang special (kebanyakan kirim surat disertai cokelat atau permen) secara anonim. Biasanya event ini dimanfaatkan secara maksimal oleh anak-anak yang belum berani confess ke crushnya.
Barang atau surat yang kita kirimkan nanti akan dijadikan satu lalu diantar oleh anak-anak ekskul ini sesuai dengan nama dan kelas yang dituju.
Event ini pertama kali diselenggarakan tahun lalu kemudian karena menerima respon yang luar biasa jadi diadakan setiap tahun.
Yang selalu semangat ketika event ini diselenggarakan adalah Caca karena dia bisa minta temen-temennya di kelas lain untuk kirim surat atau cokelat terus nanti sama Caca bakalan dikirim balik. Jatuhnya memang bukan 'secret' lagi kalau gitu karena memang sengaja janjian 🙃
Nah, aku dan Riri termasuk anak-anak yang biasa aja sama event ini. Tahun lalu aku masih terima surat dan cokelat dari Arsen tapi aku nggak kirim 'Secret Things' ke Arsen hahaha. Waktu itu dia ngambek karena nggak dikirimin balik. Ya aku nggak merasa bersalah dong. Aku memang nggak minta untuk dikirimin.
"Kalian kirim surat kek ke gue. Isi kesan pesan atau apalah terus nanti gue kirim balik ke kalian," kata Caca lalu menggoyangkan lenganku dan Riri dengan muka memohon, "Please... ini, kan tahun terakhir kita barengan sebelum kita mencar kuliah."
Pintu hatiku seakan terketuk. Benar juga. Ini, kan tahun terakhir kami barengan.
Hmmm boleh juga.
"Terakhir kumpulin ke anak mading, kapan?" tanyaku.
•••
"Wididi borong, buk?" tanya Mas Ian usil ketika aku pulang sekolah bawa satu kresek penuh jajan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Panggil Mereka : Mas!
Fanfiction📌 OUT NOW @universe_publisher (shopee) Jadi Arindia nggak selalu seindah pandangan orang-orang. Kemana pun dia pergi, kelima masnya akan selalu ngintilin dan berlagak jadi bodyguard. Rasanya campur aduk karena meskipun ngeselin, Arindia bersyukur d...