4 || Perwakilan Kelas

656 20 3
                                    

Cowok itu membuka jaket hijaunya ketika sudah sampai di bangku. Lalu duduk tenang ingin mendinginkan pikirannya sendiri.

"WOY RAKA, SI DEWI KANDANGIN NIH!"

Raka menghela napas. Memandangi dua temannya di depan kelas yang kini saling mendorong lalu datang lagi satu cowok tinggi beranama Nandi yang kini menarik lengan Dewi membuat cewek itu bergerak memutar mengikuti gerakan Nandi.


"Dua hati satu tujuan melangkah bersama..."

"Cinta hadir bawa diriku berjumpa deganmu..."

"Jerengjeng jeng jeng..." sahut Sandi dengan riang.

Begitulah Dewi.

Namanya sih Dewi Riena Suci

Dengan wajah campuran arab, hidungnya mancung dengan kulit putih ditumbuhi bulu-bulu kecil di lengan gadis itu, tak lupa alis tebalnya membuat cewek itu seakan jadi center di kelas ini.

Tetapi cewek itu tak seindah yang dilihat. Tingkahnya sangat memalukan apalagi jika sudah disatukan dengan mereka berdua, ah tambahan Jeri atau lebih tepatnya Jeriko Kindari si pria jangkung yang jago nyanyi, maka jika mereka bertiga disatukan akan menjadi sebuah grup band.

"Ahay asik banget pagi-pagi."

Berikutnya datang Arsy si cewek super ceria dengan membawa lap pel baru di tangannya. Mulai menyeruak masuk ikut berdansa dengan Sandi.

Naya dari depan pintu hanya tertawa sambil menaikan hapenya. Merekam adegan itu.

"Lagunya ganti ah, bosen gue, yang baru aja," kata Nandi menghentikan kegiatannya.

Baru saja akan membuka suara, cewek dari arah luar sana berlari memasuki kelas dengan napas ngos-ngosan seperti dikejar sesuatu.

"Huaaa, gue seneng," teriaknya memegang dadanya sambil melompat riang tanpa melihat keadaan sekitar.

Naya yang tadi terdorong langsung menghampiri cewek itu, dengan Dewi di sampingnya yang juga mendekat ingin tahu.

"Kenapa kenapa? Elo dapet lotre?" tanya Sandi menaikkan alisnya menepuk bahu Lesia membuat cewek itu mengaduh sakit, lalu mengerjap merutuki diri ketika melihat teman-temannya sudah memandangi dirinya.

Tidak, dia harus tetap jaga image di depan teman kelasnya.

Cewek itu menghela napas. Kembali menunjukkan wajah kalem seperti biasa. "Eh, nggak, gue lagi seneng aja," katanya cuek kembali berjalan ke bangkunya membuat mereka mendelik ke arahnya.

Dewi jadi senyum-senyum. "Weh, Kak Rafa, ya?" tanyanya menyebut nama kakak kelasnya yang tadi ngobrol bersama Lesia di aula.

Lesia menoleh cepat, melotot pada Dewi yang malah tertawa melihat cewek itu.

"Apaan sih, Wi, enggak elah," katanya mengelak, beralih pada Naya yang masih menatapnya.

"Cieee jatuh cinta lagi," katanya menunjuk pelan pipi bulat Lesia membuat cewek itu mendengus pelan lalu beranjak begitu saja diiringi tawa kedua cewek tadi.

Teman Kelas (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang