8 || Matematika

494 21 0
                                    

Lesia berjalan santai di sisi perempuan yang lebih tinggi lima senti darinya itu, sesekali bersenandung bersama atau sekedar menanggapi sapaan teman-temannya.

"Chi, tau nggak kemaren gue ketemu sama siapa pas lagi jalan bareng Faris?"

Lesia menoleh, lalu melengos keras mendengar suara cewek itu yang semangat di pagi hari. Ridha itu walau kelihatannya cuek tapi dia suka juga kalo udah ngomongin kakak kelas ganteng.

"Kak Fara jalan sama Kak Gama," lanjut cewek itu menggeleng tak percaya.

Lesia berdecak. "Ya kan mereka sahabatan," ucapnya malas masih berjalan santai sampai suara dari belakangnya terdengar.

"Iya tapi kan kata lo, Kak Fara lagi deket sama Kak Arsel," jawab Ridha dengan nada penekanan sekakan tak terima."

"Ya terserah mereka lah," ucap Lesia jadi kesal sendiri, "lo tuh mending urusin hidup lo deh."

Ridha mendelik. "Sensi banget kenapa sih?"

Lesia memajukan bibirnya. Iya juga, kenapa ia jadi malas begini membahas kakak kelas? Atau gara-gara kemarin ya?

"Awas, misi dong!"

Duk

"Aish!"

Kedua perempuan itu saling menjauh dengan tangan berpegangan pada dinding dan yang satu di sisi dekat tiang. Lesia mendelik ketika matanya menatap laki-laki yang kini berlari cepat ke arah kelasnya.

"Woy hati-hati dong kalo jalan!" teriak Ridha mencoba menyeimbangkan badannya yang terasa sakit karena terbentur dinding tadi.

"Sorry buru-buru, mau nyapu," teriak si laki-laki sebelum melanjutkan langkahnya memasuki kelas 11 IPS 3.

Keduanya kini kembali melanjutkan langkah dengan wajah kesal Ridha, Lesia hanya menggeleng saja merasa sudah terbiasa dengan tingkah tengil cowok itu.

"Si Sandi tuh nyebelinnya kebangetan," geram Ridha meremas tali tasnya.

Di depan kelas sudah ada dua wanita yang menatap satu layar hape saling berdekatan dengan wajah cerah.

"Kak Reyhan nggak jadian sama Kak Raina, jadi bener mereka cuma sahabatan?" tanya cewek berkucir kuda itu masih menatap hapenya, "tapi kenapa sih banyak banget yang keliatan friendzone di sekolah ini?"

Lesia menghela napas. Kenapa sih teman-temannya ini selalu ingin tahu? Ia jadi ikut-ikutan kepo masalah begini kan.

"Kenapa lu berdua mukanya sepet banget pagi-pagi?"

Alya datang dari luar kelas menerobos jalan mereka dengan cepat, lalu mendudukkan dirinya setelah menyimpan tas di atas meja.

"Tuh si Sandi," ucap Lesia menunjuk laki-laki yang kini memegang sapu.

Ridha mengangguk lalu mencibir melihat laki-laki itu yang malah tertawa pelan.

"Gue nggak sengaja elah," katanya santai, mulai menyapu bagian belakang kelas.

"Tumben mau nyapu, biasanya hari senin digantiin sama sie kebersihan," ucap Ridha menatap Sandi tak percaya.

Sandi menoleh, mendelik ke arah cewek itu. Lalu menghela napasnya memegang dadanya.
"Nyapu salah nggak nyapu salah. Terkadang hidup tak seindah drama korea," ucapnya ngaco.

Teman Kelas (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang