10 || Penyelamat

451 18 0
                                    

Raka menghembuskan napas panjang, menyenderkan tubuhnya pada bangku di tepi lapangan dengan kaki selonjoran. 

Matanya tertuju ke arah lapangan mulai menonton teman kelas perempuannya yang sedang main basket. Gelak tawa terdengar dari sekumpulan siswa laki-laki ketika melihat bola sudah mulai diperebutkan, dengan satu orang yang memegang bola malah jadi dikerubung. Seperti saat ini, Ridha yang menjadi sasaran karena memegang bola, lalu Dewi maju mulai merebut bola diikuti timnya yang membentuk sebuah lingkaran. Ditambah teriakan yang menambah ramai lapangan.

"KOK GUE DIKEROYOK SIH!"

Cewek berambut pendek yang kini berdiri menjauh hanya menggeleng, merasa aneh dengan permainan ini, ah iya, dia akan menang jika melawan teman-teman kelasnya kok.

Lesia mulai mendekat pada ring lawan, lalu mulai berteriak.
"El lempar bolanya."

Elvira menoleh, setelah berhasil merebut bola dari tangan Alia, cewek itu melempar bolanya ke arah Lesia yang dekat dengan ring lawanya membuat Lesia dengan sigap menangkapnya cepat, lalu berlari mulai memantulkan bolanya tiga kali dan memasukannya ke dalam ring membuat yang lain bersorak ramai, Elvira yang paling maju memeluk cewek itu yang tertawa geli, Alia mendengus pelan, tapi setelah itu jadi ikut tertawa memeluk Lesia dengan yang lainnya membuat para laki-laki berlari ingin ikutan.

Lesia sendiri malah tertawa karena kali ini berhasil.

"Woy gue pengen ikutan," teriak Nandi sambil berlari diikuti Andri juga Sandi, tetapi Dewi dengan sigap menoleh lalu mendorong mereka.

"ENAK AJA!" teriak Arsy sudah menyimpan kedua lengannya di pinggang.

Nandi jadi berseru kecewa, lalu menatap Lesia yang sekarang malah menatap ke sekeliling, cewek itu menyipitkan matanya kala melihat bayangan laki-laki tinggi di depan kelas XII IPA 1, sedang asik mengobrol dengan seorang perempuan.

Lesia tau dia siapa.

Dari kejauhan, Raka masih memperhatikan cewek itu tanpa sadar sudah tersenyum tipis sambil bergumam pelan, "cantik."

Merasa ada yang memerhatikan, Lesia menoleh ke arah Raka membuat cowok itu gelagapan lalu mengalihkan pandangannya, salah tingkah karena tertangkap basah sedang memerhatikan cewek itu.

"Lesia awas ...." Raka berlari mendekati cewek itu ketika kembali menoleh melihat bola yang kini mengarah pada Lesia.

Raka langsung menghentikan langkahnya, berdiri dihadapan Lesia dengan sedikit memeluk cewek itu berniat menghalanginya dari serangan bola.

Duk

Lemparan bola berwarna orange itu mengenai punggung Raka membuatnya meringis kesakitan dengan dahi berkerut.

"Lo nggak papa?" tanya Raka menoleh pada Lesia yang masih menunduk dengan mata terpejam, "hati-hati makannya jangan bengong, tau lagi main."

Lesia mendongkak menatap Raka tak enak. "Pasti sakit, ya?" tanyanya meringis.

"Sakit lah, orang pukulannya keras gitu," ucap Raka jadi gemas melihat tatapan polos cewek itu, lalu menoyor pelan kening Lesia membuat perempuan itu membelalak tak terima.

"Siapa suruh lo tolongin gue? Gue nggak minta itu," ucap Lesia ikut kesal.

Raka berdecak. Cewek itu mudah sekali tersulut emosi ya.

Teman Kelas (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang