24 || Belajar Modus MTK

326 14 2
                                    


Raka duduk begitu saja di samping cewek yang sedang sibuk membuka lembaran novel, cewek itu dengan santai menyenderkan punggungnya, dengan kedua kaki diangkat lalu duduk sila di atas kursi.

Cowok itu jadi mendelik, melempar pelan buku catatan bersampul coklat ke meja membuat Lesia agak mengerjap, membenarkan posisinya menatap Raka dengan kerutan di dahi tanpa mengeluarkan suara.

"Nilai matematika lo jelek lagi."

Lesia menghela napas, kembali membaca buku tanpa mempedulikan respon Raka yang jadi mengangkat alisnya. Cowok itu lalu mengambil novel di tangan Lesia.

"Elo tuh niat sekolah nggak sih?"

Cewek berambut pendek itu menghela napas lagi, kali ini sudah duduk dengan tenang mengambil buku catatannya, melirik Raka sebentar.

"Ini bukan hal yang aneh, kenapa elo ribet?" tanyanya membuka buku itu.

"Elo harus belajar lagi, kalo perlu les private," ucap Raka kini menatap ke depan, dengan kedua tangan dilipat.

"Kok jadi bawel kayak kakak gue sih lo," ucap Lesia jadi mendengus.

"Katanya mau masuk univ favorit lo, tapi malesan gini," jawab Raka jadi memejamkan matanya.

Lagi-lagi Lesia mengerutkan alisnya.

"Kenapa sih lo? Aneh deh," katanya menggeleng pelan, "lagian les tuh mahal, gue nggak punya duit."

"Ya udah belajar sama gue aja, ntar sore ikut sama anak-anak lain," katanya dengan tenang, tak membuka matanya.

Lesia menaikkan satu aslinya, memiringkan kepala menatap wajah cowok itu lalu menggeleng.

"Kok tumben ini orang baik?" gumamnya pelan, merasa aneh saja mendengar ucapan cowok ini barusan.

Dari dulu sekali, Raka adalah orang paling menyebalkan di hidup Lesia, orang yang paling harus dihindari olehnya karena omongan menyakitkan cowok itu. Tetapi sekarang?

Sepertinya sedang terjadi sesuatu dengan cowok ini, mungkin jatuh dari tangga dan kepalnya kejedot tiang?

"Gue denger," ucap Raka membuka mata, "gue disuruh Bu Winda ngajak kalian belajar bareng, nggak ada kerjaan banget sebenernya tapi boleh juga sambil main," katanya asal.

Lesia hanya mengangkat satu alis tak banyak bicara malah melanjutkan membaca novelnya tadi membuat Raka agak mendengus, lalu membenamkan kepalanya di meja, memandangi wajah Lesia dari samping yang masih fokus pada bukunya.

Raka agak berdehem tak sadar menaikkan ujung bibirnya membentuk senyuman yang tak juga disadari oleh siapapun. Entah kenapa, rasanya tenang saja ketika melihat cewek ini diam seperti itu dengan wajah yang tak biasanya, Lesia jika sedang membaca buku bawaannya beda, itu yang ada di pikiran Raka saat ini.

Merasa diperhatikan, Lesia agak melirik tanpa mengubah posisi.

"Ngapain lo liatin gue segitunya? Naksir gue berabe," ucapnya agak tersenyum saat melihat Raka mengalihkan wajah.

"Apaan deh, pas gue liat lo, elo juga liat gue jadi kagak sengaja," ucap cowok itu sewot.

Lesia hanya tersenyum lalu menggeleng pelan melihat raut kesal cowok itu. Lama-lama Raka lucu juga ya kalo diajak ngobrol begini, cowok itu punya candaan garing yang menyebalkan tapi entah kenapa Lesia jadi nyambung aja kalo udah ngobrol sama cowok satu ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teman Kelas (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang