Hari libur biasanya semua orang ke mana sih?
Jalan-jalan keluar rumah, jajan ngabisin uang atau tidur saja seharian?
Seperti yang dilakukan cewek berambut pendek yang kini menarik selimutnya kembali, tirai jendela di kamarnya pun masih tertutup rapi padahal suara di luar kamarnya sudah beberapa kali terdengar.
"Lesia bangun! Ya ampun ini anak gadis kenapa kebo sih mentang-mentang libur."
Lesia yang baru saja ingin terpejam, kini membuka matanya kembali, mendengus keras membuka selimut lalu berdiri melangkah kesal membuka pintu.
Pertama ia lihat adalah wajah datar sang kakak perempuannya.
Sontak, Lesia mencibir pelan.
"Apaan deh kak? Mau nyuruh ke mana lagi?" tanya cewek itu menutup mulutnya lantaran sedang menguap membuat sang kakak menggeleng melihatnya.
"Kamu tuh, libur gini harusnya dimanfaatkan buat jalan-jalan biar nggak setres," ucap sang kakak dengan nada menasehati.
"Mau ikut ke rumah Andri nggak?" tanya Lani masih berdiri di depan pintu dengan Lesia yang kini sudah kembali tiduran di kasur.
"Nggak," katanya singkat, "cape, mau tidur."
Lani mendecak pelan, lalu menggeleng kembali. "Ya udah, nanti kalo mau keluar pintunya jangan lupa dikunci."
Lesia hanya bergumam. Lalu mendelik ketika Lani berlalu begitu saja dari kamarnya tanpa menutup pintu.
Lesia menendang kakinya ke udara. "Akaaak! Kenapa sih pintunya nggak ditutup lagi."
...
"WOAH!"
Gadis itu membelalak melihat layar hapenya yang menampilkan gambar laki-laki dengan kaus putih dan celana pendek diatas lutut, memegang bola berwarna oren.
Tetapi bukan hanya itu yang membuatnya sampai kaget begini, tempat yang disebut laki-laki itu di dalam postingannya. Lapangan dekat rumahnya. Iya, dia sedang main di sana.
Kenapa ia baru mengetahui hal ini?
Dengan cepat cewek itu lari ke kamar mandi, membanting hapenya ke kasur tanpa sadar.
"Gue mau liat," katanya berseru.
Dengan kaus hitam dan celana jeans biru, cewek itu mengambil sandal santainya. Berjalan cepat menuju lapangan yang tak jauh dari rumahnya.
Ketika sudah sampai, Lesia berdiri tepat di pinggir lapangan, sendirian melihat cowok-cowok komplek perumahan ini sedang bermain basket bersama anak komplek lain. Cewek itu menyipitkan matanya ketika melihat bayangan laki-laki berlari dengan cepat menuju ring, memasukan bolanya dengan mudah membuatnya bersorak gembira.
"Wooh, Kak Rafa semangat," teriaknya tanpa sadar yang membuat si pemilik nama menoleh padanya.
Lesia mengerjap ketika matanya bertemu dengan sepasang mata milik laki-laki tadi. Hatinya berdesir yang membuatnya salah tingkah, lalu menyelipkan rambutnya ke belakang telinga secara naluri ketika cowok itu mendekat ke arahnya.
"Lesia," ucap Rafa dengan senyuman lebar ketika sudah sampai di depan cewek itu.
Lesia membalas itu dengan senang hati. "Kak Rafa suka main ke sini? Kok baru tau," katanya mengerutkan kening.
"Enggak kok, baru dua kali sama sekarang," katanya menoleh sekeliling, "rumah kamu deket sini?" tanya cowok itu.
Lesia mengangguk cepat. "Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Kelas (NEW VERSION)
Teen FictionHanya tentang kisah anak-anak remaja tanggung di Sekolah SMA Taruna Jaya. _____________ "Gue nggak akan minta lo jadi pacar gue, tapi gue akan selalu berusaha untuk tetap mencintai lo, selamanya."