Jam 7 malam itu Lesia sudah rapi walau hanya memakai celana bahan berwarna putih dan Hoodie coklat bergambar karakter dinosaurus, beberapa kali cewek itu menghela napas menatap cermin kecil di tangannya, membenarkan rambut depannya saat suara motor sudah mendekat.Tiba-tiba jadi degdegan gini.
Apalagi lihat Rafa turun dari motor berjalan ke arahnya, cowok itu juga nampak rapi dengan celana jeans hitam dan juga hoodie hitam.
Kak Rafa kalo gitu, gantengnya nambah, makin mirip sama karakter drama yang sering ia tonton. Ia jadi menggigit bibir, merasa gemas ingin segera menggandeng lengan cowok itu.
Ah, Kak Rafa kenapa pakai baju sama celana hitam sih?
Lesia jadi lemah gini apalagi cowok itu tersenyum dari tadi sambil menatapnya lurus.
"Mau langsung?" tanya Rafa berhenti di depan Lesia yang masih menatapnya membuat cowok itu menaikkan alisnya.
"Ah, iya," katanya mengangguk, "tapi mau ke mana?"
Rafa nampak berpikir sebentar. "Kita keliling aja dulu," katanya tenang, "atau mau ke kafetaria yang deket sekolah aja?"
Lesia terdiam sebentar, lalu menggeleng. "Biasanya malem-malem masih banyak yang nongkrong anak sekolahan deh, yang lain aja," katanya.
Rafa jadi mengangguk membenarkan. "Ya udah kita jalan aja dulu, nanti juga nemu tempat yang cocok," ucapnya langsung menarik pelan tangan Lesia menuju motornya membuat cewek itu sempat terperanjat kaget saat tangannya bersentuhan dengan tangan dingin Rafa.
Lesia tersenyum tipis sambil memakai helmnya, menatap sebentar tangannya yang sudah terlepas dari genggaman tadi, lalu mulai menaiki motor cowok itu.
"Kalo mau pegangan, boleh," ucap Rafa tiba-tiba, sedikit menolehkan kepalanya ke belakang menatap Lesia yang jadi menahan senyumnya.
"Gapapa?" tanya Lesia mengangkat kepala.
Rafa jadi tersenyum. "Iya, biar nggak dingin," ucapnya sudah menyalakan motor, membuat Lesia dengan perlahan memajukan tangannya ragu, lalu memasukan tangan pada saku hoodie cowok itu.
Lesia lagi-lagi tersenyum, menatap jalanan kota di malam hari itu dengan hati melambung, memikirkan bagaimana ia memulai bercerita nanti pada teman-temannya.
Kayaknya gara-gara terlalu sering nonton drama ia jadi mudah terbawa suasana, merasakan adegan yang selalu ia lihat, ternyata memang sebahagia itu. Meski hal sederhana begini tetapi jika dilakukan dengan orang disukai rasanya sangat menyenangkan. Ia jadi semakin yakin, jika romansa itu memang dibutuhkan di dunia nyata, apalagi masa remaja begini.
Setelah beberapa kali berhenti karena Rafa juga berkali-kali menanyakan harus ke tempat mana, Lesia hanya menjawab ke mana saja asal sama Kak Rafa, cowok itu jadi menggeleng kecil dengan tingkah adik kelasnya ini.
"Ya udah ke kuliner aja, kamu kan suka makan," ucap Rafa akhirnya, memberhentikan motornya di area parkiran setelah sampai tujuan.
Lesia tersenyum kala menatap beberapa jajanan di tempat angkringan taman kota malam ini, cewek itu beberapa kali mengambil foto langit malam, katanya untuk diupload saja biar media sosialnya terlihat hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Kelas (NEW VERSION)
Teen FictionHanya tentang kisah anak-anak remaja tanggung di Sekolah SMA Taruna Jaya. _____________ "Gue nggak akan minta lo jadi pacar gue, tapi gue akan selalu berusaha untuk tetap mencintai lo, selamanya."