kepikiran

3.7K 533 59
                                    

Hyoraa lagi-lagi menguap, ia melirik ke arah pintu ruang kalasnya, dosennya belum juga datang padahal sudah 1 jam ia dan teman-temannya menunggu, katanya ia akan datang terlambat tapi kini belum juga datang.

Btw ini Hyoraa udah lulus gengs. Alhamdulillah dengan otak minimnya, akhirnya dengan bantuan sang pacar alias Hwang Minhyun yang pernah ada di peringkat 3 per angkatan, akhirnya gadis bodoh tak berotak ini bisa masuk universitas.

"Nyung minjem hp lo deh. Gabut gue ga ada game" Hyoraa berucap pada namyung yang tengah sibuk menghapal materi milik nya karena kelompok namyung akan melakukan presentasi hari ini. Hyoraa mah udah dari minggu kemarin, makanya sans.

"Ngapain?" tanya namyung. "Minjem ye"

"Hp lo emang kenapa?"

"Males ga ada apaapa, belom isi kuota"

"Tuh, ada game di situ, tapi jangan nyalahin data, udah sakarotul maut"

"Ashiappp"

Btw dari sekian banyak murid sekolah Hyoraa, akhirnya Hyoraa lagi-lagi ketemu Namyung, sampe eneg Hyoraa tuh ketemu Namyung terus. G ding

Sama Jinraa masih juga kok gengs, masih satu Universitas tapi beda Jurusan.

Hyoraa meriah handphone ber-case kuning dengan 3 gambar alien di belakangnya. Ah btw satu gambar alien di bawahnya udah copot karena Hyoraa mainin, terus copot deh "Dih kok lu ada piano tiles?"

"Lah itu kan game bersejarah, lu ga tau itu gue shareit an sama Baejin? Ah gila baper gue inget nya" Hyoraa mendelik kemudian menggelengkan kepala melihat tingkah laku namyung. Emang deh Namyung itu the real of bucin.

Hyoraa mulai memencet game piano tiles lalu mulai memilih lagu.

Namun sedetik kemudian pikirannya di bawa pergi ke satu tahun lalu, dimana dirinya bertaruh score bersama Hyunjin, tingkah Hyunjin yang terlihat tengil bahwa ia akan mengalahkan score Hyoraa, seketika itu kembali teringat di kepalanya.

Buru-buru ia menggelengkan kepalanya, mengusir bayangannya dari pikirannya jauh jauh. "Ga ga ga apasih!"

"Lo kenapa?" kata namyung bertanya dengan tatapan heran, Hyoraa tiba-tiba menyengir "gapapa"

Entah kenapa bayangan Hyunjin akhir-akhir ini selalu menghantuinya setelah satu tahun berlalu, setelah Hyoraa meyakini bahwa dirinya sudah benar-benar melupakan Hyunjin. Hyoraa akhir-akhir ini seolah di ajak menonton sebuah film lama yang entah kenapa sangat menyakitkan saat di pikirkan.

Saat memikirkannya rasanya.. Ah entahlah, Hyoraa selalu membohongi dirinya sendiri. Terselip rasa rindu saat ia melihat barang atau apapun yang pernah menjadi saksi kedekatan antara Hyunjin dan Hyoraa. Ia rindu, tapi tak tau bagaimana cara mengungkapkannya.

Hyoraa sadar lo udah punya kak Minhyun, jangan mikir yang enggak-enggak! —phr

"Ra ra jangan bengong, itu dosen udah dateng"

"e-eh! Iya iya"

------

"Kamu dimana? aku di depan gedung kamu nih"

"Ini baru keluar kelas, bentar lagi ke sana kok"

"Yaudah aku tunggu ya, love you"

"Hmm"

Pip

Hyoraa mematikan sambungan telepon di antara ia dan Minhyun, dengan langkah cepat ia berjalan menyusuri koridor yang ramai karena beberapa mahasiswa masih atau mungkin ada urusan.

"Kak Minhyun" Hyoraa menyapa Minhyun begitu ia ada tepat di belakang cowok bermata rubah. Ia berbalik lalu tersenyum ke arah Hyoraa, matanya melengkung seperti bulan sabit.

Famous » Hyunjin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang