"Udah jin, mau sampe kapan sih lo gini" kini, woojin ada di depan kamar jinraa yang di kunci rapat, woojin yakin jinraa lagi nangis.
"Pergi luk, gue ga mau di ganggu sekarang" ucap jinraa dengan suara serak khas orang habis menangis.
"Lo salah paham jin, gue mau jelasin sesuatu ke lo"
"Ga ada yang harus di jelasin"
"Oke fine! Tapi seenggaknya gue harus liat kondisi lo, gue khawatir"
Mendengar ucapan woojin, jinraa terpaksa membuka pintu kamarnya, membiarkan woojin melihat kondisinya.
Ceklek!
"Udah liat kan, pergi gih. Gue capek"
Grep!
Woojin memeluk jinraa erat, seolah tak mau kehilangan jinraa, seolah takut jinraa akan pergi meninggalkannya.
"Jangan gini lagi, gue khawatir" bisik woojin tepat di telinga jinraa, dan itu sukses untuk membuat jinraa merinding dan juga deg degan.
"L-luk, apasih. Le-lepas" bukannya di lepaskan, woojin malah semakin memeluk jinraa dengan erat.
"Bentar aja jin bentar, biarin gue meluk lo kaya gini"
Jinraa pasrah, di dalam pelukan woojin ia menghirup wangi khas woojin yang selalu bisa menenangkan jinraa.
Woojin melepaskan pelukannya lalu menangkup wajah jinraa dengan kedua tangannya.
"Lo sekarang cuci muka, terus siap-siap. Gue bakal bawa lo jalan jalan ke luar. Oke?"
"males"
"Ganti baju atau gue cipok sekarang"
Brak!
Iya gengs, woojin di dorong jinraa
"Okeguegantibaju"
----
"Inget tempat ini ga?" ucap woojin sambil natap jinraa dalam. Berharap jinraa inget tempat yang menurutnya spesial.
"Sebentar gue mikir dulu.."
"Jangan lama-lama, nanti keb—"
"Gue inget! tempat yang dulu sering kita datengin berdua kan? iya kan?"
Senyum woojin merekah hingga menampilkan gingsulnya.
"Cakep!"
"Makasih"
"Bodo amat"
"Baperan lo buluk"
"Jin..." ucap woojin mulai serius, dia mau ngejelasin tentang Lino ke cewek di depannya.
"Apaan"
"lo masih suka sama Lino?"
"Ga tau. Gue capek jin" Ucap jinraa lalu mendesah pelan.
"gue mau ngejelasin semuanya tentang Lino jin. Sejelas-jelasnya"
"Buat?"
"Biar ga ada ke salahpahaman. antara lo sama Lino maupun lo sama hyoraa"
"Ya silahkan"
"Inget, awal lo cerita lo di pdktin sama Lino?"
"Iya, dan semua itu dia cuma bercanda kan?"
Woojin menggeleng "dia serius sama lo. Dia bener bener suka"
"Tapi kenapa dia tiba-tiba ngilang gitu aja? ngehindarin gue, seolah-olah ga pernah kenal sama gue"
Woojin menghela napas, sakit sih sebenernya ngejelasin kaya gini "lo inget guru bukan pernah nyindir murid yang pernah bawa obat-obatan?"
Jinraa berpikir sebentar "yang dari kelas sebelah bukan sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous » Hyunjin [✔]
FanfictionHwang hyunjin, salah satu nama yang mendefinisikan kesempurnaan, tampan? Pasti! Pintar? Oh gue bahkan selalu denger guru ngegosip tentang dia, yang positif tentunya. Dance? Gausah di ragukan lagi? Olahraga? Bahkan dia pernah memenangi lomba taekwond...