Liburan Dan Kejutan Baru

5K 390 287
                                    

Update lagi...
semoga masih pada suka n nungguin ni cerita ya.
Warning NC 25 ya, yg gak suka n di bawah umur boleh skip.
sorry for typo
enjoy the story na...

*
*
*

Perth dan Saint berada di bandara malam ini karena mereka akan segera berangkat ke Korea untuk liburan sesuai dengan rencana Perth sebelumnya. Saint sempat ngambek karena Perth tidak memberitahunya, Perth baru memberitahukan tentang liburan ini setengah jam yang lalu saat mereka tiba di bandara.

Saint jadi merasa sedang diculik sekarang, ia tidak bisa berpamitan pada Mae dan Phao-nya. Belum lagi ia juga tidak membawa apa-apa untuk pergi ke sana tapi dengan entengnya Perth hanya menelepon Mae Saint lalu menyodorkan ponselnya pada Saint agar ia bisa berpamitan lewat telepon. Mae dan Phao Saint sudah tahu tentu saja rencana Perth untuk mengajak putra mereka berlibur. Begitu-begitu juga Perth itu pemuda yang sopan dan tahu aturan.

Sedangkan untuk barang bawaan Saint, Perth sudah menyiapkan sekoper pakaian baru lengkap jadi Saint tidak perlu membawa baju-bajunya yang lama.

Tidak lama kemudian mereka sudah dipersilahkan masuk ke dalam pesawat karena sebentar lagi akan lepas landas. Saint mencengkeram lengan Perth dengan kuat, wajah putihnya terlihat sedikit pucat. Saint belum pernah naik pesawat sebelumnya jadi sekarang ia mulai merasa takut.

"Jangan takut, Saint. Ada aku di sini bersamamu, mungkin nanti telingamu akan sedikit sakit tapi itu tidak apa-apa dan hanya sebentar." kata Perth sambil mengusap tangan Saint dilengannya untuk menenangkan si manis.

"Tuan jangan lepaskan tanganku na." bisik Saint lirih.

"Eh, tentu saja. Aku akan memegangimu seperti ini." jawab Perth tersenyum.

Perth membantu Saint mengenakan sabuk pengaman dipinggangnya yang ramping itu karena pesawat sudah mulai bergerak. Saint memejamkan matanya karena merasa takut dan memegang tangan Perth dengan kuat. Keringat dingin muncul didahinya dan tubuhnya sedikit bergetar. Perth buru-buru mengusap-usap Saint agar kekasih manisnya itu tenang.

Setelah beberapa saat mengudara Saint mulai merasa mual. Air mata mengambang di pelupuk matanya karena rasa mualnya tidak juga hilang malah semakin parah. Perth mengantar Saint ke toilet tapi setelah beberapa kali muntah Saint tidak juga membaik. Wajahnya semakin pucat dan tubuhnya lemas.

"Tuan, mual lagi." keluh Saint setelah mereka kembali duduk di kelas pertama tentu saja.

Beberapa pramugari yang bertugas menawarkan bantuan tapi Perth menolaknya. Ia hanya meminta selimut untuk menyelimuti Saint dan segelas teh manis hangat. Saint meminum teh hangat itu sedikit kemudian meletakkan tangan Perth diperutnya.

Jadilah Perth mengusap-usap perut Saint dengan tangannya dan ternyata rasa mual itu perlahan menghilang. Wajah Saint juga mulai rileks tidak tegang seperti sebelumnya. Perth menghapus peluh dari dahi dan pelipis Saint kemudian menyandarkan kepala Saint ke bahunya.

"Tidurlah, Sayang. Perjalanannya masih ada beberapa jam lagi, aku akan menjagamu."

Pramugari yang melihat momen manis itu cuma bisa terkikik pelan, seorang fujoshi rupanya.

Tiba di Korea Saint sudah sedikit lebih segar karena sudah tidur dan mualnya juga sudah hilang. Mereka akan langsung ke hotel dulu untuk beristirahat dan menyimpan barang-barang bawaan mereka, hanya dua buah koper besar sebenarnya.

One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang