Mark's Feeling

2.1K 209 133
                                    

New chapter lagi yuk...
Ada yang kangen ma Saint dan Tuan Perth-nya? Tapi kali ini ada cerita dari sisi Mark juga na... biar aman di baca 😁
Sorry for typo n enjoy the story na...

*
*
*

Kuliah sudah dimulai, dan Saint kembali ke kampusnya dengan Mark yang setia mengantar-jemput si manis itu. Saint terlihat semakin manis dan menggemaskan di mata Mark. Sifatnya yang sedikit manja membuat Mark semakin jatuh dalam pesona Saint.

"P'Mark, Saint selesai pukul 4 na. 'P boleh pulang dulu supaya tidak bosan menunggu di sini. Nanti Saint kabari kalau kelasnya sudah mau selesai." kata si manis sambil keluar dari dalam mobil.

"Jangan khawatir, Nong. Tapi 'P tidak akan kemana-mana karena 'P harus menjagamu." jawab Mark.

"Ish 'P, aku bukan anak kecil lagi yang harus dijagai terus." Saint mem-pout-kan bibirnya membuat Mark gemas.

Tanpa sadar tangannya terulur lalu mengusak puncak kepala Saint. Si manis sedikit terkejut tapi kemudian ia tersenyum, baru kali ini Mark berlaku manis.

"Er... khod tud, Nong." Mark menyadari perbuatannya barusan sudah melewati batas.

"Mai pen rai, 'P." jawabnya manis.

"Jaa, cepatlah masuk. Nanti kau bisa terlambat ke kelas. Telepon 'P jika ada apa-apa na. 'P akan tunggu di sini." pesan Mark yang diangguki oleh Saint.

Saint berlalu dari hadapan Mark menuju kelasnya pagi ini sambil tersenyum riang. Rasanya senang sekali sudah mulai kuliah karena Saint merasa sedikit bosan berdiam diri di apartemen terus. Saint mengusap perutnya yang semakin membuncit itu karena kehamilannya sudah mendekati empat bulan.

"Baik-baik na, Baby. Mae mau belajar dulu." kata Saint pelan.

"Hei, kau Saint kan?" sapa seseorang tiba-tiba membuat Saint sedikit terkejut.

"Krub. Er... Kau mengenalku?" tanya Saint.

"Tentu saja, Saint. Kita hampir selalu sekelas semester lalu tapi karena kau selalu asyik sendirian jadi aku tidak berani menyapamu." jawabnya tertawa.

"Khod tud, aku tidak terbiasa dengan keramaian. Er... namamu?" tanya Saint lagi.

"Aw, aku lupa hahaha... Aku Kavin. Aku boleh duduk bersamamu na?" jawab Kavin sambil menarik kursi di sebelah Saint.

"Krub, silahkan saja Kavin." kata Saint menanggapi.

"Sepertinya kau tampak semakin berisi sekarang na. Pipimu terlihat chubby tapi itu bagus. Sebelumnya kau terlihat terlalu kurus, Saint. Begini lebih baik." cerocos Kavin, tipe orang yang banyak bicara rupanya.

Dengan gugup Saint membenahi baju hangat yang dikenakannya. Ia belum berani menunjukkan dirinya tengah hamil saat ini, ia sedikit takut orang-orang akan memandang aneh padanya.

"Hei, khod tud na... Aku tidak bermaksud mengataimu." sambung Kavin tidak enak hati karena Saint tiba-tiba terlihat murung.

"Er... Mai pen rai, akhir-akhir ini memang nafsu makanku sedikit bertambah." jawab Saint sambil tersenyum.

Kavin terpana melihat senyuman Saint yang menurutnya secerah matahari pagi. Sangat cantik juga manis. Sudah lama Kavin memperhatikan makhluk manis ini tapi sayangnya Saint selalu menghindari keramaian. Dalam kelas pun ia selalu duduk sendirian, sedikit menjauh dari yang lainnya.

One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang