Saint Keguguran?

3.3K 325 162
                                    

Udah up lagi, masih pada nunggu gak?
sorry for typo na soalnya gak periksa lagi langsung ku publish.
So, enjoy the story na...

*
*
*

Pagi-pagi Saint sudah terbangun, begitu membuka matanya langsung terlihat olehnya wajah Perth yang masih tertidur karena mereka tidur berhadapan. Saint memandangi wajah tampan itu sambil tersenyum bahagia.

"Baby, lihat Daddy-mu! Sangat tampan dan juga baik. Mae sangat bersyukur dan bahagia bisa memiliki kalian dalam hidup Mae." kata Saint bicara pada bayi dalam perutnya.

Jemari tangan Saint mengelus lembut perutnya yang memang semakin membesar. Kemudian tangan itu terulur untuk menyentuh Perth. Satu jari Saint menelusuri wajah itu mulai dari mata, hidung, pipi, rahang tegas Perth dan berakhir di bibir yang selalu memujanya itu.

Saint menyentuh benda kenyal itu lebih lama, menggeser-geserkan jarinya pelan. Dengan cepat Saint merasakan tubuhnya panas dan bergairah membayangkan bibir seksi itu saat mencumbunya. Tanpa bisa menahan diri Saint melenguh ketika Perth bergerak dan tanpa sengaja menggesek selangkangannya.

Tanpa Saint ketahui, Perth sudah terbangun sejak tangan nakal itu menjelajahi wajahnya. Perth dengan sengaja berpura-pura masih tidur, ia ingin tahu apa yang akan Saint lakukan padanya namun ternyata yang didengarnya adalah hembusan nafas Saint yang mulai berat dan suhu panas tubuh yang meningkat. Karena itulah Perth menggeserkan kakinya hingga menyentuh junior milik Saint yang sudah menegang membuat si empunya melenguh erotis.

Mendengar lenguhan seksi dari bibir Saint membuat Perth tidak bisa menahan diri lagi. Tidak peduli jika kini mereka sedang berada di rumah Saint dengan kedua orangtuanya yang mungkin berada di ruangan sebelah.

Perth dengan cepat bergerak ke atas tubuh Saint dan mengukung tubuh kecil Saint dibawahnya. Tentu saja Saint sangat terkejut dengan gerakan tiba-tiba dari Perth yang dikiranya masih tidur.

"Kelinci kecilku semakin nakal hm? Horny di pagi hari na, Baby?" bisik Perth dengan seduktif membuat semburat merah di kedua pipi Saint terlihat jelas.

Saint memalingkan wajahnya ke samping karena merasa malu ketahuan terangsang hanya karena menyentuh bibir Perth.

"Lihat aku, Sayang!" kata Perth lagi.

"Mai au... Tuan Perth jahat, kenapa tidak bilang kalau sudah bangun." cicit Saint.

"Aw, aku suka sentuhanmu, Baby. Itu sebabnya aku pura-pura tidur agar kau tidak berhenti menyentuhku tapi ternyata kau malah terangsang..." kata Perth tertawa.

"Tuan Perth~" potong Saint semakin malu.

"Aku belum selesai bicara, Saint. Biarkan aku memuaskanmu na..." sambung Perth sambil menciumi leher Saint.

Kecupan-kecupan kecil yang Perth berikan membuat Saint kegelian dan membuatnya bergerak gelisah karena tangan Perth tidak tinggal diam. Tangan Perth sudah menelusup masuk ke dalam piyama Saint dan membelai lembut kulitnya dari perut dan terus naik kedadanya hingga mendapati tonjolan kecil nipple-nya. Tubuh Saint menggeliat ketika Perth semakin intens menyesap dan menggigit lehernya untuk memberi tanda sementara jemarinya memilin-milin nipple Saint hingga mencuat keras.

Saint terpaksa menutup mulutnya dengan tangannya karena harus menahan desahan yang ingin keluar. Ia takut orangtuanya akan mendengar suaranya yang tengah mendesah. Perth terlalu pintar mempermainkan tubuhnya hingga Saint kesulitan menahan suaranya.

One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang