Sweet Moment

3.3K 310 140
                                    

Perth POV

Aku dan Saint makan malam di luar kali ini sekalian mengajak Saint untuk berjalan-jalan di kota ini. Saint merengek ingin menikmati suasana malam di tengah kota Seoul yang ramai dan gemerlap oleh cahaya lampu warna-warni yang menyorot dari gedung-gedung tinggi.

Saint tampak sangat menikmati acara jalan-jalan ini. Mulutnya terus berceloteh sementara tangannya sibuk menunjuk ini itu. Ia merangkul lenganku dengan erat seakan ingin menunjukkan pada semua orang kalau dialah yang memilikiku. Tidak salah karena aku memang miliknya dan dia juga milikku. Tidak akan kubiarkan siapapun melihatnya dengan tatapan lapar karena aku pasti melayangkan tatapan tajamku pada mereka.

Aku menurut saja pada Saint yang menyeretku kesana kemari. Langkahnya tiba-tiba berhenti di depan sebuah toko yang memajang banyak pakaian mini. Tentu saja mini karena ini toko khusus yang menjual bermacam-macam barang kebutuhan bayi. Saint memandangku dengan wajah manisnya sambil tersenyum meminta ijin padaku agar bisa mampir di toko itu. Aku dengan mudah luluh jika ia menatapku seperti itu jadi aku menganggukkan kepalaku membuatnya bersorak senang. Saint menarik tanganku untuk mengikutinya melihat-lihat seisi toko.

"Tuan, baju ini lucu sekali. Yang ini juga... Yang itu juga... Semuanya lucu-lucu. Tuan Perth, dia perempuan atau laki-laki ya? Tuan mau anak laki-laki atau perempuan?" tanyanya tiba-tiba sambil mengusap perutnya dengan perlahan.

"Tidak masalah dia laki-laki ataupun perempuan, Baby. Karena buatku yang terpenting adalah dia anak kita." jawabku ikut mengusap perutnya yang masih datar itu.

Saint memandangku sejenak setelah mendengar jawabanku lalu matanya berkaca-kaca membuatku terkejut.

"Oih, Baby... Apa aku salah bicara? Atau ada yang sakit?" tanyaku khawatir.

"Hiks... Saint sangat bahagia, Tuan. Tuan Perth baik sekali padaku. Dan dia, punya Daddy yang sangat keren." kata Saint sambil menumpukan tangannya pada tanganku diperutnya.

Aku tersenyum mendengarnya, tidak tahukah Saint jika aku juga sangat bahagia. Bertemu dengannya adalah keberuntungan yang terbesar dalam hidupku. Aku berjanji akan selalu menjaganya dan mencintainya. Saint adalah hidupku dan sekarang bertambah oleh bayi dalam perutnya. Tuhan sangat baik padaku karena sudah mengirimkan malaikatnya untukku.

Kuulurkan tanganku untuk mengusap puncak kepalanya dengan sayang. "Khab khun na, Baby." kataku ditelinganya.

"Untuk apa, Tuan?" tanyanya bingung sambil mengusap air mata dari sudut matanya.

"Karena sudah menjadi pendampingku. Karena sudah menjadi ibu untuk anakku. Karena sudah mau mencintaiku." jawabku tulus dari dasar hatiku yang terdalam.

"Tuan... Oi... Tuan Perth membuatku menangis lagi." bisiknya meneteskan air mata lagi membuat pipi dan hidungnya memerah.

Tapi aku tahu dia bukan menangis karena sedih tapi karena bahagia jadi untuk kali ini aku membiarkannya meneteskan air mata. Sejujurnya akupun merasa sangat terharu tapi seorang Perth Tanapon tidak mungkin menangis kan, apalagi di tempat umum seperti ini.

"Sudah na, jangan menangis lagi. Tidak malu dilihat oleh orang-orang di sini hm..." kataku sambil menghapus air matanya dengan ibu jariku setelah beberapa saat.

"Hm, Saint tidak menangis lagi. " jawabnya sambil tersenyum dengan sangat manis.

Orang-orang yang berada di dalam toko ini banyak yang melihat padaku dan Saint. Beberapa dari mereka malah terkikik melihat kami.

"Kyeopta." terdengar ada yang berseru setelah melihat Saint.

Saint memang sangat cantik. Wajar saja banyak yang menyebutnya begitu. Walaupun seorang laki-laki, Saint sangat lembut dan manis.

One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang