Ye... pada demen ya klo Saint hamil... pasti unyu bgt deh hehe...
yuk kita bikin Perth kalang kabut nurutin kemauannya Saint yg lagi hamil.
sorry for typo soalnya langsung publish😊
enjoy the story na...***
Saint masih tertidur pulas di tempat tidur, hampir semalaman ia tidak bisa tidur karena masih terlalu senang dengan kehamilannya. Saint bolak-balik bertanya pada Perth apakah ia bermimpi atau tidak, Perth yang awalnya sama bersemangatnya dengan Saint akhirnya mulai lelah dan kesal sampai-sampai ia mengancam Saint untuk segera tidur atau ia akan 'memasuki' Saint lagi.
Saint yang takut dengan ancaman Perth akhirnya mau berbaring di tempat tidur walaupun masih terus bergerak-gerak. Namun si manis itu sudah tidak berani mengganggu Perth lagi hingga akhirnya ia juga tertidur dengan menyusupkan tubuhnya ke dalam pelukan Perth. Tidur dengan posisi ini membuat Saint merasa sangat nyaman dan hangat. Perth juga dengan senang hati langsung memeluk Saint dan melanjutkan mimpinya.
Perth harus mulai melakukan pekerjaannya hari ini untuk meninjau hotelnya ini. Perth meninggalkan catatan kecil di nakas samping tempat tidur agar ketika Saint bangun nanti tidak bingung mencarinya.
Perth memulai inspeksinya dari tempat sarapan di lantai bawah di samping lobby. Pelayanan yang diberikan cukup memuaskan, kualitas makanan dan minuman juga baik dan lengkap. Berlanjut ke ruangan fasilitas lainnya seperti fitness centre, meeting room, ballroom, swimming pool. Semuanya tidak luput dari pengamatan Perth. Kenapa seorang pemilik hotel tidak dikenali oleh para karyawannya? Karena hanya General Manager dan para kepala bagian saja yang pernah bertemu dengan Perth. Dan sampai saat ini Perth belum bertemu siapapun. Hal ini tentu saja menjadi catatan penting untuk Perth karena seharusnya para manager juga ikut bekerja bersama bawahan mereka bukan hanya diam di dalam kantor.
Perth menilai semuanya baik kondisi bangunan, sikap para karyawan terhadap tamu dan rekan kerja, serta kualitas pekerjaan mereka. Setelah ini, Perth bersiap untuk memanggil semua kepala bagian dan GM hotel untuk menghadapnya.
Perth kembali ke kamarnya dan melihat Saint yang masih tetap bergulung dalam selimutnya. Perth berjalan mendekati Saint kemudian duduk di tepi tempat tidur untuk memandangi wajah damai Saint saat tidur. Wajah manis itu sangat cantik dan Perth bersyukur bisa memilikinya. Dikecupnya dahi Saint dengan sayang membuat Saint menggeliat karena merasa terusik.
Saint mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Ia tersenyum mendapati Perth tengah memandanginya.
"Selamat pagi, Tuan." sapa Saint.
"Pagi, Sayang. Tidurmu nyenyak sekali na." Perth membalas sapaan Saint.
"Tuan sudah rapi, mau kemana?" tanya Saint setelah melihat Perth dengan seksama dan mendapati kekasihnya itu sudah rapi dengan kemeja dan celana panjang.
"Bukan mau kemana, tapi dari mana. Aku baru dari luar untuk bekerja." jawab Perth sambil tersenyum.
"Bekerja? Bukankah kita sedang liburan, kenapa Tuan masih terus saja bekerja? Tuan tidak suka menemaniku ya?" tanya Saint memprotes.
"Hahaha... kau memang sedang liburan, tapi aku tetap harus sambil bekerja juga." jawab Perth tertawa.
Saint mem-pout-kan bibirnya imut, ia tidak suka mendengar Perth bekerja padahal mereka sedang liburan.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand
Fanfiction#4 Aepete 05.04.19 #1 yaoifanfic 07.04.19 #1 marksiwat 11.07.19 Perth yang sedang suntuk dengan segala sesuatunya berniat untuk menghilangkan stress-nya dengan cara pergi ke sebuah bar. Tak pernah disangkanya kalau ia akan bertemu seseorang yang b...