Saint's Surprise & Plan's The First

2.5K 233 172
                                    

Lanjut yuk... Ada yang mau tau story-nya MeanPlan gak?  😄😄😄 Chapter ini ada couple ini dan PerthSaint na. Sorry for typo n enjoy the story na...

*
*
*

Perth bersiap-siap pulang dari kantor dan akan segera menuju rumah sakit di mana Saint di rawat. Beberapa saat lalu Bunny-nya menelepon dan mengatakan bahwa pria manis itu punya kejutan untuknya. Membuat Perth tidak sabar ingin segera menemui malaikatnya itu.

"Bua, aku pulang duluan na. Nanti kalau pekerjaanmu sudah selesai langsung pulang saja. Laporan bisa kau kirimkan langsung ke email-ku." pesan Perth pada sekretarisnya.

"Kha, Presdir. Salam untuk Nong Saint, Presdir." jawab Bua sambil tersenyum.

"Krub, Bua. Khob khun na, pasti kusampaikan padanya. Kalau sempat mampirlah, Saint pasti senang." sahut Perth.

"Kha, nanti saja kalau Nong Saint sudah pulang ke apartemen, Presdir." jawab Bua lagi.

"Hahaha... Terserah padamu saja. Aku tahu kau pilih apartemen karena dekat dari rumahmu na." kata Perth tertawa menggoda Bua.

Sejak kembali bersama Saint, Perth menjadi orang yang lebih santai dan mulai sering tertawa atau tersenyum bahkan mau bercanda tidak seperti sebelumnya yang sangat dingin dan keras. Perubahan yang membuat para karyawannya senang dan ikut berbahagia melihat kebersamaan mereka.

"Oih, Presdir! Phom khod tud na." seru Bua malu.

"Hahaha... Kau bisa ikut bersama Mean, Bua. Dia juga pasti ke rumah sakit untuk menjemput kekasihnya." jawab Perth.

"Plan bukan kekasihku, Presdir." tiba-tiba Mean menginterupsi.

Pria tampan ini baru saja keluar dari lift dan mendengar pembicaraan Perth dan Bua. Hubungannya dengan Plan memang masih juga belum ada kemajuan. Bagaimana mau maju, sifat Plan yang masih seperti anak kecil membuat Mean tidak bisa begitu saja menyatakan perasaannya meskipun ia sudah menyadari kalau ia memang tertarik dan menyukai Plan. Kepolosan Plan membuat Mean tidak berani untuk menodai kepolosan itu.

"Mau sampai kapan, Mean? Kau menyukainya na?" tanya Perth lebih serius.

"Tapi Plan masih kecil, Presdir. Aku... Aku tidak bisa merusak kepolosannya." desah Mean pelan.

"Kita bicara lagi nanti, Mean. Aku tunggu kau di rumah sakit karena sepertinya kita harus bicara lebih serius." jawab Perth memandang Mean dengan tajam.

Permasalahan Mean dan Plan membuat Perth merasa perlu untuk sedikit ikut campur. Mean memang hanya asisten pribadinya tapi Perth sudah menganggap Mean seperti saudaranya juga. Perth ingin Mean juga bisa mendapatkan kebahagiaannya.

Perth pergi lebih duluan ke rumah sakit, dengan tidak sabar Perth melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Setelah memarkirkan mobil mewahnya ia segera menuju kamar Saint sambil menenteng paper bag berisi makanan kesukaan Saint dan juga sebuket bunga yang dibelinya dalam perjalanan.

Saint dan Plan berada di dalam kamar, Plan sedang sibuk menggambar di atas selembar kertas sementara Saint melihatnya dari belakang tubuh kecil itu.

"P'Saint, ini adik bayinya. Yang ini Lung galak dan P'Saint." tunjuk Plan sambil memperlihatkan gambarnya membuat Saint tertawa.

One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang