Recovery (2)

2.6K 285 258
                                    

Masih berlanjut di rumah sakit ya... Bakal ada Plan yang nemenin Saint, bisa gak yah anak spesial ini bantuin Saint?
Abaikan typo n enjoy the story na...

*
*
*

Saint kembali histeris saat terbangun dengan seluruh tubuh menggigil dan terasa sakit seperti ditusuk-tusuk oleh ribuan jarum. Peluh membasahi pakaian dan tubuhnya, rambutnya semakin lepek dan berantakan. Bibir pucatnya merintih kesakitan. Perth yang selalu berada disisinya tidak bisa berbuat apa-apa selain terus berbisik menguatkan kelinci kecilnya.

Janin dalam perut Saint juga ikut bergerak aktif seakan mengingatkan sang ibu akan kehadirannya dan membuatnya kuat menahan semua rasa sakit itu.

"Ganti pakaian dulu na, yang ini sudah basah. Kau bisa sakit kalau terus mengenakannya." kata Perth.

"Hiks... sakit, Tuan... Saint mau vitaminnya lagi..." lirih Saint.

"Mai, Tee Rak. Sudah kukatakan itu obat terlarang, Saint. Siapa yang memberimu obat itu, hm?" tanya Perth lembut tidak ingin menakuti kekasih manisnya.

"Hiks... Bayinya bagaimana, Tuan? Saint jahat na pada Baby? Hiks..." isak Saint semakin keras.

Perth memeluk tubuh Saint lebih erat sambil mengecup pelipisnya dengan sayang.

"Baby akan baik-baik saja, Love, asal kau berhenti memakan obat itu." jawab Perth.

"Tapi rasanya sakit hiks... eungh..." Saint terus terisak.

"Kau kuat, Tee rak. Mandi saja na dengan air hangat, supaya tubuhmu lebih nyaman dan mengurangi rasa sakitnya." ajak Perth kemudian menggendong Saint ke kamar mandi dan mandi bersamanya.

Perlahan Perth menyalakan shower dan mengatur suhu airnya ke air hangat yang nyaman. Ia membuka seluruh pakaian basah Saint juga pakaiannya sendiri kemudian menariknya ke bawah shower. Mengusap pelan tubuh telanjang Saint di bawah aliran air sambil memeluknya dari belakang. Berharap dapat membuat Saint lebih nyaman dan tidak merasa sakit lagi.

Tangan Perth yang sedang mengusap-usap perut Saint tiba-tiba merasakan gerakan cukup keras, bayi kecil dalam perut menendangnya. Perth terdiam sesaat kemudian tertawa senang.

"Baby suka sekali menendang na, Bunny." kata Perth.

"Ehm, Baby sering sekali menendang perutku, Tuan." jawab Saint tersenyum tapi kemudian kembali meringis sakit.

"Sabar na, Love. Rasa sakitnya pasti akan segera hilang. Kau akan bisa segera pulang dari sini." kata Perth menguatkan Saint lagi.

"Krub, Tuan... Ahn... ungh..." desah Saint ketika tangan nakal Perth membelai juniornya.

"Mau kubuat lelah lagi, Love? Tidurmu nyenyak semalam." bisik Perth seduktif kemudian menciumi leher dan bahu Saint, tangannya tetap memijat pelan junior yang mulai tegang itu.

"Ugh... Tuan Perth nah...kal..." erang Saint manja, perlahan rasa sakit ditubuhnya tak terasa lagi teralihkan oleh rasa lain yang lebih menyenangkan.

Yang terdengar kemudian adalah suara Saint yang mengerang nikmat akibat jamahan Perth pada tubuhnya. Acara mandi yang cukup lama itu berakhir setelah Saint klimaks dua kali dan sudah merasa lelah. Perth menggendongnya lagi keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk.

One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang