Saint pergi kuliah seperti biasanya dan mengikuti seluruh kelasnya dengan baik. Namun saat tiba waktunya pulang, Saint terkejut didekati oleh seorang laki-laki tinggi dan tampan mengenakan setelan jas lengkap.
Laki-laki itu sudah menunggu Saint sejak 15 menit sebelum kelas Saint berakhir. Saint sedikit takut tapi saat laki-laki itu tersenyum ia tahu kalau laki-laki misterius itu tidak bermaksud jahat padanya.
"Selamat siang, Tuan Saint Suppapong." sapanya.
"Selamat siang. Khod tud, panggil saja Saint, Tuan..." jawab Saint.
"Tolong panggil aku 'P saja na, Presdir bisa membunuhku kalau kau panggil aku Tuan, Nong Saint. Aku Mean, asisten pribadi Perth Tanapon." kata laki-laki tampan itu seraya tersenyum lagi.
"P'Mean, ada keperluan apa mencariku?" tanya Saint penasaran apalagi mendengar nama Perth di sebut.
"Aku diperintahkan oleh Presdir untuk menjemputmu dan satu lagi, ini untukmu." jawab Mean sambil kemudian mengulurkan sebuah kotak kepada Saint.
Saint menerimanya dengan tatapan bingung membuat Mean lagi-lagi tersenyum kemudian mengisyaratkan Saint untuk membukanya. Saint membuka kotak itu dengan hati-hati walaupun ia penasaran sekali dengan isi kotak itu.
Saint POV
Aku membuka kotak itu pelan-pelan dan saat melihat isinya aku cuma bisa terbelalak kaget. Sebuah ponsel berwarna ungu keluaran terbaru. Aku mengangkat ponsel itu dengan hati-hati.
"Ini untukku? Dari siapa?" tanyaku bingung.
"Tentu saja dari Presdir, Nong Saint. Ia membelikannya khusus untukmu. Aplikasi yang terdapat didalamnya juga sudah disesuaikan untukmu. Nah, sekarang sebaiknya kau cepat masuk ke dalam mobil Nong." jawab P'Mean panjang lebar.
"Kita mau ke mana?" tanyaku lagi setelah duduk di dalam mobil. Sebenarnya aku tidak suka karena harus duduk di belakang sendirian sementara kursi di sebelah P'Mean kan kosong.
"Presdir memintaku untuk menjemputmu dan mengantarmu kepadanya. Presdir ingin bertemu denganmu lagi, N'Saint. Sepertinya ia rindu padamu." P'Mean tertawa setelah menjawab pertanyaanku, ia melihatku sambil mengedipkan sebelah matanya.
Kata-kata darinya barusan entah mengapa membuatku tersipu malu. Tuan Perth merindukanku lagi? Padahal baru kemarin kami bertemu. P'Mean mengajakku mengobrol sepanjang perjalanan sehingga tak terasa sudah sampai di kantor Tuan Perth. P'Mean buru-buru turun dan membukakan pintu mobil itu untukku, rasanya malu sekali karena ku lihat ada beberapa orang yang menperhatikan kami.
P'Mean berjalan bersamaku melewati meja resepsionis dan bisa ku lihat kalau Khun yang berjaga di situ berbeda dengan yang kemarin.
"Oh, Pring sudah tidak bekerja di sini lagi. Ia di pecat kemarin." kata P'Mean yang rupanya memperhatikanku.
"Apa gara-gara aku?" tanyaku pelan.
"Jangan khawatir, N'Saint, Pring di pecat karena melakukan kesalahan jadi jangan berpikir kalau kau yang menyebabkan dia di pecat." jawab P'Mean cepat.
Kami memasuki lift dan langsung menuju lantai teratas tempat di mana kantor Tuan Perth berada. Seperti kemarin ku lihat ada Nona Bua duduk di meja depan ruangan Tuan Perth sedang mengetik di komputernya. Ketika melihat kami ia berdiri dan memberi salam padaku dan P'Mean.
P'Mean benar-benar mengantarku sampai ke hadapan Tuan Perth, yang hari ini terlihat sangat tampan dengan kemeja hitamnya.
"Presdir, aku sudah melakukan semua yang Anda perintahkan." P'Mean memberi laporan pada Tuan Perth.
![](https://img.wattpad.com/cover/169750743-288-k674858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand
Fanfiction#4 Aepete 05.04.19 #1 yaoifanfic 07.04.19 #1 marksiwat 11.07.19 Perth yang sedang suntuk dengan segala sesuatunya berniat untuk menghilangkan stress-nya dengan cara pergi ke sebuah bar. Tak pernah disangkanya kalau ia akan bertemu seseorang yang b...