"Theo.."
Suara kencang menggema di rumah besar keluarga Quirell. Sesaat setelah suara kencang itu, terdengar langkah kecil sepasang anak kecil menghampiri pemilik suara itu."Oh, my little Theo's! Inilah yang Mom suka saat memanggil nama kalian. Theo boy dan Theo girl, apa kalian sudah makan?"
Mrs.Quirell mengelus pelan kepala kedua anak kecil itu sambil tersenyum lebar menatap kedua anak itu."Sudah Mom, Joanne membuatkan kami makanan yang sangat enak!"
Anak kecil laki-laki itu tersenyum lebar sambil menggenggam erat robot kayu mainannya."Maaf Nyonya Quirell, Mr.Anthony sudah tiba!"
Greg, seorang pria berusia 22 tahun memasuki rumah besar itu, bersama seorang pria yang juga masih terlihat muda membawa beberapa buku di tangannya."Oh, baiklah! Theo Boy, segera ke ruang belajarmu, Son!"
Nyonya Quirell mengangguk kecil dan menatap lembut ke arah anak laki-lakinya itu."Mom, bisakah Theo girl, ikut belajar juga? Aku bosan belajar sendirian!"
"Baiklah! Greg, siapkan meja belajar untuk Theo girl juga! Dan siapkan peralatannya juga!"
"Baik Nyonya Quirell!"
Pria bernama Greg itu berjalan cepat bersama Anthony menuju ruang belajar di rumah besar keluarga Quirell."Tapi Nyonya! Aku tidak perlu belajar! Lebih baik aku menyiram tanaman saja di depan!"
Suara kecil dari seorang anak kecil berkepang dua itu membuat Nyonya besar itu tersenyum lembut sambil menggelengkan kepalanya berlahan."Tidak sweetheart! Belajarlah dengan Theo boy! Kau juga harus belajar dan menjadi seseorang yang hebat! Kau harus menjadi pendamping yang cocok untuk Theo boy!"
"Tapi, Mom pasti tidak suka jika aku menganggu Theo Boy!"
Gadis kecil itu kembali menggelengkan kepalanya sedikit takut menatap Nyonya besar keluarga itu."Tidak sayang! Biar nanti aku sendiri yang menyampaikan pada orangtuamu! Dengar Theo girl! Belajarlah dengan baik bersama Theo boy!"
Nyonya besar itu kembali mengelus kepala gadis kecil itu dan membuat senyuman gadis kecil itu mengembang.Senyum nyonya besar itu mengembang sambil menatap langkah girang sepasang anak kecil itu menuju ruang belajar. Senyum indah nyonya besar itu seketika memudar saat langkah kecil sepasang anak itu menghilang dibalik ruangan belajar pribadi anaknya.
"Kuharap kalian harus tetap seperti ini! Kalian harus saling menjaga!"
Nyonya besar itu melangkahkan kakinya menuju taman di depan rumahnya dan menatap seorang wanita muda yang sedang merapikan tanaman bonsai dan melangkahkan kakinya ke arah wanita itu. Tangan lembutnya menyentuh pundak wanita itu dan membuat wanita yang merapikan tanaman bonsai itu menatap ke arah Nyonya besar itu dan tersenyum bersama.
20 years latter.
Suara hingar bingar yang menusuk telinga tidak membuat seorang pria dan seorang wanita yang duduk di pangkuannya merasa terganggu. Mereka berdua semakin melekatkan badan mereka dan saling bercumbu tanpa perduli pandangan orang lain. Tangan pria itu terus mengelus punggung terbuka wanita itu dan membuat wanita itu mendesah seksi, dan membuat pria di hadapannya tersenyum sinis.
"Maaf Tuan Mattheo! Nyonya Quirell meminta anda untuk segera kembali! Ada hal yang ingin disampaikan olehnya!"
Seorang pria dengan pakaian formalnya menatap datar ke arah tuan mudanya yang sudah diurusnya sejak kecil.Mendengar suara asisten pribadinya itu membuat tuan muda itu menggeram kesal dan menatap wanita di pangkuannya dengan senyum sinisnya, sambil mengelus pelan paha mulus wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Started With Our Name
Romance"Kau hanya wanita bayaran yang bahkan tidak lebih berharga dari debu di rumahku. Jadi, jangan pernah mengacaukan rencanaku dan berjalanlah sesuai keinginanku." -Mattheo Lucas Quirel- "Hanya karena debu di rumahmu jauh lebih berharga, bukan berarti k...