Budayakan vote sebelum dan komen setelah membaca yaa. Jangan sider doang oke
Happy Reading.
•R&R•
Raga yang mendengar suara teriakkan perempuan, melirik ke arah suara tersebut sambil meminum minuman yang tadi ia temukan di dekat tasnya sampai tandas.
"Kok lu minum sih?" tanya perempuan itu kepada Raga saat sudah didepannya.
"Emang kenapa?"
"Itu punya gua tau!"
"Oh, punya lu" jawab Raga tanpa merasa bersalah sambil menutup tempat minum itu.
"Lu bukannya minta maaf!" kesal perempuan itu.
"Hm? Minta maaf? Emang gua ngapain?"
"Loh, lu kan udah minum minuman gua. Ya harusnya lu minta maaf lah!"
"Bukan salah gua dong. Siapa suruh naro minuman di dekat tas gua pas banget gua lagi haus lagi, ya udah gua minum aja"
"Lu yang salah juga! Gak mau ngaku lagi. Itu juga tempat minum gua jatuh makanya ada di dekat tas lu"
"Menurut lu tampang gua peduli nggak?" tanya Raga dengan ekspresi datarnya.
"Nggak kan? Jadi ya udah gua gak peduli gimana jalan ceritanya nih botol ada di dekat tas gua"
"Kok lu ngeselin sih?"
"Hati-hati lu bilang gitu, ntar malah jatuh cinta sama gua"
Perempuan itu pun menahan emosinya. Ia sudah tidak tahan dengan lelaki yang didepannya ini. Apa susahnya sih tinggal minta maaf? Toh, itu juga salah dia karena minum punya orang sembarangan. Mana tingkat kepedeannya sangat tinggi, buat makin jengkel saja.
"Dih, kepedean banget lu"
"Yang penting ganteng"
"Bodo amat!" Perempuan itu mengambil tempat minum yang berada di genggaman Raga dengan kasar dan langsung meninggalkan Raga dari sana.
Raga melihat punggung perempuan itu yang perlahan menjauh dengan bibir melengkung keatas.
'Lucu juga'- batin Raga.
Setelah itu Raga pun berdiri di dekat tiang bendera sambil hormat, kembali pada hukumannya tadi.
•R&R•
Perempuan itu berjalan dengan kaki dihentak-hentakkan ke tanah dengan cukup kencang karena kesal dengan peristiwa tadi.
"Apa gua semalam mimpi buruk ya? Makanya ketemu sama tuh cowok yang nyebelin banget kayak tadi"
Perempuan itu terus berjalan sampai di halaman belakang sekolah dengan mulut yang terus berkomat-kamit.
"Jangan sampai gua satu kelas sama tuh cowok, bisa-bisa gua darah tinggi tiap hari"
Perempuan itu berjalan kebelakang sekolah, lebih tepatnya ke halaman belakang sekolahnya.
"Permisi, Pak" ucap perempuan itu ketika melihat seorang bapak-bapak sedang menyapu. Sepertinya beliau penjaga sekaligus orang yang membersihkan area sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
R&R [COMPLETED]
Teen Fiction[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW TERLEBIH DAHULU BIAR BISA BACA] ____________________________________________ "lu kalo ngomong jangan sembarangan. Ya kali gua suka sama dia" bantah Raga. "kok lu lihat ke arah Raya terus dari tadi?" tanya Fandi. ...