Budayakan vote sebelum dan komen setelah membaca. Jangan sider doang loh yaa, aku butuh dukungan dan saran dari kalian.
Happy Reading
•R&R•
Sesampainya mereka di UKS, Raga langsung mendudukkan Raya di brankar yang sudah tersedia. Kemudian Raga mengambil kotak P3K untuk membersihkan luka yang ada disudut bibir Raya
"Tahan ya" Raga membersihkan luka Raya dengan telaten, Raya hanya bisa berdesis menahan sakit.
"Lu diapain sama Shinta?" tanya Raga sembari mengobati luka Raya.
"Gak di apa-apain. Cuma nanya soal lu aja" Raga menekan luka Raya dengan sengaja membuatnya kesakitan.
"Akh! Sakit, pelan-pelan dong"
"Kalo gak di apa-apain gak mungkin bibir lu bisa sampai berdarah gini, Ray" celoteh Raga.
"Sekarang, jujur sama gua. Lu diapain sama Shinta?"
"Gua di tampar sama dia" jawab Raya pelan membuat Raga melotot tak percaya.
"Di tampar?! Kurang ajar. Kenapa dia ngelakuin hal itu?"
"Ka-katanya gua udah ngerebut lu dari dia, dan gua juga gak dibolehin buat deket sama lu"
Raga yang mendengar itu hanya bisa terheran, tidak bisa berkata. Apa hak Shinta mengatur Raya untuk tidak dekat dengannya? Memang dia siapa Raga? Raga menganggap dia teman saja tidak, apalagi pacarnya.
"Aish! Gila tuh anak. Sumpah gua gak tahan, Ray kalo lu diginiin. Gua bakalan bilang perbuatan dia ke guru BK"
"Eh jangan, Ga. Kalo lu lapor dia ke BK, yang ada dia makin jadi nantinya"
"Kalo kita biarin ya sama aja, Ray. Harus diaduin ke BK biar dia kapok"
"Gak usah, Raga. Gua juga gak kenapa-kenapa kok" Raga pun hanya bisa pasrah saja.
"Yaudah, kalo gitu biar gua yang turun tangan langsung sebagai ketos"
"Gak ada bantahan" tambah Raga ketika Raya ingin mengeluarkan suaranya.
"Gua boleh nanya sesuatu?" tanya Raga.
"Apa?"
"Waktu lu terkunci di gudang, itu gara-gara Shinta juga 'kan? Yang lu jelasin waktu di rumah sakit itu bohong 'kan?" Raya langsung diam dan gugup. Apa dia jujur saja?
"Jawab, Ray"
"Hm, i-iya, Ga" Raga pun mengacak-acak rambutnya. Dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran Shinta, tega sekali melakukan hal tersebut kepada Raya. Padahal dia tidak salah sama sekali.
"Sumpah, gua gak habis pikir sama dia. Teman aja bukan apalagi pacar, enak banget dia ngatur-ngatur lu buat gak dekat sama gua"
"Menurut gua dia bukan sekedar suka atau cinta sama lu, tapi dia udah terobsesi"
"Aduh, nasib jadi orang ganteng ternyata susah juga ya" Ujar Raga dengan PD-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
R&R [COMPLETED]
Teen Fiction[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW TERLEBIH DAHULU BIAR BISA BACA] ____________________________________________ "lu kalo ngomong jangan sembarangan. Ya kali gua suka sama dia" bantah Raga. "kok lu lihat ke arah Raya terus dari tadi?" tanya Fandi. ...