20. Start

265 16 0
                                    

Jangan lupa vote nya yaa
Happy reading

•R&R•

Raga takut sekarang. Bukan, bukan takut dengan Raffa. Raga takut kalau Raya nantinya akan seperti Ketlin yang percaya dan berpaling ke Raffa karena ucapan dan tindakan kakaknya itu.

Raga menahan emosinya dengan mengepalkan tangannya dan langsung mengambil jaket dan juga kunci motornya.

Tunggu disitu! Jangan
Kemana-mana Ray

Iya

Tut.

Raga bergegas mengambil motor dan melajukannya dengan cepat. Ia mengendarai motornya diatas kecepatan rata-rata, tak peduli umpatan pengendara yang lain. Yang Raga peduli, ia harus cepat sampai sekolah.

Sesampainya di sekolah, Raga dapat melihat Raya sedang mengobrol dengan Raffa.

'Shit!' - umpat Raga kesal.

Raga menghampiri mereka berdua.

"Ayo Ray, kita pulang" ajak Raga dengan nada dingin.

"Eh, Raga ini kenalin bang Raffa temannya bang Kevin" ujar Raya.

"Kenalin, gua Raffa" Raffa mengangkat tangannya mengajak Raga untuk bersalaman.

Raga hanya melihat itu dengan tatapan dingin. Dia tak peduli dengan itu, ia langsung menarik Raya untuk menaiki motornya.

Raya yang diperlakukan seperti itu hanya bisa mengikuti Raga saja. Ia naik ke motor Raga dan meninggalkan Raffa yang tersenyum miring disana.

Diperjalanan tak ada percakapan. Raya juga bingung, kenapa Raga tidak mau berkenalan dengan Raffa? Apakah mereka sebenarnya saling mengenal? Dan apakah mereka berdua ada masalah sampai Raga seperti itu? Raya hanya bisa menebak-nebak. Mungkin nanti ia akan menanyakannya kepada Raga.

•R&R•

Sampailah mereka disebuah tempat makan. Raga mengajak Raya untuk makan terlebih dahulu, sekarang mereka sedang memakan makanannya dengan tenang. Raga duduk disamping Raya.

"Bicara apa lu tadi?" tanya Raga sembari makan.

"Maksudnya?" bingung Raya.

"Itu sama Raffa. Bicara apa?"

"Oh, tadi sih dia ngajakin kenalan sebagai temannya bang Kevin. Terus dia nawarin buat ngajak pulang, tapi gua gak mau"

"Kenapa gak mau?"

"Lu kan mau jemput gua, terus gua juga udah punya pacar. Masa iya udah punya pacar tapi dianterin pulang sama cowok lain? Gua gak mau, ya kecuali waktu sama Wildan karena kepepet" Raga tersenyum mendengar penjelasannya, Raya ikut tersenyum juga.

"Gitu dong senyum, lu serem tau kalo marah gitu. Apalagi pakai nada dingin segala, makin serem. Jangan gitu lagi ya?"

"Ya kalo gak ada yang bikin gua marah atau emosi gak bakalan gitu" Raya hanya ngangguk saja.

R&R [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang