26. Deeds Shinta (again?)

220 15 2
                                    


Raya sedang duduk bersantai sembari melihat sekitaran ruang osis yang ada foto Raga dan anggota osis lainnya disana.

Saat dia sedang melihat, ada yang masuk kedalam ruang osis.

Raya berpikir itu adalah anggota osis, tapi ternyata ia salah. Itu adalah Shinta, Dina, dan Sasha. Masih ingat dengan mereka? Ya mereka yang pernah membully Raya saat itu.

"Ngapain kalian?" tanya Raya sinis.

"Jangan galak gitu dong, kita gak ngapa-ngapain kok"

"Terus?"

"Kita cuma mau main-main aja sama lu. Tarik dia!"

Raya terkejut dengan Sasha dan Dina yang tiba-tiba menarik tangannya untuk beranjak dan keluar dari ruangan osis.

"Kalian ngapain?! Lepasin gak!" Raya berusaha berontak tetapi tenaganya tidak cukup kuat untuk lepas dari cekalan kedua orang ini.

"Lu bisa diem gak?! Gak usah teriak!" geram Shinta.

"Lu mau bawa gua kemana?! Lepasin! Tolo-"

Raya yang ingin berteriak minta tolong, tetapi langsung pingsan seketika karena Dina menutup mulut dan hidungnya dengan sapu tangan yang sudah di beri obat bius.

"Kita bawa dia ke gudang" perintah Shinta.

"Yakin gak bakalan ada orang? Nanti kalo ada yang lihat gimana?" tanya Sasha.

"Gak bakalan, percaya. Yang lain pasti masih asyik sama penampilan di lapangan, makanya kita harus cepat-cepat bawa nih anak sebelum anak osis ada yang kesini. Ayo" Dina dan Sasha mengangguk.

Mereka bertiga membawa Raya menuju gudang. Sesampainya disana, mereka langsung mendudukkan Raya dan mengikatnya disana.

Darimana mereka mendapatkan kunci gudang tersebut? Mereka berbohong kepada satpam yang memegang kunci gudang. Mereka meminta kunci dengan beralasan karena disuruh guru untuk mengambil sesuatu dari dalam sana, alhasil satpam memberikannya kepada mereka.

"Ikat yang kencang!" perintah Shinta.

"Ikat mati?"

"Ya jangan sampe di ikat mati juga lah ogeb, intinya yang kencang aja jangan sampai longgar" Dina pun mengangguk.

Raya perlahan membuka matanya dan dia sangat terkejut saat mendapati dirinya sedang diikat digudang seperti ini.

"Mau apalagi sih kalian?! Gak puas sama perlakuan yang kemarin? Lepasin gua!" Raya berusaha melepas ikatan yang berada di tangan dan kakinya. Namun sayang, ikatan itu malah membuat tangan dan kakinya memerah karena terlalu kuat.

"Gak! Gua gak akan puas sebelum lu menjauh dari Raga! Lu gak ada kapoknya ya buat dekat sama Raga, lu apain dia sampai bisa mau sama lu hah?!"

"Gua gak apa-apain dia" jawab Raya membuat Shinta terkekeh.

"Oh ya? Heh! Jadi cewek tuh jangan kecentilan deh, lu pacaran sama Raga aja masih genit ke kak Wildan. Jangan-jangan lu emang banyak cowok ya? Atau lu jadi jalang? Ups" Dina dan Sasha tertawa mendengar ucapan Shinta membuat Raya diam menahan emosi.

R&R [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang