34. Disappointed

226 9 0
                                    

Seminggu kemudian~

Raya sudah keluar dari rumah sakit 3 hari yang lalu. Tapi Raga sama sekali tidak menjenguknya, bahkan pesan dan telpon yang dia lakukan tak di respon juga oleh Raga.

Raya tidak tau kemana sebenarnya Raga ini, di sekolah pun Raga tidak masuk dan keterangannya tidak ada kabar. Raya cemas, takut terjadi apa-apa dengan kekasihnya itu.

"Ray, jangan ngelamun terus. Raga mah biarin aja gak usah dipikirin, udah gede ini" ujar Lalisa.

Saat ini disekolah, mereka ber-5 sedang makan dikantin. Sepertinya ber-4, karena Raya sedari tadi tak kunjung memakan makanannya. Dia hanya melamun sembari mengaduk-aduk mie ayamnya saja. Kalau ada Raga, pasti ia akan dilarang memakan itu sekarang.

"Hm? Eh, siapa yang mikirin Raga? Enggak kok" jawab Raya yang langsung memakan makanannya.

"Gak mikirin tapi ngelamun, lu gak pintar bohong Ray" ujar Fandi membuat Raya menaruh sumpitnya.

"Gimana gua gak khawatir, dia hilang seminggu ini gak ada kabar. Jangankan jenguk, pesan yang gua kirim aja gak di respon sama sekali"

"Di culik kali" ucap Reno asal.

"Minta di tampol" geram Fandi.

"Canda, ampun bang"

"Eh, Raga punya abang kan? Kenapa gak tanya ke abangnya aja? Kali aja Raga udah pulang ke rumah" usul Kellend.

"Ah iya benar juga. Gua coba chat deh"

Raya mengeluarkan handphone dan mengirim pesan kepada Raffa melalui whatsapp.

Bang Raffa

Bang Raffa?

Iya,knp Ray?

Lg sibuk bang?

Ngga, ad apa?

Mau nnya, Raga udah
pulang ke rmh blm?

Blm Ray, udah
sminggu ini dia gak
plng ke rmh

Abang tau dia
kmna gak?

Gua jg gak tau Ray
dia kmna, gak ad kbr jg

Serius bang?

Iya, klo gak gni aj
nnti kita cari dia gmna?

Boleh bang

Oke,balik sekolah
Gua jmput

Sip. Thanks bang

No prob

Read.

"Gila, fast respon banget abangnya"

"Mungkin emang lagi pegang hp" Kellend hanya mengangguk saja.

"Rencana mau cari Raga kemana, Ray?"

R&R [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang