39. Prefix

205 10 0
                                    


Raga terus berusaha mendatangi Raya yang masih dirawat setiap hari. Ini sudah hari ke-4 Raya dirawat, namun setiap Raga datang Raya selalu mengusirnya dan akhirnya menangis. Dan Raga berakhir selalu menunggu diluar tanpa masuk lagi, walaupun begitu Raga tetap menjaga Raya meskipun harus menunggu diluar. Ia takut terjadi sesuatu pada kekasihnya itu.

"Ga" panggil Kevin setelah keluar dari ruangan Raya, dan duduk disamping Raga.

"Eh, bang. Gimana Raya?"

"Alhamdulillah udah membaik, insyaAllah besok dia pulang"

"Alhamdulillah kalo gitu" Raga tersenyum senang mendengarnya.

"Raya masih sama, Ga?" Raga mengangguk pelan.

"Sabar aja, Ga. Mungkin Raya masih belum bisa lihat lu karena ingat sama bokap lu, pasti sebentar lagi bakalan membaik kok"

"Gak papa bang, gua paham. Mungkin balasan atas apa yang bokap udah lakuin jatuhnya ke gua" Kevin menepuk-nepuk pelan pundak Raga untuk menguatkannya.

Raga berpikir, bagaimana caranya agar Raya bisa memaafkan Papahnya? Bagaimana agar Raya tidak trauma lagi dengannya ataupun Papahnya? Ah, masalah ia yang sering berdebat dengan Papahnya saja belum selesai, ditambah dengan ini membuat kepalanya semakin pusing.

"Gua masuk dulu ya, Ga. Raya gak bisa di tinggal lama-lama" ujar Kevin.

"Iya bang, kalo ada apa-apa panggil gua ya"

"Siap"

Kevin pun masuk kedalam, sedangkan Raga berpikir lagi bagaimana caranya.

Tak lama kemudian, Kevin sudah keluar menghampiri Raga membuatnya bingung. Kenapa cepat sekali?

"Kok udah keluar, bang?" tanya Raga heran.

"Lu di panggil sama Raya"

"Serius?" Kevin mengangguk.

Raga perlahan memasuki ruangan Raya. Dan Raga dapat melihat Raya sedang duduk bersandar, mukanya sudah terlihat lebih fresh daripada sebelumnya.

"Ada apa, Ray?" tanya Raga yang perlahan mendekati Raya, takut kalau nantinya Raya akan nangis melihat dirinya.

"Duduk aja, Ga. Gua udah gak papa kok, lu gak usah tegang begitu" Raya cukup tertawa pelan melihat Raga yang kikuk akan takut dirinya.

"Serius lu udah gak papa?" Raga perlahan duduk didekat Raya.

"Iya" Raya tersenyum.

"Udah gak takut lagi kan? Udah gak trauma lagi?" Raya terkekeh kecil.

"Iya, Raga"

Raga lega, akhirnya dia bisa melihat Raya tenang kembali tanpa harus trauma lagi ketika melihat dirinya.

"Ga, Raya belum makan. Susah banget disuruh makan" ucap Kevin kemudian.

"Lu belum makan?" Raya menggeleng.

"Bandel banget sih, lu mau sakit terus?" Raya menggeleng lagi.

R&R [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang