Yoonji terbangun dari tidurnya dan jam sudah menunjukan pukul sepuluh pagi, setelah ia membersihkan badan dan merapikan kamar sang kaka ia bergegas kebawah
Semua selalu asik sendiri tanpa dirinya, Selalu saja melupakan fakta bahwa yoonji juga masih keluarga mereka terkadang ingin sekali kabur dari keluarga yang seperti ini tapi yoonji selalu terpikir akan ayah dan oppanya yang masih sangat menyayangin dirinya
"kau, bantu irene mengupas buah dia ingin buah dan aku harus pergi" ketika akan bergegas kembali kekamar oppanya, bunda memberi perintah kepada yoonji. Ia ingin menolak tapi bagaimana lagi bahkan taehyung yang sedang duduk di samping irene pun tidak berusaha untuk membantah perintah bunda
Yoonji mengganguk singkat dan mengajak irene pergi kedapur diikuti oleh taehyung dari belakang
"duduk lah, mau buah apa?" yoonji menarikan sebuah kursi untuk irene duduki
"apa saja tapi aku mau taetae yang kupaskan" Irene menatap taehyung dengan puppy eyesnya, yoonji akui itu sangat manis dan membuat taehyung tidak bisa menolak keinginan istri keduanya
.
.Apa kabar hatiku---- kim yoonji
Yoonji hanya mengangguk dan memendam keinginan untuk menatap taehyung lebih lama, dia juga rindu taehyung tidak mungkin istri tidak rindu suaminya degan bergegas Yoonji berikan sekeranjang buah yang telah dia ambil dari dalam kulkas ke hadapan taehyung dan taehyung menerima keranjang itu dengan senyuman
"tae aku mau pir"
Baru saja taehyung hendak mengambil sebuah pir ponselnya tiba tiba berdering. Irene hanya cemberut tak suka ketika taehyung mengangkat telpon
Halo
Aku ke kantor sekarang
Hanya itu percakapan yang bisa yoonji dengar, setelah menerima telpon taehyung mengecup lembut dahi irene dan dia berjalan kearah yoonji "sayang, aku pergi dulu" Yoonji hanya mengangguk
Sayang apa yang di maksud taehyung? Irene juga dia panggil sayang barusan dan kenapa dia tak mencium ku?
***
"yoonji aku mau nanas!" kegiatan memakan buah masih berlanjut dan Irene yang sedang ngidam itu menyebalkan dan sialnya Kenapa harus yoonji yang menemani?! Bunda juga samanya, tidak memikirkan perasaan yoonji
"tunggu akan kupaskan"
Setelah mengupas buah dan memotong dengan ukuran sedang yoonji memberikannya kepada Irene dan dia hanya menerima dengan senyum yang merekah dan mulai memakan nanas itu cukup banyak
Yoonji meninggalkan irene sendiri di dapur lagipula irene lebih tua darinya dia pasti bisa menjaga diri
Yoonji merebahkan badannya di atas kasur, entah mengapa setiap hari rasanya mudah lelah, padahal dia tidak melakukan apa apa tapi kenapa rasanya lelah
Bukan fisik ku yang lelah astaga haha
Perlahan yoonji pun memasuki alam mimpinya, seperti yang ayah bilang, Setidaknya bahagia lah di dalam mimpi