25

1K 108 14
                                    

pagi sekali taehyung sudah bersiap bahkan sang istri masih tidur lelap, karna tak ingin mengganggu tidur istrinya dia pakai dasi sendiri dan rela melewatkan sarapan karna tak ingin membangunkan istrinya

°sayang, aku harus pergi ke kantor. Tak mau membangunkan mu jadi aku pergi tanpa pamit°

Taehyung letakan note yang dia ketik di handphone istrinya tepat di atas meja rias sang istri, memakai jasnya lalu melenggang pergi.























.
.

Taehyung memutar kursi kebanggaannya saat mendengar pintu ruangannya di ketuk "masuk" ucapnya datar

Seseorang dengan style yang tak jauh beda darinya masuk dengan senyum hingga membuat matanya menyipit hampir tenggelam oleh pipi "halo presdir kim" tanpa di suruh dia sudah mendudukan dirinya di sofa yang ada di ruangan tersebut

Sang presdir bangun dari kursinya dan duduk berhadapan dengan pria ini

"Ku dengar rumah tanggamu sempat kacau? Apa itu benar?" Dia menyilangkan kakinya dan menatap manusia di hadapannya

"Hampir hancur bukan kacau lagi"

Dia terkekeh "aku tak percaya kim taehyung si bucin setengah mati malah berkhianat dan menikah dengan irene"

Taehyung duduk dengan kaki yang terbuka agak lebar dan badan yang agak condong kedepan "Aku pun tak percaya aku melakukan itu pada yoonji"

"Omong omong dimana Irene sekarang?"

Taehyung angkat bahunya acuh "tak tau"

"dia bahkan tak tau mantan istrinya dimana" di putar bola matanya dengan malas

"jadi informasi apa yang akan kau berikan padaku park jimin?"




















.
.

Lelaki yang di sebut park jimin olehnya dengan segera membuka tas hitam yang ia bawa dan mengeluarkan beberapa dokumen. Dia menarik dokumen berwarna hijau dan membukanya di hadapan taehyung

"Apa ini?" Dia melihat dengan seksama "bukankah ini surat kelahiran istri ku?"

Jimin mengangguk "ya, ini surat yang ku dapat dari rumah sakit tempat istri mu di lahirkan 25 tahun yang lalu"

"Lalu apa hubungannya dengan ku" tanya taehyung heran

"Baca saja dulu jangan banyak bertanya" jimin ambil bungkus rokok dari saku jasnya "asam sekali sial"

"Merokok lah sepuas mu" acuh taehyung, dia baca dengan telaten surat kelahiran istrinya, dahinya mengkerut dan untuk memastikan dia baca berulang kali, dia tatap jimin yang berada di hadapannya "maksudnya apa ini?"

Jimin yang baru saja menyalakan rokok di buat kesal, baru saja satu hisapan sudah di berikan pertanyaan

"Son naeun" ucap jimin lalu kembali menghisap rokoknya





















.
.

Suga yang tak menampakan diri di kediaman yoonji ternyata berada di rumah bunda dan ayah. Dia turun dari lantai atas hendak meminta sarapan pada bundanya, dia berjalan dengan gontai mengikuti harum masakan "Bunda?"

Jin berbalik dan menatap anaknya lalu mendecih "kemana saja kau baru menampakan wajah di hadapan bunda"

Suga menggaruk lehernya yang tidak gatal lalu memeluk sang bunda dari belakang "aku sibuk bunda, aku harus membuat lagu yang bagus"

"Jangan peluk peluk bunda!" Dia tepis tangan anaknya lalu menuangkan sup yang di masak ke dalam mangkuk dana meletakan di atas meja makan "makan lah"

Dengan senang hati suga melahap masakan bundanya, melihat sekitar dan tak menemukan sosok sang ayah. Bertengkar saja terus, pikir suga.

"aku mendengar kalian bertengkar tadi malam-- jangan bercerai, Kekanakan sekali dan kapan mau menemui yoonji?"

Tak peduli ucapan anaknya dia melanjutkan kegiatan mencuci piring, apa pun yang dia lihat tidak bersih segera dia bersihkan dan sang anak menatap punggung ibunya sendu dari belakang

"Berhentilah menghukum ayah"

Bunda menghentikan kegiatannya dan berbalik menatap sang anak "apa maksud mu?" Ucapnya dingin

"Apa tidak cukup bunda menghukum ayah hingga 25 tahun?" Ucap suga tak kalah dingin

"Aku tak menghukum ayah mu bodoh! Buktinya ada jungkook lahir!" Ucapnya sambil melempar lap ke depan suga

Palsu sekali-- "ku kira setelah jungkook lahir kalian akan berdamai tapi tidak juga"

"Sudah lah sana, katanya banyak kerjaan lagipula anak kecil seperti mu tau apa huh?!" Bunda menatap suga dam mempoutkan bibirnya "kau tidak akan tau bagaimana rasanya"

"Aku tau perasaan mu tapi kau sudah sangat egois! Kau menghancurkan keluarga ini bunda! Perlakuan mu pada yoonji itu keterlaluan!"

Suga menggebrak meja dan menatap tajam ibunya, jin menatap datar anak pertamanya dia lepas celemek yang bertengker di badannya dengan perlahan, menggantungkannya lalu mengelap air yang tumpah akibat gebrakan suga, tidak ada raut marah ataupun kecewa, dia hanya memberikan ekspresi seolah tidak ada yang terjadi, persis sekali seperti yoonji.

Suga yang melihat bundanya tetap tenang merasa bersalah-- dia menghela nafas dan mengambil alih agar dia yang membersihkan kekacauan akibat gebrakan mejanya "aku saja" dia ambil lap dari tangan bunda dan tarikan kursi untuk bunda duduk "duduklah bunda"

Jin menduduki kursi yang di tarikan oleh suga dan menatap kosong kedepan "aku meminta maaf atas perlakuan ku pada yoonji" ucapanya lirih "bilang padanya aku tak berniat melukai dia, aku hanya ingin namjoon tau rasanya"

Melihat bundanya menatap kosong kedepan suga diam diam mengepalkan tangan, pemandangan menyedihkan macam apa ini!

"Yoonji bilang ingin masakan bunda, sudah lama sih dia bilang. Bisa bunda masakan?" Suga mengeluarkan puppy eyes tepat di depan muka bundannya

"Bunda benci tatapan puppy mu suga! Jangan menatap begitu lagi" Bunda bangun dari duduknya dan berjalan ke arah kulkas "dia mau apa?"

Suga tersenyum-- "apa saja"
































































.
.

Gini nih tatapan si taehyung nih kalo ngamuk sama yoonji, ngeselin bgt emang !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gini nih tatapan si taehyung nih kalo ngamuk sama yoonji, ngeselin bgt emang !!!




.
.
Ayo tebak sebenernya ada apa:(

Sad As Fuck ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang