08

1K 138 26
                                    

"kau sangat mengancam bagi ku, yoonji. Biarkan aku dan taehyung bersama. Kau tega melihat anak ku kelak memiliki dua ibu?" tatapan mata irene memohon kepada yoonji. Wanita di hadapannya hanya tersenyum pahit melihat tatapan itu.

"sebaiknya kau bicarakan saja dengan taehyung, aku tidak ingin mengambil keputusan, irene" dia mengulurkan tangannya untuk mengelus tangan irene.

"yoonji ku mohon.. Aku hanya ingin anak ku tidak di bully karna suami ku mempunyai dua istri" irene menggenggam tangan yoonji lalu mengelus perut buncit nya.

Yoonji balik menggenggam tangan irene, dia usap pelan tangan itu dan dia tatap dengan lembut tangan putih milik irene.

Irene menatap bingung dengan apa yang yoonji lakukan, ekspetasinya tidak satu pun terwujud. Dia membayangkan yoonji yang marah dan bermain tangan, dengan itu dia bisa mengadu pada taehyung. Keji memang, tapi bagaimana lagi, Manusia memang begitu.

"apa taehyung sangat baik padamu irene? Aku iri" tanpa menatap wajah irene dia berbicara dengan lirih. Irene dapat melihat raut sedih dari wajah yoonji, tapi dia ingin egois dan bahagia dengan taehyung dan anaknya.

"dia baik"

"yasudah" dia melepaskan pegangan tangan nya dari irene.

"aku mengalah untuk mu dan anak kalian, semoga persalinan mu berjalan lancar nanti"

"yoonji, kau benar benar malaikat seperti yang taehyung bilang" tatapan irene sangat berbinar

"tidak begitu irene"

Dia bangun dari duduknya dan pergi dari meninggalkan irene, keputusannya tidak dari hati. Dia terlalu iri dengan apa yang di dapatkan irene, semuanya yang dia inginkan di miliki oleh wanita itu.

Mungkin ini saatnya untuk melepas yang bukan takdir nya.







**



Taehyung pov

Aku mengemudi dan melewati halte dekat sebuah kafe, aku melihat istriku disana. Bukan yoonji melainkan irene. Ku hampiri irene dan keluar dari dalam mobil. "sayang, kau sedang hamil mengapa ada disini?"

Dia terkaget dengan kehadiran ku. "taehyung"

"iya, sedang apa?"

Dia terlihat seperti orang yang bingung untuk menjawab, aku berdiri dan menunggu jawaban nya. "aku bertemu dengan yoonji tadi"

"lalu?"

"tae, aku ingin jadi satu satunya"

Wajahnya memerah dan matanya berkaca kaca, aku tidak suka melihat irene menangis karna setiap irene menangis aku pasti menyakiti yoonji. Aku selalu melakukan apa yang irene suruh sekalipun itu menyakiti yoonji.

"kita bicarakan nanti, aku anter kau pulang"

Irene menarik tangan ku. "taehyung"

"kau sayang anak kita?"

"tentu"

"kau sayang aku?"

Agak berat tapi aku tetap mengiyakan. "iya"







**

Setelah mengantar irene aku langsung pergi kerumah yoonji. Selama perjalanan aku berpikir apa yang irene katakan pada yoonji, ntah berapa kali aku melukai yoonji karna ke egoisan ku.

Ku akui aku memang egois tapi setiap manusia pasti memiliki sisi egois, dan ku pikir keegoisan ku tidak salah.

Aku dengan mudah membuka password rumah kami, tanggal pernikahan memang tidak bisa ku lupakan.

Sad As Fuck ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang