Namjoon menatap istrinya, dia tak bisa untuk marah pada istrinya. Sebesar apapun kekesalan dalam dirinya ia tetap tak bisa marah pada istrinya. Namjoon genggam tangan sang istri, menatap manik istrinya dengan dalam. "Aku tak marah padamu jin, tapi aku sangat perihatin pada nasib putriku kenapa harus begitu, apa kau tak sayang yoonji?"
Namjoon tau semuanya langsung dari mulut Irene,ntah apa motivasi irene untuk mengungkapkan semuanya pada namjoon, ia mengaku salah atas perbuatannya tapi irene tetap tak salah, karna taehyung yang meng iyakan pernikahan mereka ,bukan Irene.
Karna itu lah namjoon tak bisa menyalahkan irene sepenuh nya, bahkan ia bersyukur dengan irene yang mau mengungkapkan apa yang sebenarnya.
"Temui yoonji, dia merindukan ibunya" namjoon bangun dari posisinya dan pergi meninggalkan jin yang masih terduduk dengan pikiran kosong.
Setelah kepergian namjoon, jin mengambil ponselnya dan--
Hallo
---hallo
----- siapa?
Tutttt
"Ini bunda nak"
Jin termenung
"Aku bahkan tak memberikan nomer ponsel ku yang baru pada yoonji"
.
.
.
.
.
.
.Author pov
Suara pintu terbuka terdengar namun taehyung tak menyadari jika sang adik ipar berada di hadapannya dengan tas besar yang masih bertengker di punggungnya. Dia tatap taehyung dan menggeleng melihat keadaan abang iparnya, kacau sekali kau bajingan.
"hyung, kapan kau mau mati?" dingin, menusuk dan tatapan tajam sukses membuat taehyung membeku di kursi kerjanya.
"berani sekali kau menyakiti kaka ku kim taehyung!" jungkook mengacau meja kerja milik taehyung dan membuat semua yang ada di atas meja tercecer tak beraturan. Taehyung hanya terduduk tanpa gairah melihat adik iparnya mengamuk di hadapan mata, dia pantas mendapatkan amukan jungkook. Setidaknya biarkan sang adik melampias kan kesalnya.
"apa bagusnya irene mu itu. Kau ingin anak? Ku sumbangkan seratus anak untuk mu jika kau mau!" Jungkook tarik kerah kemeja taehyung, dia tak sanggup membayangkan apa saja yang telah di lalui oleh kakanya.
Taehyung menatap tajam adik iparnya, dia merasa harga dirinya di koyak oleh jungkook. Disini bukan hanya dia yang mengharap adanya keturunan, tapi bunda mu juga min jungkook! "tak usah bersikap arogan di hadapan ku jungkook, aku tak akan mencari wanita lain jika nuna mu memberiku keturunan" taehyung termenung, apa yang barusan dia katakan? Sungguh itu tidak dari hati maafkan aku kuki--
Jungkook melepaskan cengkraman pada leher taehyung, menghepas kasar tubuh itu. "empat tahun sebelum kau mengenal min yoonji, saat itu aku di pelukan nunaku hyung- dia tak peduli pada dirinya sendiri dia tetap memeluk ku, aku tak tau apa yang sakit aku tak tau!!" Jungkook tiba tiba terisak dan menggeleng kencang sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan, taehyung tentu terkejut ada apa dengan adiknya? Kenapa dia merasa seperti tertekan?
"apa maksud mu min jungkook!" taehyung bertanya dengan nada tegas, matanya menatap khawatir ke arah jungkook.
"itu gagal hyung-- tapi nuna terus bilang' tidak papa jungkuki, kuki berdiri dihadapan nuna dengan senyum manis sudah sangat mengobati semuanya-- a--ku"
Taehyung mengguncang tubuh adiknya, jungkook berbicara dengan isak tangis dan terputus putus membuat taehyung khawatir sekaligus tak mengerti apa maksud adiknya ini