Hanbingtg
Aku akan datang ke rumahYoonji
Ajak hanbyul, aku tidak akan buka pintu jika tidak ada hanbyul.Hanbingtg
Iya aku ajak hanbyul-_-Yoonji
Dan bawa makanan yang banyakkkkHanbingtg
Baik nyonyaaaaaYoonji terkekeh dan meletakan handphone di atas meja lalu melanjutkan kegiatan menonton yang sedang dia lakukan.
Hanbin adalah produser terkenal dan dia adalah partner suga dalan membuat musik. Hanbin dan yoonji kenal karna mereka bekerja di agency yang sama. Yoonji adalah seorang stylist sekaligus make up artis dan hanbin tentu saja adalah mesin pembuat musik.
Mereka saling mengenal sudah lebih dari 6 tahun dan mereka sudah tidak asing dengan tingkah masing masing.
Tingg tonggg
Karna terlalu larut oleh pikiran sendiri yoonji terkaget karena mendengar suara bel pintu. Tak butuh waktu lama untuk yoonji jalan ke arah pintu dan membukakannya.
"eonniiiiiiiiiiii, hanbyul kangennnn"
"aigoooo, eonni juga rindu hanbyul"Yoonji menggendong hanbyul dan membawa anak itu masuk
"ini gua ga di suruh masuk ji?" tanya hanbin dengan tangan yang di lipat di depan dadanya dan badan yang menyender pada pintu.
"so banget sih, tinggal masuk aja"
"savage nya min yoongi nular"
Yoonji meninggalkan hanbin dengan membawa hanbyul di gendongannya.
Hanbin mengikuti dari belakang dan mendudukan dirinya berhadapan dengan yoonji dan hanbyul. Dia lepas topi yang dia kenakan dan menyenderkan bahunya pada sofa.
"hanbyul menggemaskan sekali, Hanbyul mau jadi anak eonni tidak?"
Hanbin tertawa mendengar perkataan wanita di hadapannya, dia tau kalau yoonji tidak bisa punya anak. Tapi sungguh jika dia yang menjadi suami yoonji. Dia tidak akan mencari wanita lain dan akan menikmati waktunya berdua saja dengan yoonji.
"kalo hanbyul anak lu gua apaan? Anak pertama? " hanbin terkekeh di akhir kalimat nya.
"aniyaaa, hanbin oppa jadi appa hanbyul" hanbin mencubit kedua pipi adiknya.
"ne, oppa akan jadi appa hanbyul dan yoonji eonni akan jadi eomma hanbyul, Setuju?" hanbin mengangkat sebalah tangannya ke hadapan hanbyul. "high Five babyyyy"
Hanbyul berjingkrak dan hanbin memandang yoonji dengan tangan yang memegangi perutnya akibat tertawa.
"aku masih punya suami bi ay sialannnn" yoonji menjitak kepala hanbin dan memukuli handin menggunakan bantal sofa. Hanbin memegang tangan yoonji agar menghentikan pergerakannya dan menatap langsung kepada mata yoonji.
Yoonji yang merasa di tatap oleh hanbin menjadi kaku dan canggung
"yoonji, ayo bikin perjanjian" tanya hanbin lembut
"apa?"
"kalo kamu cape dan pengen pergi dari taehyung, kamu tinggal dateng ke rumah dan bilang, hanbin sayang aku lelah dengan taehyung hehe"
Yoonji terdiam mendengar perkataan hanbin. "aku tau semuanya dari suga, soal peceraian yang kamu minta ke taehyung aku tau"
Yoonji melepaskan tangannya dari hanbin. "aku tidak pernah ingin bercerai dengan taehyung, surat itu bukan dari ku, irene yang memberikan padaku dan dia berkata bahwa taehyung sudah mengiyakan keinginnanya. Dan saat malam harinya taehyung bilang dia memang mengiyakan keinginan irene, dia bilang saat aku tidur"
Suasana berubah menjadi mencekam, tatapan yoonji memancarkan kekecewaan yang amat besar dan hanbin selaku lelaki yang mencintai yoonji dari 6 tahun yang lalu hanya bisa merasa sesak saat melihat wanita idamannya terpuruk seperti itu.
"aku tidak tau aku sanggup atau tidak hidup tanpa taehyung. Dia pasti lebih memilih anaknya, jika aku di posisi dia pun aku akan lebih memilih ibu yang mengandung anaknya di banding wanita seperti ku"
Hanbin berpindah posisi dan duduk berhadapan dengan yoonji. Dia tangkup wajahnya dengan sebelah tangan dan menatap yoonji dengan senyum. "jangan tahan apa yang yoonji pendam, curahin semuanya sekarang"
Yoonji tersenyum dan merentangkan tangan nya di hadapan hanbin.
"hanbin, Setiap hari aku harus minum obat pahit yang aku tidak suka, setiap bulan aku pergi kerumah sakit dan patuh mengikuti perkataan dokter. Setiap saat aku berdoa agar keinginan taehyung untuk mempunyai keturunan bisa terwujud. Semuanya ku lakukan dengan harapan agar ada keajaiban walaupun aku sendiri tau itu tidak mungkin tapi aku tetap berharap"
Hanbin mengelus punggung yoonji dengan lembut.
"dan tuhan menjawab semua doa ku dengan mengirim irene di kehidupan suami ku" yoonji mulai terisak, semua raut wajah bahagia taehyung ketika tau irene mengandung terlintas di pikirannya.
Hanbin memeluk yoonji dan mengusap punggung nya lembut. "ji ih jangan nangis, kamu yang nangis gua yang sakit elah"
Hanbin melepaskan pelukan nya dan menangkup kedua pipi yoonji. "hanbyul-ah, usap air mata ji eonni cepat" hanbin menengok ke arah belakang dimana ada hanbyul yang sedang asik menonton kedua orang dewasa ini tanpa mengerti apa yang terjadi.
Hanbyul menghampiri keduanya dan mendudukan dirinya di tengah tengah hanbin dan yoonji. Lalu dia usap air mata eonni nya seperti yang di katakan sang oppa. "ji eonni kenapa? Apa eonni sakit?" tanya hanbyul.
"ani, karna hanbyul eonni gak sakitt" yoonji menguselkan pipinya pada pipi hanbyul.
Hanbin yang melihat hanya bisa berharap bahwa yoonji akan baik baik saja.
"ji, sakit? Muka lu pucet masyaallahhhhh" hanbin yang menyadari bahwa muka yoonji pucat terlihat panik dan melebih lebihkan ekspresi nya.
Yoonji hanya memutar bola matanya malas. "muka gua emng pucet kali bin"
"oiya lupa" cengir hanbin.
"tapi akhir akhir ini aku emng rada pusing terus mual gitu, kayanya masuk angin"
"JANGAN JANGAN YOONJI HAMIL ANAK GUA"
"MANA ADA, AKU GAK PERNAH NAENA SAMA HANBIN" yoonji memukuli hanbin dengan di bantu oleh hanbyul yang bersemangat memukuli oppanya.
"hanbin lu ngapain di rumah ade gua bangsattttt"
Teriak min yoongi yang baru datang hehehe
***
Oh jadi surat cerai nya dari irene oh gitu
Dari awal yoonji dapet konflik mulu yaallah:( harus ku apakan ff ini
![](https://img.wattpad.com/cover/163552570-288-k568081.jpg)