11

1.1K 149 67
                                    

"aku akan menjaga anak taehyung seperti anak ku sendiri, aku juga berjanji tidak akan menghalangi taehyung jika ingin bertemu dengan anaknya"

Perkataan tersebut sontak membuat semua terpaku. Termasuk taehyung, dia menghampiri lelaki itu dan memandangnya dengan tatapan tajam. "anak ku yang mana maksud mu? Istriku baru saja keguguran beberapa hari yang lalu"

Taehyung kembali menautkan kedua halis matanya, dia bingung maksud dari lelaki di hadapannya ini.

Kim hanbin, menatap kim taehyung tidak percaya. Apa dia lupa akan yoonji yang sedang mengandung? Dalam hati hanbin memaki dan bersumpah jika yoonji bersedia di nikahi olehnya, hingga kapan pun dia tidak akan mengizinkan taehyung menemui yoonjinya.

"yang mana menurut mu, kim?" hanbin menatap taehyung dengan tatapan mengejek. Bisa bisanya taehyung menelantarkan yoonji yang bahkan telah dia cintai bertahun tahun.

Seperti baru sadar akan maksud dari hanbin, taehyung menatap hanbin tidak suka. "terserah kau, hanbin. Aku sedang tidak ingin mengurus yoonji dulu"

Hanbin berjingkrak senang.

"apa dia sudah gila jin?" Baekhyun menatap aneh ke arah hanbin. Tiba tiba saja pemuda itu berjingkrak.

"ntah, mungkin dia gila" jawab jin dengan berbisik.

"astaga kim kau memang teman ku! Terimakasih" hanbin merangkul taehyung dengan senyuman lebar. Berbanding terbalik dengan taehyung yang risih akan pelukan hanbin.

"jangan sentuh calon istri dan anaku"

Setelah membisikan itu, hanbin membungkuk dan memberi hormat lalu pergi. Di ruangan itu tidak ada yoonji dan ayah namjoon. Bisa di pastikan yoonji tidak tau hanbin datang untuk meminta izin atau bisa di pertegas dengan kata melamar yoonji kepada suaminya.

**



Taehyung keluar untuk sekedar mencari angin. Dia masih terkejut atas kedatangan hanbin, tapi dia tetap berusaha agar terlihat tidak perduli di hadapan irene.

Saat taehyung berjalan menuju kamar terlihat yoonji masih dengan setia terduduk di situ, menunggu orang mendengar penjelasannya. Semuanya sudah pulang untuk beristirahat tapi istrinya tidak, Dia masih disini.

Taehyung berjalan dan berhenti di hadapan yoonji . "pulang lah"

Dia mendongakan kepala tapi tidak menjawab perkataan taehyung .

"jangan jalan kaki, sudah terlalu banyak lecet di kaki mu"

Tanpa menjawab yoonji berdiri dari duduknya, membenarkan pakaiannya yang agak kusut dan mulai bejalan melewati taehyung.

Taehyung melirik arlojinya, tertera pukul 22:00 melihat yoonji yang jalan agak sempoyongan dan wajahnya nampak pucat taehyung tidak tahan melihatnya. Langsung terlintas di pikirannya bahwa yoonji sedang mengandung.

"yoonji" taehyung berjalan cepat menyusul yoonji, dia cekal tangan yoonji yang hendak pergi. "dari pagi aku tidak lihat kau makan"

Taehyung berhenti sejenak untuk memandangi wajah istrinya, wajahnya yang pucat, badannya yang kurus, tiba tiba saja penyesalan selalu datang. Dan kenapa harus datang di saat sudah terlambat. "apa kau sudah makan?" lanjut taehyung.

Yoonji menunduk dan menggeleng.

Taehyung menarik nafas panjang, pantas saja tubih istrinya kurus dan pucat. Belasan jam istrinya tidak makan. Dia juga tidak terlalu memperhatikan karna perhatiannya diambil oleh irene.

"apa anak ku baik baik saja jika kau seperti ini" taehyung melirik perut istrinya, merasa bersalah sempat tidak menginginkan anak itu.

Yoonji mengangkat kepalanya dan menatap taehyung. "kenapa? Bukan kah bagus jika dia mati"

Sad As Fuck ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang