Setelah mendapat usiran halus dari suga, taehyung berakhir dengan termenung di dalam mobilnya, dia menatap kedepan tapi tatapannya begitu kosong. Pikirannya terbang kemana mana.
Taehyung menggelengkan kepalanya guna mengembalikan dirinya dari lamunan.
"apa yang harus ku lakukan yatuhan, kenapa aku mudah sekali terpancing emosi" dia membenturkan kepalanya ke atas stir mobil. Ini seperti dejavu, waktu itu ia pernah begini tapi tetap saja dia berakhir dengan menyakiti yoonji.
"rasanya menusuk sekali ketika yoonji bilang tidak mau dengan ku" taehyung kembali membenturkan kepalanya.
"anak ku bagaimana nanti, aku saja sering membutuhkan ayah di usia hendak menginjak kepala tiga, apalagi anak ku yang mungkin nanti dari kecil tidak punya ayah" taehyung memukul kepalanya menggunakan kedua tangan. "aku melihat irene hamil dia sangat manja sekali, dan mood nya sering berubah ubah" taehyung menarik nafas dalam.
"siapa yang akan menjagamu yoonji"
Seharusnya taehyung tidak berkata begitu, jika dia memang mempunyai rasa bertanggung jawab dia akan dengan senang hati tetap memperhatikan istrinya.
Taehyung kembali membenturkan kepalanya untuk kesekian kali. Merasa amat bodoh telah memeperlakukan istrinya begitu. "harusnya aku tidak menamparnya saat itu, harusnya aku bahagia ketika istriku hamil. Yatuhan yoonji maafkan akuu"
Taehyung menyandarkan tubuhnya, dia tidak boleh bersikap bodoh lagi. Dengan cepat dia rogoh ponsel di dalam sakunya.
Paan lagi sih
Hyung--
Apa
Yoonji sudah tidur?
Menurut ngana aja, abis mewek enak nya tidur
Hyung, maafkan aku.
Suga mendengar dengan jelas, suara adik iparnya begitu bergetar. Dia merasa agak iba tapi mengingat kembali perlakuan sang adik ipar pada adiknya membuat suga enggan untuk iba pada manusia seperti taehyung.
Tidak seharusnya kau minta maaf padaku
Hyung, anak ku bagaimana.
Biarkan itu jadi urusan yoonji, aku akan membantunya mengurus.
Hyung aku menyesal
Sudah seharusnya begitu
Apa yoonji mau memaafkan ku
Tentu, dia wanita baik.
Keut.
Suga mematikan telpon dengen sepihak, dia letakan handphone adiknya dan memandang wajah damai yoonji ketika tertidur, ia mendekat ke arah sang adik lalu duduk di pinggir ranjang. Ia usap pelan kepala adiknya.
"si kim sialan, giliran adik ku sudah tidak mau dia baru memohon. Memangnya aku abang macam mau memberikan adik ku kepada manusia seperti dia"
Disisi lain taehyung masih dalam kondisi awalnya, masih terdiam dengan pikiran yang berkecamuk.
"aku bahkan tidak pernah tau letak pakaian ku di rumah itu, terlalu sering di layani yoonji hingga seperti ini" taehyung kembali menarik nafas dalam, hatinya tidak rela jika harus berpisah dengan sang istri.
"jadi, aku hanya akan jadi suami irene saja?" monolog taehyung
**
Tepat saat letak matahari berada di atas kepala, Yoonji bangun dari tidurnya. tidur ternyenyak bagi yoonji. Ia singkirkan selimut yang menutupi tubuhnya.
"aku sedih loh kamu bilang gamau sama aku"
Yoonji terkaget saat tau tidak hanya dia yang ada di dalam kamar, saat ia palingkan wajahnya ke sumber suara terpampang lah hanbin dengan wajah yang cemberut tapi tetap terlihat tampan. "yoonji ayo menikah!"
Double kaget, yoonji yang baru bangun tidur tapi bisa mencerna dengan baik apa yang di katakan lelaki di hadapannya. Dengan cepat ia rapihkan rambutnya dan usap pelan wajahnya.
"padahal aku ga salah apa apa kenapa gamau sama aku" hanbin kembali memasang wajah masam kepada yoonji.
Yoonji yang masih kaget hanya diam dengan mulut yang agak terbuka, pagi pagi di hadiahi lelaki tampan dengan wajah masam yang lucu (?)
"yoonji aku lamar kamu kenapa kamu diem aja!" hanbin yang kesal akhirnya mendelik tidak suka kearah yoonji, ia mendengus kesal.
"lamar dulu ke gua, bangsat. ada abangnya disini lu gak liat? Lagipula yang ngizinin lu masuk kan gue, kampang" suga yang berada di ambang pintu nyerocos gak selo ke arah hanbin.
Hanbin yang lagi bt malah makin bt. "restu lu mah gampang, yang jadi masalah ade lu mau ga sama gua? Kata lu semalem dia bilang gamau sama gue, gamau sama tae juga" hanbin melipat kedua tangannya di depan dada, bibirnya mengerucut lucu seperti bebek dan dia menidurkan dirinya di kasur yang sama dengan yoonji.
"lu beliin cilok aja ntar juga dia mau sama lu" suga pergi begitu saja dari ambang pintu.
Hanbin ngakak receh denger jawaban calon kaka iparnya, ia noleh ke arah yoonji. "cilok katanya, ji"
"dikata aku apaan di kasih cilok doang"
Hanbin smirk. "jadi bumil ku ini maunya apa?"
Yoonji merona oleh perlakuan hanbin, dia tidak salah karena taehyung tidak pernah begitu dan wajar saja jika wanita merona karena sikap manis yang dia terima dari seorang lelaki.
Yoonji terlihat sedang berpikir dan hanbin menunggu apa yang akan di ucapkan yoonji. "kalau aku minta ramen kamu mau kasih?"
Hanbin tautkan kedua halis matanya. "lagi hamil makan yang bergizi jangan ramen"
"ishh taehyung ga pernah gitu tuh"
"dia mah bereng--- tau ah pokonya jangan makan ramen!"
**
Semoga bahagia mas hanbin wkwk.
Harusnya ini part 13 dan aku nulis 12 wkwkw maaf ya jadi aku up lagi