"jii""kim yoonji"
"sayang, bicaralah" taehyung mendekati istrinya yang duduk di atas sofa sembari menatap ka arah jendela Tatapan putus asa selalu terlihat di mata yoonji tetapi wanita ini selalu menampakan wajah datar sehingga orang tidak tahu perasaan sebenarnya seperti apa
Taehyung di buat bingung oleh keadaan. Pertama, papih yang tidak mau berbicara dengan taehyung setelah kejadian dimana taehyung membuat istrinya menangis
Kedua, irene mendesak taehyung untuk bercerai dengan yoonji
Dan ketiga, surat gugatan cerai yang di berikan yoonji untuknya dan ini yang paling gila"jangan gila kim yoonji apa maksud surat cerai ini?" Taehyung merobek kertas yang berada di tangannya dan melempar asal ke hadapan yoonji
pikirannya masih kacau baru saja menyelesaikan meeting penting dan ketika pulang kerumah sudah mendapati surat cerai di atas nakas
.
.Yoonji turun dari sofa dan berjongkok memunguti kertas yang di robek oleh taehyung
"Ji" panggil taehyung lirih
Yoonji menengakan kepalanya dan menatap manik taehyung
Taehyung memandang wajah pucat istrinya, sedang seperti ini pun yoonji masih sangat terlihat cantik. Bagaimana bisa dulu dia memutuskan untuk menikahi irene dan melupakan wanita nya?
Taehyung mengulurkan tangannya dan menangkup kedua pipi istrinya "kenapa yoonji semakin pucat? Apa sakit hati berdampak kepada wajah mu"
Yoonji melepaskan tangan taehyung dengan lembut dan berdiri dari jongkoknya dengan sebelah tangan yang memegang robekan kertas
"pulang lah, aku mau istirahat"
Usiran halus dari mulut yoonji membuat taehyung semakin ingin menghabiskan waktu lebih lama dengannya tidak tau mengapa perasaan rindu semakin membludak di hati taehyung
"boleh aku tidak pulang? Aku ingin dengan yoonji saja" taehyung memohon dengan nada suara yang sangat lirih
.
.Yoonji menatap suaminya Melihat dari atas hingga bawah. Satu kata yang bisa di ucapkan saat melihat keadaan taehyung sekarang adalah, kacau. Kemeja dengan tiga kancing yang terbuka dasi yang sudah tidak bertengker rapi di leher dan rambut yang acak acakan
"pulang lah taehyung" Yoonji berbalik membelakangi taehyung dan mulai menaiki tangga rumahnya
"Sehari saja kumohon" taehyung bangun dari duduknya dan menyusul yoonji menaiki tangga
yoonji melanjutkan langkah tanpa memperdulikan wajah memelas suaminya "tidak"
"yoonji sehari saja kumohon sehari saja yoonji tidak lama "
Yoonji memutar bola matanya kesal ketika mendengar rengekan dari seorang kim taehyung. Kemana taehyung yang dingin? Kalau sudah begini siapa yang akan menolak permintaan kim besar ini?
"baiklah, tidur di kamar tamu"
Dia mendorong taehyung dan menyuruh suaminya untuk tidur di kamar tamu yang berada di lantai bawah, Taehyung melipat kedua tangannya di depan dada dan merengut kesal ketika istrinya menyuruh tidur di kamar tamu
"kenapa aku harus tidur di kamar tamu? Aku punya istri untuk apa aku tidur sendiri" taehyung mendahului yoonji dan berjalan dengan santai ke kamar mereka
"yasuda kalau begitu aku yang tidur di kamar tamu" yoonji menggidikan bahunya dan mulai berjalan ke arah kamar
"Kim yoonji!! Mana bisa begitu-- dosa loh tidak layani suami" dia berjalan cepat menyusul istrinya dan membopong yoonji ala bridalstyle, Tidak susah bagi taehyung untuk mengangkat tubuh kurus istrinya
Yoonji menendang nendang udara dan tidak mau berpegangan kepada taehyung tubuhnya meronta ingin di lepas
"pegangan sayang, kamu jatuh jangan salahkan aku"
taehyung tertawa melihat tingkah istrinya yang tidak bisa diam di bopongannya. Berbanding terbalik dengan yoonji yang terdiam melihat tawa khas milik kim taehyung, hatinya sedikit berdenyut nyeri karna sudah lama sekali sejak terakhir kali taehyung tertawa seperti itu bersama nya.
"kenapa mendadak diam? Aku tampan?" taehyung menatap yoonji dengan tatapan meledek dan taehyung mulai meletakan yoonji di atas kasur, karna terlalu terpana melihat senyum suaminya yoonji sampai tidak sadar sudah berada di dalam kamar.
Taehyung menangkup pipi istrinya dan mengecup lembut bibir chery milik yoonji "aku mandi dulu, tidur lah lebih dulu kalau aku lama" dan taehyung pergi berlalu memasuki kamar mandi yang biasa dia gunakan dulu.
"apa semua lelaki berprilaku semau mereka?"
.
.Taehyung menyelesaikan mandinya dan keluar dengan wajah yang lebih segar, Taehyung berjalan ke arah ranjang dan melihat istrinya telah tertidur dengan lelap.
Taehyung selimuti tubuh yoonji dan duduk di samping ranjang "kenapa aku bisa mengambil jalan yang sangat bodoh, dulu?"
Taehyung benarkan poni yang menghalangi mata istrinya dan memandang lekat wajah itu " kenapa aku tega membentak mu yoonji? Kenapa aku tega berlaku kasar?"
"aku menikmati semuanya dengan irene, aku bahagia dengan irene sampai melupakan mu"
Taehyung terdiam sejenak seolah sedang menguatkan dirinya sendiri sebelum melanjutkan apa yang akan dia katakan
"irene menyuruhku menceraikan mu Dia bilang dia ingin egois dan dia menangis di hadapan ku" taehyung kembali terdiam dan mata seorang kim taehyung mulai berkaca kaca
"dan aku mengiyakan keinginan irene" taehyung menggengam tangan yoonji dengan erat dan mulai terisak pelan dia berusaha agar isakannya tidak mengganggu tidur yoonji, dia kecupi tangan pucat istrinya berkali kali dan sesekali dia usap lembut tangan pucat itu "saat melihat surat cerai di atas nakas tiba tiba dadaku sesak, yoonji. Aku merasa kau menghianatiku menghianati pernikahan yang di ucapkan dengan janji suci"
"rasanya hidup ku runtuh begitu saja dan karna itu aku berpikir, hanya seperti itu aku sudah kehilangan kata kata Apalagi kau yang melihat langsung resepsi pernikahan ku dengan irene"
"dan dengan bodohnya aku mengiyakan keinginan irene, apa aku bisa sayang? Bagaimana caranya meninggalkan yoonji? Dulu aku mengejar yoonji mati matian tapi sekarang aku akan melepas yoonji begitu saja dengan egoisnya"
Taehyung mengusap pelan kedua sudut matanya dan ikut berbaring di samping yoonji.
Andai waktu bisa di putar, aku berjanji tidak akan mengambil keputusan bodoh yang hanya membuat bahagia sesaat dan menyakiti kebahagiaan abadiku
"""
Ini tuh apa sih😂