"taehyung?"
"Ya Irene?"
Irene menatap suaminya, ia mendekat dan memeluk taehyung dengan erat. Taehyung hanya bisa membalas pelukan sang istri, tidak mengerti apa yang wanita itu inginkan. Dia hanya membalas pelukannya saja.
Irene menatap taehyung dengan mata berkaca kaca "taehyung, aku tidak mau pisah dengan mu" lirih irene.
Taehyung mengelus surai istrinya, ia tak bisa menjawab jujur. Terlampau tidak tega melihat Irene sesedih ini. " Siapa yang akan pisah? Aku tidak bilang kita akan pisah"
Irene terlihat lega mendengar jawaban taehyung, ia makin mengerat kan pelukannya dan membenamkan wajah di dada suaminya.
"Maafkan aku taehyung, jangan marah ku mohon"
Taehyung merengut
"Apa?"
"Nanti saja, aku belum siap"
Siapa yang di buat bingung oleh taehyung? Perasaannya itu untuk siapa?
***
"Jadi, tadi taehyung kemari?" Tanya hanbin mengintrogasi.
"Iya"
"Si sialan itu, untuk apa dia kemari?"
Yoonji menggeleng
"Oppa, jangan marah marah. Nanti adik bayiku kaget dengar suara marah oppa!" Hanbyul membentak kakanya, dia pusing melihat hanbin yang tiba tiba marah. Ingin rasanya dia usir saja kakanya ini. Di rumah orang malah marah marah' kan hanbyul maluuu
"Baiklah maafkan oppa" hanbin mengalah dan menyandarkan dirinya pada Sandaran sofa.
"Oppa" panggil hanbyul antusias
"Apa" jawab hanbin malas.
Yoonji hanya menyimak saja apa yang adik kaka ini lakukan di rumahnya.
"Adik bayiku kapan keluar"
"Dia bukan adik bayimu"
Hanbyul merengut tidak suka dengan jawaban oppanya. "Itu adik bayiku iyakan eonniii????"
"Bukan! Itu adik bayi oppa"
"Jangan bertengkar kalian berdua!"
Keduanya langsung terdiam...
***
Ayah duduk di samping bunda, akhir akhir ini suasana di rumah memang canggung, di tambah dengan suga yang tidak lagi tinggal di rumah dan jungkook yang belum pulang dan juga yoonji yang masih menetap di rumahnya dengan taehyung.
"Jin" ayah membuka pembicaraan
Bunda menoleh tanpa menjawab
"Anak kita sedang mengalami masa sulit, aku tidak sanggup lagi melihat mu bersikap seperti ini"
Bunda merengut dan menatap tidak suka. "Maksud mu apa"
"Yoonji, dia butuh ibunya" ucap ayah lirih
"Dia sedang mengandung tapi suaminya ntah bersikap seperti apa, aku yakin masa mengandungnya pasti tidak mudah"
Tatapan bunda menyendu, dia terlalu bangga mempunyai menantu seperti taehyung hingga membuat dia kecewa ketika anaknya tidak bisa membuat mantunya bahagia.
"Setidaknya berikan ia pelukan walaupun hanya sekali" namjoon menatap istrinya penuh harap. Dia tak peduli taehyung akan pergi atau bahkan mati sekalian , demi tuhan dia tidak akan peduli asal jin kembali bersikap ramah pada anaknya, karna namjoon yakin yang yoonji butuhkan hanya dukungan ibunya.
Jin menatap namjoon , demi tuhan sebenernya ia juga sering memikirkan yoonji. tapi rasa kecewa selalu mendominasi dan menjadikan ia begitu tega pada anaknya.
"Namjoon maafkan aku" ia pergi menyisakan sang suami terduduk sendiri disana.
**
Taehyung pov
Aku memandang wajah irene yang tertidur, aku merasa bersalah pada keduanya. Saat Irene mengatakan takut aku tinggal, aku jadi tidak tega meninggalkannya tapi disisi lain aku ingin hidupku dihabiskan berdua dengan yoonji.
"Aku harus bagaimana Irene? Kalian berdua sama sama istri ku"
Aku kembali berpikir, aku terlalu menyakiti yoonji. Setiap melihat wajah lugunya membuat ku sakit sendiri.
"Irene, kau tau apa yang membuat ku begitu menyesal?" Aku seperti orang tidak waras berbicara dengan manusia yang sedang tidur.
"Aku menyesal pernah berkata bahwa yoonji dan anakku bukan lagi tanggung jawabku" aku mengelus pelan dadaku, ntah kenapa ini sesak sekali.
"Maafkan aku irene, sepertinya aku harus kembali pada yoonji. Aku tidak yakin jika kau yang di posisi yoonji kau akan sesabar dia"
Taehyung dan pikiran labilnya....
**
Setres gue sama taehyung, labil bgt anaknya-_-Woiii follow halu bts woiii, buat hepi hepi kan lumayan 😁