Berita penemuan mayat cepat tersebar termasuk di warumg mie ayam, orang yang lagi makan jadi dak konsen antara menikmati mie dengan mendengar penemuan itu. Salah satu pelanggan yang kenal Rudi menegurnya.
Rud ' kau sudah tahu siapa yang jadi korban ? tanyanya, belum ... memang siapa Rudi ? balik nanya, Wah ' ketinggalan berita kau, itu bunga tercantik di daerah kita cucu nek Mari..'Mira ". Mendengar itu Rudi jadi terkejut.
Berapa saat ia masih tidak percaya apa di katakan temannya, aku tahu kau pasti tidak percaya tapi di sini aku melihat sendiri ! temannya meyakinkanya, mayatnya di temukan di jalan pintas, terus terang kondisinya memprihatinkan jelasnya lagi pada Rudi.
Apa sudah di laporkan polisi tanya Rudi. Ya sudah Rud, sayang kau tak lihat ' heboh sahut temannya, dan menurut perkiraan orang kayaknya Mira sudah meninggal sudah dua hari. Maksud mu hari Sabtu ia meninggal tanya Rudi. Menurut perkiraan sih begitu jelas temannya.
Rudi terdiam, ia merasakan darahnya bergolak antara marah dan hatinya tercekat agak merinding, temannya melihat Rudi terdiam mengira ia sedih karena ia tahu Rudi dan Mira berteman baik , tapi perkiraannya juga tidak salah.
Rudi berusaha mengingat kalau tidak salah aku lihat Mira di depan rumahnya Sabtu malam Minggu, kata Met temannya tadi di perkirakan dua hari ia meninggal, ( bisa jadi Sabtu sudah meninggal dong ! ), malam itu aku lihat dia pikir Rudi, jadi...yang aku temui adalah han...?
Rudiiiii teriakan panjang membuat...aaa..braaak tutup panci kuah mie terlepas dari tangannya. Budenya berdiri tegak di depannya memandang tajam, aduh kayak ibu tiri saja pikir Rudi dalam hati. Rudi ' kalau kerja jangan melamun doong, bisa habis tutup panci bude cetusnya, ya.. kalau bude tidak teriak tutup panci ti...! Sudah njawab aja, kembali kerja kata budenya. Ya ..bude jawab Rudi.
Dengan kejadian yang menimpah Mira bisa di katakan keadaan jadi kacau. Di mana nek Mira selalu pingsan, dari pertama mendapat kabar yang bagaikan petir di siang bolong sampai sekarang hatinya tak kuat menerima kabar itu selalu pingsan.
Ocan dan Hamid pergi ke kantor polisi sedangkan Susi tidak keluar-keluar dari kamar, sehingga nek Mari hanya di temani tetangganya. Di kantor polisi Ocan menyetujui jenazah kakaknya di otopsi dan karena perlu waktu agak lama mereka berdua pulang dan mengabarkan pada neneknya hari ini Mira belum bisa di kuburkan.
Di pintu pagar Ocan dan Hamid bertemu Rudi, bang ' bagaimana ceritanya.. ! maksudku kenapa bisa terjadi pada Mira, memang dia mau pergi kemana sampai harus lewat jalan pentas tanya Rudi pada Hamid. Entah lah Rud, aku juga baru tahu pagi tadi jawab Hamid pelan.
Jelas kelihatan wajahnya lesu dan agak bingung. Rudi kasihan melihatnya, ia tahu pernikahan mereka sudah dekat. Ya sudah lah bang, Can kalian istirahatlah dulu, aku akan berusaha mencari informasi mungkin ada saksi yang melihat siapa saja orang selain Mira yang lewat situ jelas Rudi. Terima kasih Rud jawab Hamid dan Ocan lalu mereka masuk ke rumah.
Lufi sibuk mencari Darmo, tumben tak kelihatan batang hidungnya, biasa pagi-pagi sudah nonggol aja ke rumah mintak makan alasannya jatah lauknya di makan adiknya ( di lihat postur tubuh Darmo yang lebar ke samping dengan adiknya yang kutilang banget, alasan yang meragukan...! ).
Sudah berapa jam baru dapat info dari adiknya kalau kakaknya sudah kembali ke pertapaannya lagi jelasnya. ' pertapaan ' bingung Lufi mendengarnya. Adik Darmo jadi ketawa melihat Lufi bingung, lucu wajahnya katanya dalam hati. Kak Lufi ' cari saja di belakang rumah jelasnya.
Oh..ada di sana dia jawab Lufi, kakak ke sana dulu ya, Lufi pergi kebelakang rumah sedangkan adik Darma masih tertawa pelan. Hei mo' kemana saja kau hari ini capek aku cari kau seru Lufi, lain kali kalau mau tempat pertapaan, kasih tahu alamatnya biar aku ngampang mencarinya guyon Lufi. Darmo menoleh mendengar itu ( pasti ini ulah adiknya ) pikir Darmo kesal, melihat itu Lufi tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNGA DI TENGAH MALAM
Horrormira bekerja keras demi keluarganya tapi kecantikanya membuat hidupnya menjadi singkat